Obat dari AI Generatif Pertama Kali Diberikan kepada Pasien
loading...
A
A
A
LONDON - Dosis pertama obat yang dikembangkan oleh kecerdasan buatan (AI) telah dikirimkan ke pasien pertamanya.
Insilico Medicine, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Hong Kong mengumumkan bahwa pasien manusia mulai menerima obat INS018_055, penghambat molekul kecil antifibrosis.
Menurut perusahaan, obat itu ditemukan dan dirancang dengan AI generatif, lapor United Press International (UPI).
Obat melewati dua fase pengujian sebelum diberikan kepada pasien.
"Dengan potensi yang terbukti melawan fibrosis dan peradangan, INS018_055 dapat menawarkan opsi lain untuk pasien di seluruh dunia," kata co-chief executive officer dan chief scientific officer Insilico Medicine Feng Ren dalam sebuah pernyataan.
Obat antifibrosis digunakan untuk mencegah pembentukan jaringan fibrosa dalam jumlah abnormal yang dapat tumbuh di organ.
INS018_055 sedang diuji untuk mengobati fibrosis paru idiopatik, penyakit paru kronis. Sekitar 5 juta orang terkena penyakit ini.
Obat tersebut dirancang oleh Pharma.AI dan dikembangkan sejak tahun 2020.
Obat ini juga sedang dipelajari di bawah percobaan acak, tersamar ganda, terkontrol plasebo dan diberikan secara oral kepada pasien selama 12 minggu.
Perusahaan bermaksud untuk mendaftarkan 60 subjek dengan fibrosis paru idiopatik untuk menguji obat tersebut di 40 lokasi di Amerika Serikat dan China.
Insilico Medicine, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Hong Kong mengumumkan bahwa pasien manusia mulai menerima obat INS018_055, penghambat molekul kecil antifibrosis.
Menurut perusahaan, obat itu ditemukan dan dirancang dengan AI generatif, lapor United Press International (UPI).
Obat melewati dua fase pengujian sebelum diberikan kepada pasien.
"Dengan potensi yang terbukti melawan fibrosis dan peradangan, INS018_055 dapat menawarkan opsi lain untuk pasien di seluruh dunia," kata co-chief executive officer dan chief scientific officer Insilico Medicine Feng Ren dalam sebuah pernyataan.
Obat antifibrosis digunakan untuk mencegah pembentukan jaringan fibrosa dalam jumlah abnormal yang dapat tumbuh di organ.
INS018_055 sedang diuji untuk mengobati fibrosis paru idiopatik, penyakit paru kronis. Sekitar 5 juta orang terkena penyakit ini.
Obat tersebut dirancang oleh Pharma.AI dan dikembangkan sejak tahun 2020.
Obat ini juga sedang dipelajari di bawah percobaan acak, tersamar ganda, terkontrol plasebo dan diberikan secara oral kepada pasien selama 12 minggu.
Perusahaan bermaksud untuk mendaftarkan 60 subjek dengan fibrosis paru idiopatik untuk menguji obat tersebut di 40 lokasi di Amerika Serikat dan China.
(wbs)