7 Hewan Langka yang Hanya Ada di Indonesia, Banyak yang Punah!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lansekap Indonesia yang dramatis, dengan gunung merapi, hutan, serta ribuan pulau membuat negara ini kaya akan misteri, legenda, mitos, serta berbagai macam flora dan fauna yang unik.
Indonesia menjadi rumah bagi jenis hewan dan burung liar langka. Termasuk satwa unik dan beragam karena tingkat keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Nah, berikut adalah hewan yang natif yang mengacu pada hewan-hewan yang asli atau berasal dari suatu wilayah atau ekosistem Indonesia. Mereka telah ada dan hidup di wilayah tersebut sejak zaman purba atau telah berkembang secara alami di wilayah tersebut selama periode waktu yang panjang.
1. Komodo
Komodo adalah hewan khas Indonesia yang terancam punah. Komodo sudah ada sejak zaman prasejarah. Diperkirakan sekitar 30 juta tahun lalu. Komodo adalah kadal terbesar dan tertinggi di dunia. Memiliki nama latin Varanus komodoenesis, Komodo dapat berkembang dan memiliki panjang hingga 3 meter dan berat hingga 68 kg.
Karena badannya yang besar, komodo memiliki pergerakan yang lambat yakni sekitar 8-10 kilometer per jam. Akan tetapi dalam kondisi terancam atau takut, mereka dapat lari hingga kecepatan 18 kilometer per jam.
2. Orangutan Sumatera
Menurut WWF, Indonesia memiliki tiga spesies orangutan, yakni orangutan Sumatera (Pongo abelii), orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Ketiganya berstatus Kritis (Critically Endangered/CR) berdasarkan daftar merah IUCN. Orangutan Sumatera (Pongo abelii) sendiri punya ciri khas kantung pipi yang panjang pada orangutan jantan.
Panjang tubuhnya sekitar 1,25 meter sampai 1,5 meter. Berat orangutan dewasa betina sekitar 30-50 kilogram, sedangkan yang jantan sekitar 50-90 kilogram. Bulu-bulunya berwarna coklat kemerahan.
Jantan dewasa umumnya penyendiri sementara para betina sering dijumpai bersama anaknya di hutan. Rata-rata setiap kelompok terdiri dari 1-2 orangutan dan kedua jenis kelamin mempunyai daya jelajah sekitar 2-10 kilometer.
Sekitar 60% makanan orangutan adalah buah-buahan seperti durian, nangka, leci, mangga dan buah ara.
3. Maleo
Macrocephalon maleo atau burung maleo atau maleo senkawor adalah fauna endemik pulau Sulawesi. Hewan tersebut hampir tidak pernah ditemukan di tempat lain di Indonesia.
Burung eksotis ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi, seperti di Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Namun, maleo juga bisa ditemukan di Maluku.
Burung maleo berukuran sedang dengan panjang 55 sentimeter dan sebagian besar bulunya berwarna hitam. Burung ini juga punya ciri fisik seperti kulit wajah bercorak kekuningan, mempunyai paruh jingga dan bulu di bagian bawahnya berwarna merah muda.
Di atas kepalanya terdapat semacam jambul keras berwarna hitam. Meski termasuk dalam keluarga burung, maleo tidak suka terbang. Burung ini lebih sering menggunakan kakinya untuk berjalan
4. Tarsius Kerdil
Tarsius kerdil (pygmy tarsier, Tarsius pumilus, mountain tarsier, lesser spectral tarsier) adalah primata nokturnal yang ditemukan di Sulawesi Tengah.
Tarsius kerdil pertama yang terlihat dalam keadaan hidup sejak 1920an ditemukan oleh tim riset pimpinan Sharon Gursky dari Texas A&M University di Gunung Rore Katimbo di Taman Nasional Lore Lindu pada Agustus 2008.
5. Badak Jawa
Di dunia ada 5 jenis badak, antara lain badak putih (Ceratotherium sp), badak Sumatera (Dicerorhinus sp), badak hitam (Diceros sp), badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak bercula satu berbadan besar/ badak India (Rhinoceros unicornis). Diperkirakan, jumlah populasi di dunia sebanyak 5.055 ekor badak hitam. Badak Sumatera ada 100 ekor, dan Badak Jawa hanya 35-44 ekor saja.
