Setelah Bangkrut, Virgin Orbit Ditawar Rp253,9 Miliar oleh Stratolaunch

Sabtu, 20 Mei 2023 - 14:47 WIB
loading...
Setelah Bangkrut, Virgin...
Setelah menyatakan bangkrut pada awal April 2023, Virgin Orbit menerima tawaran USD17 juta atau Rp253,9 miliar dari Stratolaunch, perusahaan pembuat pesawat terbesar di dunia bernama Roc. Foto/Virgin Orbit/Space
A A A
LONDON - Setelah menyatakan bangkrut pada awal April 2023, Virgin Orbit menerima tawaran USD17 juta atau Rp253,9 miliar dari Stratolaunch , perusahaan pembuat pesawat terbesar di dunia bernama Roc. Terbaru pesawat terbesar di dunia Roc sukses melakukan uji peluncuran kendaraan hipersonik, Talon-0.

Virgin Orbit mengajukan kebangkrutan pada awal April setelah gagal mendapatkan pendanaan jangka panjang. Kemudian, Stratolaunch memasukkan tawaran menguntit atau stalking horse bid, istilah yang digunakan untuk penawaran awal atas aset perusahaan yang bangkrut.

Menurut pengajuan pengadilan baru yang dirilis Selasa 16 Mei 2023, Virgin Orbit menerima tawaran USD17 juta dari Startolaunch untuk aset pesawatnya. Stratolaunch fokus mendapatkan pesawat Boeing 747-400 milik Virgin Orbit yang telah dimodifikasi dan disebut Cosmic Girl serta aset terkait untuk mengoperasikan pesawat.



Cosmic Girl dikenal karena membawa roket LauncherOne Virgin Orbit ke langit, lalu menjatuhkannya di ketinggian sekitar 35.000 kaki atau 10.700 meter. Kemudian, roket LauncherOne menyalakan motor onboardnya untuk mencapai luar angkasa.

LauncherOne menikmati rentetan empat peluncuran sukses berturut-turut. Namun, pada peluncuran terakhir yang dilakukan dari Spaceport Cornwall di Inggris mengalami kegagalan Januari lalu.

Kegagalan misi Virgin Orbit pada Januari 2023, yang disebut "Start Me Up", mengakibatkan hilangnya sembilan satelit pelanggan. Kemungkinan kegagalan ini menjadi faktor Virgin Orbit mengajukan kebangkrutan.
Setelah Bangkrut, Virgin Orbit Ditawar Rp253,9 Miliar oleh Stratolaunch


Pada 4 April, tidak lama setelah gagal mendapatkan pembiayaan jangka panjang, Virgin Orbit, yang sudah beroperasi dengan kerugian USD50,5 juta, merumahkan semua kecuali 100 karyawan dan mengajukan kebangkrutan. Sebulan kemudian, perusahaan mengumumkan bahwa lebih dari 30 pihak menunjukkan minat untuk melanjutkan operasi bisnis dan mempertahankan staf yang tersisa.



“Saya senang dengan jumlah dan kualitas indikasi minat yang kami terima. Kami yakin program ini mencerminkan ide-ide inovatif dan kerja keras tim dalam pengembangan sistem unik ini," kata CEO Virgin Orbit Dan Hart.

Pada awal 2022, Hart telah berbicara tentang potensi LauncherOne untuk melampaui peluncuran satelit kecil. Dia mengatakan ada minat pasar untuk menggunakan sistem peluncuran udara sebagai tahap pendorong kendaraan hipersonik, yang merujuk pada Starolaunch.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1544 seconds (0.1#10.140)