Es Laut Antartika Menghilang, Kondisinya Sangat Kritis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Es laut pantai Antartika menghilang dengan kecepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Berdasarkan gambar satelit, Antartika dalam masalah serius.
Peter Fretwell, ilmuwan dari British Antartika Survey (BAS) mengatakan, berdasarkan gambar satelit pada akhir 2022 dan awal 2023, es laut pantai Antartika yang diamati menghilang dengan kecepatan yang belum pernah terlihat.
"Pantai Antartika telah menghilang sebulan demi bulan, dengan kecepatan yang belum pernah dilihat sebelumnya," katanya, dilansir dari laman Space, Kamis (22/6/2023).
Dijelaskan dia, pada pertengahan Juni 2023, luas es laut di Antartika adalah sekitar 0,9 juta mil persegi (2,28 juta kilometer persegi) di bawah rata-rata, dari 1981 hingga 2010.
Menurut Otoritas Cuaca Met Met Office, es laut di Antartika sekitar 0,4 Juta mil persegi (1,15 juta km persegi) di bawah rekor terendah Juni sebelumnya dari 2019.
"Perkembangan ini merupakan penyimpangan yang mengkhawatirkan dari tren sebelumnya yang membuat Antartika bertahan cukup stabil terhadap perubahan iklim yang berkembang," sambungnya.
Dilanjutkan dia, para ilmuwan khawatir bahwa benua paling selatan itu sedang mencapai titik kritisnya, titik di mana tidak ada pengembalian di mana ekosistem kutub tidak akan mampu bertahan hidup.
"Antartika hingga 2016 stabil, bahkan mendapatkan lebih banyak es laut, yang tidak bisa kita pahami. Tapi sejak 2016 turun, dan semakin turun saat ini. Sesuatu telah terjadi, dan tiba-tiba turun sangat banyak," jelasnya.
Jumlah es mengambang yang mengelilingi benua kutub turun ke level terendah sepanjang masa, pada akhir Februari tahun ini, menyusut menjadi 691.000 mil persegi (1,79 juta km persegi).
"Itu 50.000 mil persegi (130.000 km persegi) di bawah rekor terendah sebelumnya Februari 2022, yang mengikuti rekor terendah sebelumnya dari 2021," sambungnya.
Masalahnya adalah, apa yang terjadi pada Antartika tidak hanya tinggal di Antartika. Laut kutub yang hangat mempercepat pencairan gletser Antartika dan naiknya permukaan laut lebih cepat di seluruh dunia.
Peter Fretwell, ilmuwan dari British Antartika Survey (BAS) mengatakan, berdasarkan gambar satelit pada akhir 2022 dan awal 2023, es laut pantai Antartika yang diamati menghilang dengan kecepatan yang belum pernah terlihat.
"Pantai Antartika telah menghilang sebulan demi bulan, dengan kecepatan yang belum pernah dilihat sebelumnya," katanya, dilansir dari laman Space, Kamis (22/6/2023).
Baca Juga
Menurut Otoritas Cuaca Met Met Office, es laut di Antartika sekitar 0,4 Juta mil persegi (1,15 juta km persegi) di bawah rekor terendah Juni sebelumnya dari 2019.
"Perkembangan ini merupakan penyimpangan yang mengkhawatirkan dari tren sebelumnya yang membuat Antartika bertahan cukup stabil terhadap perubahan iklim yang berkembang," sambungnya.
Dilanjutkan dia, para ilmuwan khawatir bahwa benua paling selatan itu sedang mencapai titik kritisnya, titik di mana tidak ada pengembalian di mana ekosistem kutub tidak akan mampu bertahan hidup.
"Antartika hingga 2016 stabil, bahkan mendapatkan lebih banyak es laut, yang tidak bisa kita pahami. Tapi sejak 2016 turun, dan semakin turun saat ini. Sesuatu telah terjadi, dan tiba-tiba turun sangat banyak," jelasnya.
Jumlah es mengambang yang mengelilingi benua kutub turun ke level terendah sepanjang masa, pada akhir Februari tahun ini, menyusut menjadi 691.000 mil persegi (1,79 juta km persegi).
"Itu 50.000 mil persegi (130.000 km persegi) di bawah rekor terendah sebelumnya Februari 2022, yang mengikuti rekor terendah sebelumnya dari 2021," sambungnya.
Masalahnya adalah, apa yang terjadi pada Antartika tidak hanya tinggal di Antartika. Laut kutub yang hangat mempercepat pencairan gletser Antartika dan naiknya permukaan laut lebih cepat di seluruh dunia.
(san)