Badak Jawa berpostur tegap. Tingginya sekitar 128-175 sentimeter dengan bobot tubuh 1.600-2.280 kilogram. Meski penglihatannya tidak awas, akan tetapi pendengaran dan penciumannya super tajam yang mampu menangkap sinyal bahaya yang menghampiri kehidupannya.
Ciri khas lainnya, badak Jawa memiliki bibir atas yang lebih lancip menyerupai belalai pendek yang berfungsi untuk merenggut makanan.
6. Harimau Sumatera
Harimau adalah kucing terbesar di muka bumi. Harimau Sumatera merupakan salah satu sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Warna kulit Harimau Sumatera cenderung lebih gelap, mulai kuning kemerah-merahan hingga oranye tua dan memiliki garis loreng yang lebih rapat. Satwa ini masuk dalam status Kritis (Critically Endangered).
Harimau Sumatera memiliki tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan Harimau Kontingental (Panthera tigris tigris). Jantan dewasa bisa memiliki tinggi hingga 60 cm dan panjang dari kepala hingga kaki mencapai 250 cm dan berat hingga 140 kg. Harimau betina memiliki panjang rata-rata 198 cm dan berat hingga 91 kg. Provinsi Riau adalah rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi Harimau Sumatera.
7. Macaca nigra
Macaca nigra dalam bahasa lokal disebut Yaki atau monyet hitam Sulawesi. Ini adalah satwa endemik Indonesia di pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau disekitarnya. Yaki hidup di hutan primer dan sekunder, daerah pesisir maupun di dataran tinggi hingga ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut (dpl). Dari beberapa habitat hidupnya, yaki lebih menyukai tinggal di hutan primer, karena cocok untuk tempat tidur dan mencari makan.
Macaca nigra secara klasifikasi masuk kedalam filum chordata, klas mamalia, ordo primata, family cercophithecidae serta tergolong dalam genus Macaca.
Secara anatomi, selain mempunyai rambut berwarna hitam juga mempunyai ciri yang unik dengan jambul di atas kepalanya. Yaki hanya memiliki ekor sepanjang 20 sentimeter, selain itu, ciri yang paling mencolok adalah terjadinya pembengkakan pada bagian belakang betina (buttocks) dan berwarna kemerahan pada saatestrus.
.
Indonesia menjadi rumah bagi jenis hewan dan burung liar langka. Termasuk satwa unik dan beragam karena tingkat keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Nah, berikut adalah hewan yang natif yang mengacu pada hewan-hewan yang asli atau berasal dari suatu wilayah atau ekosistem Indonesia. Mereka telah ada dan hidup di wilayah tersebut sejak zaman purba atau telah berkembang secara alami di wilayah tersebut selama periode waktu yang panjang.
1. Komodo
Komodo adalah hewan khas Indonesia yang terancam punah. Komodo sudah ada sejak zaman prasejarah. Diperkirakan sekitar 30 juta tahun lalu. Komodo adalah kadal terbesar dan tertinggi di dunia. Memiliki nama latin Varanus komodoenesis, Komodo dapat berkembang dan memiliki panjang hingga 3 meter dan berat hingga 68 kg.Karena badannya yang besar, komodo memiliki pergerakan yang lambat yakni sekitar 8-10 kilometer per jam. Akan tetapi dalam kondisi terancam atau takut, mereka dapat lari hingga kecepatan 18 kilometer per jam.
2. Orangutan Sumatera
Menurut WWF, Indonesia memiliki tiga spesies orangutan, yakni orangutan Sumatera (Pongo abelii), orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).Ketiganya berstatus Kritis (Critically Endangered/CR) berdasarkan daftar merah IUCN. Orangutan Sumatera (Pongo abelii) sendiri punya ciri khas kantung pipi yang panjang pada orangutan jantan.
Panjang tubuhnya sekitar 1,25 meter sampai 1,5 meter. Berat orangutan dewasa betina sekitar 30-50 kilogram, sedangkan yang jantan sekitar 50-90 kilogram. Bulu-bulunya berwarna coklat kemerahan.
Jantan dewasa umumnya penyendiri sementara para betina sering dijumpai bersama anaknya di hutan. Rata-rata setiap kelompok terdiri dari 1-2 orangutan dan kedua jenis kelamin mempunyai daya jelajah sekitar 2-10 kilometer.
