Dehlavieh, Rudal Buatan Iran yang Dipakai Rusia Hancurkan Tank AS

Rabu, 24 Mei 2023 - 11:32 WIB
loading...
Dehlavieh, Rudal Buatan...
Dehlavieh, Rudal antitank buatan Iran yang dipakai militer Rusia. FOTO/ IRAN PRESS
A A A
KIEV - Militer Rusia dilaporkan menggunakan peluru kendali (rudal) antitank buatan Iran untuk melawan kendaraan tempur Ukraina. Rudal tersebut adalah Dehlavieh, menariknya rudal ini merupakan ‘kloningan’ dari 9M133 Kornet buatan Rusia.



Seperti dilansir dari Teheran News, Dehlavieh memiliki jangkauan efektif 100 m hingga 5.500 m, Namun, menurut Rosoboronexport jangkauan maksimum untuk versi ekspor, rudal ini jangkauannya lebih jauh, meningkat menjadi 6.000 m.

Selain menargetkan Tank Tempur Utama (MBT), juga menyasar kendaraan lapis baja lainnya.

Jika sistem penglihatan malam digunakan untuk menembakkan rudal ini, jangkauannya akan berkurang hingga radius 3.500 m.

Dehlavieh tahan terhadap semua jenis peperangan elektronik dengan menggunakan sistem panduan laser yang sangat canggih.

Bobotnya mencapai 22,7 kg, dimana 6,8 kg dialokasikan untuk hulu ledak dua tahapnya, dan dapat menembus lapis baja setebal 12 cm

Sistem rudal antitank Iran memiliki skema warna yang berbeda untuk wadah peluncurannya. Dehlavieh dapat dengan mudah dibedakan dari Kornet dengan garis merah di bagian depan, di mana sistem Rusia tidak memiliki tanda seperti itu.

Ini adalah sistem generasi ketiga, varian Kornet-E mudah digunakan dan personel tidak memerlukan pelatihan ekstensif untuk dapat mengoperasikan sistem peluru kendali anti-tank.

Kornet memiliki panjang 120 cm, diameter 15,2 cm, dan berat rudal 27 kg serta tabungnya 2 kg. Kemudian ditambah tripod dan rudal siap tembak, sehingga berat totalnya mencapai 63,7 kg.

Kornet mampu menyerang target kendaraan lapis baja apapun termasuk MBT, dengan menggunakan sistem pemandu sinar laser yang andal dan mudah digunakan.

Kinerja dan kemampuannya jauh mengungguli ATGM era Uni Soviet sebelumnya yakni 9K111 Fagot (NATO: AT-4 Spigot) dan 9K113 Konkurs (NATO: AT-5 Spandrel) yang masih mengadopsi sistem wire-guided.

Jangkauan operasional Kornet mulai dari jarak 100 m hingga 5.500 m untuk versi standar, dan 100 m hingga 8.000 m untuk versi Kornet-EM.

Kornet sendiri sudah mendapatkan cap battle proven, kenyang pengalaman dalam banyak palagan, yang menjadi momok MBT ataupun jenis ranpur lainnya.

Debut Kornet adalah saat digunakan dalam Perang Irak 2006. Menyusul kemudian dalam Perang Lebanon, Konflik Israel–Palestina, Krisis Libya, Perang Saudara Suriah, Perang di Donbass, Perang Saudara Yaman, Konflik Nagorno-Karabakh hingga Perang Rusia-Ukraina.

Keberhasilan Kornet dalam perang tercatat saat digunakan pasukan khusus Irak untuk menyerang kendaraan lapis baja AS.

Rudal ini berhasil melumpuhkan setidaknya dua Abrams MBT dan satu Bradley IFV pada minggu pertama perang
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2214 seconds (0.1#10.140)