180 Keping Puing Satelit Mata-mata Korut di Laut Kuning Ditemukan Militer Korsel
loading...
A
A
A
SEOUL - Hampir 180 keping puing satelit mata-mata pertama Korea Utara (Korut) yang gagal berserakan di Laut Kuning antara China dan semenanjung Korea. Otoritas militer Korea Selatan (Korsel) mengklaim telah mengumpulkan ratusan keping puing satelit mata-mata pertama Korut yang gagal setelah peluncuran pada 31 Mei 2023.
Korut berusaha meluncurkan satelit mata-mata, namun roket Chollima Type 1 yang membawanya mengalami kegagalan dan jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas. Roket itu membawa muatan satelit mata-mata Malligyong-1, yang dilaporkan dirancang untuk mengambil gambar Bumi beresolusi tinggi untuk memberikan intelijen bagi militer.
Reuters melaporkan potongan puing roket Chollima Type 1 ditemukan hanya beberapa hari setelah percobaan peluncuran pada 15 Juni. Sumber militer Korsel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Kantor Berita Yonhap bahwa berbagai reruntuhan telah dikumpulkan dari lokasi tersebut.
“Operasi penyelamatan dan kegiatan terkait terus berlanjut. Satelit yang dicurigai telah dipindahkan ke fasilitas penelitian militer di Daejeon, Korea Selatan untuk analisis lebih lanjut,” kata sumber Yonhap dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (27/6/2023).
Bahkan kantor berita Yonhap melaporkan bahwa militer Korsel telah menyelamatkan sebuah objek yang diyakini menjadi satelit pengintaian militer. Penemuan ini menawarkan kesempatan berharga untuk belajar tentang pesawat ruang angkasa dan kemampuan yang direncanakan Korut.
Korut sebelumnya telah meluncurkan satelit ke orbit, sekali pada tahun 2012 dan sekali lagi pada tahun 2016. Kedua satelit itu diyakini tidak dirancang untuk mengumpulkan data intelijen seperti Malligyong-1.
Beberapa analis berpikir peluncuran ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan atau penelitian untuk program rudal Korut. Apalagi Korut telah melakukan uji coba teknologi rudal canggih, beberapa di antaranya diyakini mampu menjangkau hingga benua Amerika Serikat.
Namun, kegagalan peluncuran satelit mata-mata pertama yang gagal, masih belum menggambarkan jelas seberapa canggih sebenarnya program ruang angkasa dan rudal Korut.
Korut berusaha meluncurkan satelit mata-mata, namun roket Chollima Type 1 yang membawanya mengalami kegagalan dan jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas. Roket itu membawa muatan satelit mata-mata Malligyong-1, yang dilaporkan dirancang untuk mengambil gambar Bumi beresolusi tinggi untuk memberikan intelijen bagi militer.
Reuters melaporkan potongan puing roket Chollima Type 1 ditemukan hanya beberapa hari setelah percobaan peluncuran pada 15 Juni. Sumber militer Korsel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Kantor Berita Yonhap bahwa berbagai reruntuhan telah dikumpulkan dari lokasi tersebut.
“Operasi penyelamatan dan kegiatan terkait terus berlanjut. Satelit yang dicurigai telah dipindahkan ke fasilitas penelitian militer di Daejeon, Korea Selatan untuk analisis lebih lanjut,” kata sumber Yonhap dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (27/6/2023).
Bahkan kantor berita Yonhap melaporkan bahwa militer Korsel telah menyelamatkan sebuah objek yang diyakini menjadi satelit pengintaian militer. Penemuan ini menawarkan kesempatan berharga untuk belajar tentang pesawat ruang angkasa dan kemampuan yang direncanakan Korut.
Korut sebelumnya telah meluncurkan satelit ke orbit, sekali pada tahun 2012 dan sekali lagi pada tahun 2016. Kedua satelit itu diyakini tidak dirancang untuk mengumpulkan data intelijen seperti Malligyong-1.
Beberapa analis berpikir peluncuran ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan atau penelitian untuk program rudal Korut. Apalagi Korut telah melakukan uji coba teknologi rudal canggih, beberapa di antaranya diyakini mampu menjangkau hingga benua Amerika Serikat.
Namun, kegagalan peluncuran satelit mata-mata pertama yang gagal, masih belum menggambarkan jelas seberapa canggih sebenarnya program ruang angkasa dan rudal Korut.
(wib)