Sekitar 60% makanan orangutan adalah buah-buahan seperti durian, nangka, leci, mangga dan buah ara.
3. Maleo
Macrocephalon maleo atau burung maleo atau maleo senkawor adalah fauna endemik pulau Sulawesi. Hewan tersebut hampir tidak pernah ditemukan di tempat lain di Indonesia.Burung eksotis ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi, seperti di Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Namun, maleo juga bisa ditemukan di Maluku.
Burung maleo berukuran sedang dengan panjang 55 sentimeter dan sebagian besar bulunya berwarna hitam. Burung ini juga punya ciri fisik seperti kulit wajah bercorak kekuningan, mempunyai paruh jingga dan bulu di bagian bawahnya berwarna merah muda.
Di atas kepalanya terdapat semacam jambul keras berwarna hitam. Meski termasuk dalam keluarga burung, maleo tidak suka terbang. Burung ini lebih sering menggunakan kakinya untuk berjalan
4. Tarsius Kerdil
Tarsius kerdil (pygmy tarsier, Tarsius pumilus, mountain tarsier, lesser spectral tarsier) adalah primata nokturnal yang ditemukan di Sulawesi Tengah.Tarsius kerdil pertama yang terlihat dalam keadaan hidup sejak 1920an ditemukan oleh tim riset pimpinan Sharon Gursky dari Texas A&M University di Gunung Rore Katimbo di Taman Nasional Lore Lindu pada Agustus 2008.
5. Badak Jawa
Di dunia ada 5 jenis badak, antara lain badak putih (Ceratotherium sp), badak Sumatera (Dicerorhinus sp), badak hitam (Diceros sp), badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak bercula satu berbadan besar/ badak India (Rhinoceros unicornis). Diperkirakan, jumlah populasi di dunia sebanyak 5.055 ekor badak hitam. Badak Sumatera ada 100 ekor, dan Badak Jawa hanya 35-44 ekor saja. Badak Jawa berpostur tegap. Tingginya sekitar 128-175 sentimeter dengan bobot tubuh 1.600-2.280 kilogram. Meski penglihatannya tidak awas, akan tetapi pendengaran dan penciumannya super tajam yang mampu menangkap sinyal bahaya yang menghampiri kehidupannya.
Ciri khas lainnya, badak Jawa memiliki bibir atas yang lebih lancip menyerupai belalai pendek yang berfungsi untuk merenggut makanan.
6. Harimau Sumatera
Harimau adalah kucing terbesar di muka bumi. Harimau Sumatera merupakan salah satu sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.Warna kulit Harimau Sumatera cenderung lebih gelap, mulai kuning kemerah-merahan hingga oranye tua dan memiliki garis loreng yang lebih rapat. Satwa ini masuk dalam status Kritis (Critically Endangered).
Harimau Sumatera memiliki tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan Harimau Kontingental (Panthera tigris tigris). Jantan dewasa bisa memiliki tinggi hingga 60 cm dan panjang dari kepala hingga kaki mencapai 250 cm dan berat hingga 140 kg. Harimau betina memiliki panjang rata-rata 198 cm dan berat hingga 91 kg. Provinsi Riau adalah rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi Harimau Sumatera.
7. Macaca nigra
Macaca nigra dalam bahasa lokal disebut Yaki atau monyet hitam Sulawesi. Ini adalah satwa endemik Indonesia di pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau disekitarnya. Yaki hidup di hutan primer dan sekunder, daerah pesisir maupun di dataran tinggi hingga ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut (dpl). Dari beberapa habitat hidupnya, yaki lebih menyukai tinggal di hutan primer, karena cocok untuk tempat tidur dan mencari makan.Macaca nigra secara klasifikasi masuk kedalam filum chordata, klas mamalia, ordo primata, family cercophithecidae serta tergolong dalam genus Macaca.
Secara anatomi, selain mempunyai rambut berwarna hitam juga mempunyai ciri yang unik dengan jambul di atas kepalanya. Yaki hanya memiliki ekor sepanjang 20 sentimeter, selain itu, ciri yang paling mencolok adalah terjadinya pembengkakan pada bagian belakang betina (buttocks) dan berwarna kemerahan pada saatestrus.
.
(dan)