Ilmuwan Temukan Cara Bekukan Kembali Es di Kutub Utara yang Mencair
loading...
A
A
A
ALASKA - Es di Kutub Utara telah menyusut ke tingkat terendah yang pernah tercatat, dan Gletser Thwaites di Antartika juga bergerak cepat menuju keruntuhan.
Es laut Arktik mengalami penurunan yang sangat besar pada musim panas ini dan kemungkinan mencair hingga tingkat minimumnya untuk tahun ini pada 11 September 2024, menurut para peneliti di NASA dan Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC).
Es biasanya mencair dan tumbuh kembali di antara musim-musim di wilayah tersebut, tetapi dalam 46 tahun terakhir, lebih banyak es mencair di musim panas dan lebih sedikit es terbentuk di musim dingin, menurut data satelit.
Minggu lalu, para ilmuwan dari British Antarctic Survey (BAS) mengungkapkan bahwa Gletser Thwaites, yang juga dikenal sebagai "Gletser Kiamat", semakin dekat dengan keruntuhan.
Data mereka menunjukkan bahwa gletser itu dapat lenyap sepenuhnya pada abad ke-23. Jika ini terjadi, permukaan laut global dapat naik hingga dua kaki (65 cm), yang akan menenggelamkan beberapa kota, kata penelitian tersebut.
Di tengah situasi ini, secercah harapan muncul saat para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan cara untuk membangun kembali es di bawah laut.
Berdasarkan uji coba awal, para peneliti menemukan bahwa memompa air laut ke salju di Kutub Utara Kanada berpotensi membuat es di bawahnya lebih tebal.
Uji coba lapangan dilakukan oleh perusahaan rintisan Inggris Real Ice awal tahun ini yang bertujuan untuk menebalkan lapisan es di Kutub Utara yang penting bagi kelangsungan hidup satwa liar kutub dan komunitas Inuit.
Percobaan ini melibatkan pengeboran menembus es hingga ke laut, kemudian air dipompa ke atas salju di atasnya. Kantung udara di salju terisi dengan air yang membeku dan secara bertahap berubah menjadi es.
Es laut Arktik mengalami penurunan yang sangat besar pada musim panas ini dan kemungkinan mencair hingga tingkat minimumnya untuk tahun ini pada 11 September 2024, menurut para peneliti di NASA dan Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC).
Es biasanya mencair dan tumbuh kembali di antara musim-musim di wilayah tersebut, tetapi dalam 46 tahun terakhir, lebih banyak es mencair di musim panas dan lebih sedikit es terbentuk di musim dingin, menurut data satelit.
Minggu lalu, para ilmuwan dari British Antarctic Survey (BAS) mengungkapkan bahwa Gletser Thwaites, yang juga dikenal sebagai "Gletser Kiamat", semakin dekat dengan keruntuhan.
Data mereka menunjukkan bahwa gletser itu dapat lenyap sepenuhnya pada abad ke-23. Jika ini terjadi, permukaan laut global dapat naik hingga dua kaki (65 cm), yang akan menenggelamkan beberapa kota, kata penelitian tersebut.
Di tengah situasi ini, secercah harapan muncul saat para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan cara untuk membangun kembali es di bawah laut.
Berdasarkan uji coba awal, para peneliti menemukan bahwa memompa air laut ke salju di Kutub Utara Kanada berpotensi membuat es di bawahnya lebih tebal.
Uji coba lapangan dilakukan oleh perusahaan rintisan Inggris Real Ice awal tahun ini yang bertujuan untuk menebalkan lapisan es di Kutub Utara yang penting bagi kelangsungan hidup satwa liar kutub dan komunitas Inuit.
Percobaan ini melibatkan pengeboran menembus es hingga ke laut, kemudian air dipompa ke atas salju di atasnya. Kantung udara di salju terisi dengan air yang membeku dan secara bertahap berubah menjadi es.