Raja Tutankhamun Ternyata Petarung Tangguh di Medan Perang, Bukan Firaun Lemah dan Sakit
loading...
A
A
A
KAIRO - Raja Tutankhamun dianggap sebagai firaun yang lemah dan sakit-sakitan karena bentuk kakinya yang cacat dan ditemukan tongkat dimakamnya. Namun, pendapat terbaru dari tiga pakar Mesir kuno menyatakan asumsi itu keliru karena Raja Tutankhamun adalah petarung tangguh di medan perang.
Pada ajang Cheltenham Science Festival yang dilaksanakan pekan lalu, para ahli berpendapat bahwa kaki pengkor pada Raja Tutankhamun mungkin akibat proses mumifikasi. Penggunaan resin dan perban yang ketat dapat mengubah bentuk kaki.
Sedangkan tulang tengah yang hilang di kedua kaki kirinya, terjadi ketika jenazahnya dipindahkan ke kotak pasir atau diambil oleh seseorang sebagai suvenir. “Ketika saya mempelajari Tutankhamun, saya tidak berpikir ada bukti dia cacat,” kata Sofia Aziz, seorang Egyptologist biomedis, dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Senin (12/6/2023).
Sofia menjelaskan sebagian besar mumi yang dipelajari terlihat memiliki bentuk kaki melengkung. Penemuan sekitar 130 tongkat lengkap dan terfragmentasi dari berbagai bentuk dan desain, bukan untuk membantu mobilitasnya.
“Kakinya sejajar dengan sangat baik, jika dia memiliki kelainan bentuk, maka dia akan kesulitan berjalan. Perubahan bentuk itu adalah pseudo-patologis dan tongkat-tongkat itu hanyalah tanda kekuasannya,” tambah Sofia.
Dr Campbell Price, kurator Mesir di Museum Manchester, mendukung pendapat Sofia. Dia mengatakan, pendapat yang mengatakan Raja Tutankhamun merupakan raja laki-laki yang sakit-sakitan kemungkinan besar hanyalah mitos.
Dia berpendapat bahwa tongkat Tutankhamun adalah tanda status, karena dihiasi dengan gambar musuhnya, seperti tetangga Nubia. Jadi bukan menggambarkan kondisi fisiknya yang tidak sempurna seperti yang selama ini digambarkan.
Raksha Dave, presiden kehormatan Dewan Arkeologi Inggris, mengakui bahwa pandangan ilmiah terbaru tentang Raja Tutankhamun sebagai firaun tangguh petarung di medan perang merupakan hal luar biasa. “Penjelasan baru ini sangat ilmiah dan memberikan sudut pandang yang menyegarkan,” ujarnya.
Mumi Raja Tutankhamun ditemukan oleh arkeolog Howard Carter pada tahun 1922 dalam kondisi relative utuh. Dari makam tersebut terungkap petunjuk bahwa Raja Tutankhamun diangkat menjadi firaun pada tahun 1336 SM ketika berusia sembilan tahun dan meninggal mendadak pada usia 19 tahun.
Pada ajang Cheltenham Science Festival yang dilaksanakan pekan lalu, para ahli berpendapat bahwa kaki pengkor pada Raja Tutankhamun mungkin akibat proses mumifikasi. Penggunaan resin dan perban yang ketat dapat mengubah bentuk kaki.
Sedangkan tulang tengah yang hilang di kedua kaki kirinya, terjadi ketika jenazahnya dipindahkan ke kotak pasir atau diambil oleh seseorang sebagai suvenir. “Ketika saya mempelajari Tutankhamun, saya tidak berpikir ada bukti dia cacat,” kata Sofia Aziz, seorang Egyptologist biomedis, dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Senin (12/6/2023).
Sofia menjelaskan sebagian besar mumi yang dipelajari terlihat memiliki bentuk kaki melengkung. Penemuan sekitar 130 tongkat lengkap dan terfragmentasi dari berbagai bentuk dan desain, bukan untuk membantu mobilitasnya.
“Kakinya sejajar dengan sangat baik, jika dia memiliki kelainan bentuk, maka dia akan kesulitan berjalan. Perubahan bentuk itu adalah pseudo-patologis dan tongkat-tongkat itu hanyalah tanda kekuasannya,” tambah Sofia.
Dr Campbell Price, kurator Mesir di Museum Manchester, mendukung pendapat Sofia. Dia mengatakan, pendapat yang mengatakan Raja Tutankhamun merupakan raja laki-laki yang sakit-sakitan kemungkinan besar hanyalah mitos.
Dia berpendapat bahwa tongkat Tutankhamun adalah tanda status, karena dihiasi dengan gambar musuhnya, seperti tetangga Nubia. Jadi bukan menggambarkan kondisi fisiknya yang tidak sempurna seperti yang selama ini digambarkan.
Baca Juga
Raksha Dave, presiden kehormatan Dewan Arkeologi Inggris, mengakui bahwa pandangan ilmiah terbaru tentang Raja Tutankhamun sebagai firaun tangguh petarung di medan perang merupakan hal luar biasa. “Penjelasan baru ini sangat ilmiah dan memberikan sudut pandang yang menyegarkan,” ujarnya.
Mumi Raja Tutankhamun ditemukan oleh arkeolog Howard Carter pada tahun 1922 dalam kondisi relative utuh. Dari makam tersebut terungkap petunjuk bahwa Raja Tutankhamun diangkat menjadi firaun pada tahun 1336 SM ketika berusia sembilan tahun dan meninggal mendadak pada usia 19 tahun.
(wib)