Jangan Anggap Remeh, Cuaca Ekstrem Tewaskan 2 Juta Orang Sejak 1970

Senin, 22 Mei 2023 - 17:02 WIB
loading...
Jangan Anggap Remeh,...
Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) mengingatkan akan ancaman cuaca ekstrem. Data terbaru yang dirilis WMO, sejak 1970 cuaca ekstrem menewaskan 2 juta orang di seluruh dunia. Foto/Reuters
A A A
JENEWA - Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) mengingatkan akan ancaman cuaca ekstrem . Data terbaru yang dirilis WMO, sejak 1970 cuaca ekstrem menewaskan 2 juta orang di seluruh dunia.

Cuaca ekstrem menyebabkan 11.778 bencana alam dalam setengah abad terakhir. Lebih dari 90% kasus kematian dilaporkan terjadi di negara-negara berkembang. Kerusakan ekonomi akibat banjir, badai, dan kebakaran hutan, mencapai angka total USD4,3 triliun.

Sekretaris Jenderal WMO, Profesor Petteri Taalas mengatakan, Asia menyumbang 47% dari semua kematian yang dilaporkan di seluruh dunia. Siklon tropis menjadi penyebab utama hampir satu juta jiwa jadi korban.



“Badai siklon Mocha yang sangat parah menyebabkan kehancuran luas di Myanmar dan Bangladesh. Badai di Myanmar dan Bangladesh itu menelan puluhan bahkan ratusan ribu korban jiwa,” kata Taalas dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Senin (22/5/2023).

Taalas menambahkan, Bangladesh memegang rekor jumlah kematian tertinggi di Asia sekitar 520.758 jiwa akibat 281 bencana. “Masyarakat miskin yang paling rentan menanggung dampak cuaca esktrem,” ujarnya.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) kehilangan USD1,7 triliun, yang merupakan 39% dari kerugian ekonomi yang terjadi antara tahun 1970 dan 2021. Di Eropa, 166.492 orang tewas dalam 1.784 bencana, terhitung 8% kematian yang dilaporkan di seluruh dunia.



Temperatur ekstrem adalah penyebab utama kematian yang dilaporkan dan banjir adalah penyebab utama kerugian ekonomi. Namun, jumlah kematian telah menurun drastis sejak tahun 1990, sebagai hasil dari perbaikan sistem peringatan dini dan penanggulangan bencana.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1889 seconds (0.1#10.140)