Gali Inti Bumi, Ilmuwan Temukan seperti yang Tertulis di Al Quran
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Lewat tomografi seismik para ilmuwan mencoba menuju bagian terdalam Bumi yang sangat sulit untuk dicapai manusia. Hal ini karena lokasinya yang terletak di kedalaman 3.000 hingga 5.000 km dari permukaan tanah.
Sebelumnya, ada lubang terdalam yang pernah digali dengan kedalaman mencapai 12.263 meter atau 40.230 kaki, namun itu masih jauh untuk menembus bagian kerak Bumi, terlebih ke lapisan-lapisan di bawahnya.
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi,” (QS. ath-Thalaq:)
Teknologi itu dilakukan dengan mengukur gelombang energi yang terjadi saat gempa, sehingga ilmuwan dapat membuat peta interior Bumi.
Tahun 1990-an silam, para ilmuwan telah lebih dulu berhasil mempelajari inti Bumi, dan melihat bahwa bagian inti Bumi berputar lebih cepat daripada lapisan planet lainnya.
Namun, sebuah penelitian baru tentang inti Bumi kembali muncul tahun 2022 lalu dan memiliki anggapan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Seperrti dari IFLScience, , para peneliti dari University of Southern California memanfaatkan data gelombang dari Large Aperture Seismic Array (LASA), yang dikumpulkan selama uji coba bom nuklir bawah tanah Soviet di kepulauan Arktik Novaya Zemlya pada tahun 1971 hingga 1974.
Berdasarkan data gelombang dari ledakan nuklir tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa inti Bumi berputar lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu hanya sekitar 0,1 derajat per tahun.
Tidak hanya itu, ilmuwan juga menemukan bahwa inti bagian dalam Bumi telah berputar berbalik arah atau berosilasi.
Sebelumnya, ada lubang terdalam yang pernah digali dengan kedalaman mencapai 12.263 meter atau 40.230 kaki, namun itu masih jauh untuk menembus bagian kerak Bumi, terlebih ke lapisan-lapisan di bawahnya.
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi,” (QS. ath-Thalaq:)
Teknologi itu dilakukan dengan mengukur gelombang energi yang terjadi saat gempa, sehingga ilmuwan dapat membuat peta interior Bumi.
Tahun 1990-an silam, para ilmuwan telah lebih dulu berhasil mempelajari inti Bumi, dan melihat bahwa bagian inti Bumi berputar lebih cepat daripada lapisan planet lainnya.
Namun, sebuah penelitian baru tentang inti Bumi kembali muncul tahun 2022 lalu dan memiliki anggapan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Seperrti dari IFLScience, , para peneliti dari University of Southern California memanfaatkan data gelombang dari Large Aperture Seismic Array (LASA), yang dikumpulkan selama uji coba bom nuklir bawah tanah Soviet di kepulauan Arktik Novaya Zemlya pada tahun 1971 hingga 1974.
Berdasarkan data gelombang dari ledakan nuklir tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa inti Bumi berputar lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu hanya sekitar 0,1 derajat per tahun.
Tidak hanya itu, ilmuwan juga menemukan bahwa inti bagian dalam Bumi telah berputar berbalik arah atau berosilasi.