Kenali Eurofighter Typhoon, Pesawat Tempur Bekas yang Akan Dibeli Indonesia

Kamis, 23 Juli 2020 - 16:59 WIB
loading...
Kenali Eurofighter Typhoon,...
Eurofighter Typhoon merupakan hasil kembangan kolaboratif antara negara-negara di Eropa. Beberapa perusahaan yang terlibat dalam produksinya di antaranya British Aerospace EAP, Eurofighter Jagdflugzeug GmbH, Roll Royce, Avio, Airbus, dan MTU Aero Engine F
A A A
JAKARTA - Indonesia berencana membeli pesawat bekas milik Angkatan Udara Austria, Eurofighter Typhoon . Lewat Kementerian Pertahanan, rencananya sebanyak 15 unit pesawat tempur yang akan dibeli. BACA JUGA - Kadrun dan Pilpres Jadi Bumbu Penguat Isu Klepon Tidak Islami Viral

Eurofighter Typhoon merupakan hasil kembangan kolaboratif antara negara-negara di Eropa. Beberapa perusahaan yang terlibat dalam produksinya di antaranya British Aerospace EAP, Eurofighter Jagdflugzeug GmbH, Roll Royce, Avio, Airbus, dan MTU Aero Engine. BACA JUGA- Diusir AS, India dan Inggris, Siap-Siap Indonesia Jadi Sasaran Empuk TikTok

Eurofighter Typhoon diproduksi dalam tiga varian, yaitu Tranche 1, Tranche 2 dan Tranche 3A. Nah, varian Tranche 1 yang rencananya dibeli oleh Kementan dari Austria.

Mengutip dari laman Eurofighter, pesawat tempur dengan panjang 15,96 meter ini dapat melaju hingga Mach 2. Selain itu, mampu mengangkut enam bom, enam rudal, dan meriam serta pod penargetan.

Kecepatannya diperoleh dari dua mesin jet EJ200 yang dikembangkan empat perusahaan global, yang masing-masing mampu memberikan daya 90 kN. Typhoon memang dirancang dengan material komposit yang kuat dan ringan.

Kemudian, pesawat ini memiliki Defensive Aids Sub System(DASS) yang terdiri atas Electronic Support Measures dan Electronic Counter Measures, yang mampu meningkatkan daya komputasi demi mendukung perlindungan berkelanjutan dari ancaman di masa depan.

Selain itu, Praetorian Defensive Aids Sub System yang diproduksi oleh EuroDASS, semakin melindungi pesawat ini dari ancaman yang datang dari udara maupun permukaan.

Pesawat ini juga dibekali persenjataan short range air-to-air missiles (SRAAM’s) dan Mauser Cannon 27 mm, yang memiliki teknologi rudal udara-ke-udara jarak jauh terbaru dan canggih.

Kendati demikian, rencana pembelian itu menuai kontroversi. Sebab, rencana pembelian pesawat tersebut dinilai belum memiliki kajian yang komprehensif terkait mendukung kebijakan pertahanan Indonesia.

Di sisi lain, pesawat tempur yang disebut sebagai salah satu pesaing F-35 dari pabrikan Lockheed Martin, Amerika Serikat, itu dianggap memiliki kesamaan dengan Sukhoi-35 buatan Rusia.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2073 seconds (0.1#10.140)