Amerika Serikat Izinkan Otak Buatan Elon Musk Dipasang ke Manusia
loading...
A
A
A
BENGALURU - Neuralink , perusahaan teknologi implan otak milik Elon Musk, telah mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS).
Artinya otak buatan ini telah lolos uji klinis pertama yang melibatkan manusia . Sebelumnya, Musk mengharapkan perusahaannya untuk memulai studi manusia mengenai implan otak untuk mengobati kondisi yang sulit dikendalikan seperti kelumpuhan dan kebutaan.
Namun, perusahaan yang didirikan pada 2016 itu baru mengajukan persetujuan FDA hingga awal 2022.
Persetujuan FDA datang ketika anggota parlemen AS mendesak regulator untuk menyelidiki apakah anggota panel yang mengawasi pengujian hewan di Neuralink menyebabkan percobaan yang gagal, selain mempercepat pengujian.
Neuralink juga sebelumnya menjadi sasaran penyelidikan pihak berwenang, termasuk Departemen Pertanian AS (USDA).
Pada tanggal 5 Desember, Reuters melaporkan bahwa Inspektur Jenderal USDA sedang menyelidiki, atas permintaan jaksa Federal, potensi pelanggaran Undang-Undang Kesejahteraan Hewan yang mengatur bagaimana peneliti memperlakukan dan menguji jenis hewan tertentu.
Sementara itu, Neuralink menginformasikan lewat Twitter bahwa perusahaan belum mencatat uji klinis.
"Ini adalah hasil kerja luar biasa oleh tim Neuralink bekerja sama erat dengan FDA dan merupakan langkah pertama yang suatu hari akan memungkinkan teknologi kami membantu banyak orang," jelasnya.
Artinya otak buatan ini telah lolos uji klinis pertama yang melibatkan manusia . Sebelumnya, Musk mengharapkan perusahaannya untuk memulai studi manusia mengenai implan otak untuk mengobati kondisi yang sulit dikendalikan seperti kelumpuhan dan kebutaan.
Namun, perusahaan yang didirikan pada 2016 itu baru mengajukan persetujuan FDA hingga awal 2022.
Persetujuan FDA datang ketika anggota parlemen AS mendesak regulator untuk menyelidiki apakah anggota panel yang mengawasi pengujian hewan di Neuralink menyebabkan percobaan yang gagal, selain mempercepat pengujian.
Neuralink juga sebelumnya menjadi sasaran penyelidikan pihak berwenang, termasuk Departemen Pertanian AS (USDA).
Pada tanggal 5 Desember, Reuters melaporkan bahwa Inspektur Jenderal USDA sedang menyelidiki, atas permintaan jaksa Federal, potensi pelanggaran Undang-Undang Kesejahteraan Hewan yang mengatur bagaimana peneliti memperlakukan dan menguji jenis hewan tertentu.
Sementara itu, Neuralink menginformasikan lewat Twitter bahwa perusahaan belum mencatat uji klinis.
"Ini adalah hasil kerja luar biasa oleh tim Neuralink bekerja sama erat dengan FDA dan merupakan langkah pertama yang suatu hari akan memungkinkan teknologi kami membantu banyak orang," jelasnya.
(wbs)