Temuan Baru, Venus Ternyata Punya Gunung Berapi Aktif

Kamis, 23 Juli 2020 - 08:08 WIB
loading...
Temuan Baru, Venus Ternyata Punya Gunung Berapi Aktif
Sebuah studi baru menemukan setidaknya 37 korona di Planet Venus mewakili aktivitas geologis baru-baru ini, termasuk yang bernama Aramaiti, terlihat di sebelah kiri dalam gambar ini. Foto/@Courtesy Laurent Montési
A A A
JAKARTA - Studi baru menemukan fakta bahwa Planet Venus saat ini adalah dunia yang aktif secara geologis. Para peneliti telah mengidentifikasi tiga lusin fitur di Venus yang kemungkinan diciptakan oleh vulkanisme di masa lalu. Hal itu berpotensi membentuk kembali pemahaman kita tentang planet yang sangat panas dan evolusinya. (Baca juga: Heboh Wanita Tiba-Tiba Hamil dan Melahirkan, Ini Penjelasan Tim Medis )

"Ini adalah pertama kalinya ami dapat menunjuk ke struktur tertentu dan berkata, 'Lihat, ini bukan gunung berapi purba tapi yang aktif hari ini -aktif, mungkin, tetapi tidak mati," kata penulis studi Laurent Montési, seorang profesor geologi di University of Maryland, seperti dikutip Space.com.

"Studi ini secara signifikan mengubah pandangan Venus dari planet yang sebagian besar tidak aktif menjadi planet yang bagian dalamnya masih berputar dan dapat memberi 'makan' banyak gunung berapi aktif," ujarnya lagi.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa Venus tetap aktif lama setelah planet berbatu lainnya, yaitu Merkurius dan Mars kehilangan mojo geologisnya. Batuannya memiliki kawah yang jauh lebih sedikit daripada kedua planet itu, hitungan yang konsisten dengan peristiwa pelapisan kembali global sekitar 500-700 juta tahun lalu.

Namun baru-baru ini, bukti telah membangun bahwa aktivitas vulkanik Venus berlanjut jauh dalam sejarah planet, mungkin bahkan sampai hari ini. Dan studi baru mendukung sudut pandang tersebut.

Para peneliti, yang dipimpin oleh ahli geofisika, Anna Gülcher dari ETH Zürich di Swiss, menggunakan simulasi komputer memodelkan secara rinci yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang pembentukan dan evolusi struktur vulkanik berbentuk cincin Venus, yang disebut coronae.

"Peningkatan derajat realisme dalam model-model ini dibandingkan penelitian sebelumnya memungkinkan untuk mengidentifikasi beberapa tahap dalam evolusi korona dan menentukan fitur geologi diagnostik yang hanya ada pada korona yang saat ini aktif," kata Montési.

Tim kemudian menggunakan pengetahuan ini untuk memburu korona muda dalam pencitraan permukaan Venus yang ditangkap oleh pesawat ruang angkasa seperti penyelidikan NASA Magellan, yang mengorbit di planet ini dari 1990-1994.

"Kami dapat mengatakan bahwa setidaknya 37 korona baru-baru ini aktif," kata Montési.

Korona Venus dihasilkan oleh gumpalan batuan cair yang naik dari mantel melalui kerak, prosesnya mirip dengan proses pembentukan Kepulauan Hawaii di Bumi. Hanya, sebagian besar vulkanisme Bumi terjadi di sepanjang batas lempeng tektonik, yang tampaknya tidak dimiliki Venus modern.

Gülcher dan koleganya menemukan sebanyak 37 korona muda muncul hanya di beberapa daerah Venus. "Area-area ini dapat menjadi target menarik untuk penyelidikan terperinci oleh misi pesawat ruang angkasa di masa depan," tulis para peneliti dalam studi baru, yang dipublikasikan online 20 Juli 2020 dalam jurnal Nature Geoscience.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2066 seconds (0.1#10.140)