Bunker Unit 731, Ilmuwan Sebut Ruang Senjata Biologis Paling Sadis

Kamis, 01 Juni 2023 - 07:16 WIB
loading...
Bunker Unit 731, Ilmuwan Sebut Ruang Senjata Biologis Paling Sadis
Bangunan yang diduga Bunker Unit 731 ditemukan ilmuwan. FOTO/ DAILY START
A A A
BEIJING - Temuan sebuah bunker rahasia yang diyakini sebagai Unit 731 Tentara Kekaisaran Jepang ditemukan di China . Bunker horor ini digunakan untuk melakukan eksperimen mengerikan senjata biologis.



Para arkeolog menemukan bunker bawah tanah rahasia ini di dekat kota Anda, provinsi Heilongjiang, di timur laut China. Bunker ini diyakini sebagai tempat uji coba terbesar Unit 731 Kekaisaran Jepang yang terkenal melakukan eksperimen mengerikan pada subjek manusia selama Perang Dunia II.

Seperti dilansir dari Daily Start, Kamis (1/6/2023), para peneliti di Institut Relik Budaya dan Arkeologi Provinsi Heilongjiang, telah menggali sebagian struktur berbentuk U, yang panjangnya kira-kira 33 meter dan lebar 21 meter.

Terdapat ruang dan terowongan yang saling berhubungan bercabang darinya. Para arkeolog belum melangkah masuk lebih jauh, jadi penggunaan dari setiap ruangan belum diketahui detail.

Namun, para peneliti telah mengkategorikan beberapa ruangan sebagai laboratorium, ruang observasi dan pembedahan, sel tahanan, barak, garasi, rumah pemandian, ruang makan, dan sumur. Menyusul penyerahan Jepang pada bulan September 1945, AS menutupi bukti eksperimen mengerikan tersebut.

Secara diam-diam memberikan kekebalan kepada banyak pemimpin Unit 731 dari penuntutan atas kejahatan perang sebagai imbalan atas penelitian mereka.

Sebagian besar informasi ini kemudian dibawa ke Fort Detrick di Maryland, pusat program senjata biologis Perang Dingin AS antara tahun 1943 dan 1969.

Para arkeolog mengatakan mereka akan terus menggali situs tersebut, mengumpulkan lebih banyak detail tentang masing-masing kamar dalam struktur bunker yang mengerikan.

“Penemuan ini menyoroti bagaimana kekejaman Unit 731 dan dampaknya terhadap upaya global untuk mencegah perang biologis,” keterangan para ilmuwan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)