Gelombang Panas Ekstrem Membakar 210 Kawasan Hutan di Kanada

Minggu, 04 Juni 2023 - 05:56 WIB
loading...
Gelombang Panas Ekstrem Membakar 210 Kawasan Hutan di Kanada
Kebakaran hutan di Kanda akibat gelombang panas tahun ini menjadi yang terparah tahun ini. FOTO CANADIA
A A A
MONTREAL - Gelombang panas ekstrem melanda Kanada bagian timur dan berisiko memicu kebakaran hutan. Fenomena alam ini menjadi malapetaka besar di wilayah pesisir Kanada yang menghadap Samudra Atlantik.


Tercatat lebih dari 210 kawasan hutan terbakar kemarin, termasuk 82 kebakaran hutan di luar kendali. Bencana tersebut menghancurkan lebih dari 2,3 juta hektar hutan tahun ini, delapan kali lebih besar dari rata-rata dalam tiga dekade terakhir.

"Situasi (kebakaran hutan) di awal musim ini benar-benar tidak terduga dan tentunya sangat mengkhawatirkan," kata Menteri Kesiapsiagaan Darurat Bill Blair dalam konferensi pers di Ottawa.

Setelah serangkaian kebakaran besar melanda Kanada barat Mei lalu, khususnya di padang rumput Alberta dan Saskatchewan, upaya pemadaman kebakaran dialihkan ke Nova Scotia dan pantai Atlantik selama seminggu terakhir.

Wilayah ini jarang mengalami kebakaran hutan parah yang terjadi setelah cuaca panas dan kering bergerak ke arah timur.

“Kanada menghadapi dampak perubahan iklim seperti kebakaran hutan yang semakin sering terjadi,'' kata Menteri Sumber Daya Alam, Jonathan Wilkinson, seraya menambahkan bahwa kerusakan akibat kebakaran hutan diprediksi akan berlipat ganda pada tahun 2050.

Sementara itu area Nova Scotia Tim Houston terjadi 16 kebakaran terjadi kemarin. Sebanyak 200 rumah hancur dan hampir 20.000 warga mengungsi.

"Provinsi kami mengalami trauma parah," kata Jonathan.

Dia mengatakan tim Penjaga Pantai dan pengebom air dari provinsi tetangga telah menawarkan bantuan dengan peralatan tambahan yang dikirim dari Ontario, sementara petugas pemadam kebakaran dari Amerika Serikat dan Afrika Selatan sedang dalam perjalanan.

"Kami masih belum aman. Kami menghadapi situasi yang sangat berbahaya dan bergejolak. Kami membutuhkan bantuan alam," kata pejabat setempat, David Steeves.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1998 seconds (0.1#10.140)