Apa Itu Energi dan Materi Gelap, Ini Alasan Teleskop Euclid Dikirim ke Luar Angkasa

Senin, 03 Juli 2023 - 18:16 WIB
loading...
Apa Itu Energi dan Materi Gelap, Ini Alasan Teleskop Euclid Dikirim ke Luar Angkasa
Dari model kosmologi para ilmuwan menyebutkan bahwa hanya sekitar 5% materi pembentuk alam semesta yang diketahui. Bagian tak terlihat sekitar 95% terdiri dari dua komponen, yaitu dark energy dan dark matter. Foto/NASA/Space
A A A
PARIS - Dari model kosmologi yang disusun para ilmuwan disebutkan bahwa hanya sekitar 5% materi pembentuk alam semesta yang diketahui. Bagian tak terlihat dari alam semesta sekitar 95% terdiri dari dua komponen, yaitu energi gelap (dark energy) dan materi gelap (dark matter).

Dikutip dari laman Space, Senin (3/7/2023), dark matter merupakan materi yang jumlahnya lima kali lebih banyak dibandingkan dengan materi biasa. Diperkirakan, seperempat dari alam semesta atau sekitar 27% merupakan materi gelap.

Pengamatan pertama yang menunjukkan bahwa materi gelap harus lazim di alam semesta untuk mencegah benda-benda terbang terpisah dilakukan pada tahun 1930-an. Para ilmuwan telah mencoba selama beberapa dekade untuk mendeteksi materi gelap yang tak kasat mata.



Menurut para ilmuwan materi gelap pasti terdiri dari semacam partikel, mungkin mirip dengan neutrino lembam yang hampir tidak berinteraksi dengan dunia kasat mata. Namun apakah manusia sudah menemukan materi gelap dan dark energy yang dimilikinya?

Kemudian sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti di University of Cambridge dan dilaporkan dalam jurnal Physical Review D, menunjukkan teori yang sangat menarik. Menurut para peneliti, beberapa hasil riset yang tidak dapat dijelaskan dari eksperimen Xenon1T di Italia mungkin disebabkan oleh adanya energi gelap atau Dark Energy yang ada di alam semesta.
Apa Itu Energi dan Materi Gelap, Ini Alasan Teleskop Euclid Dikirim ke Luar Angkasa


Artinya, bisa dikatakan bahwa materi gelap ini adalah kekuatan tak terlihat yang menyatukan galaksi dan jaring kosmik. Sementara 68% adalah energi gelap atau dark energy, yang menyebabkan alam semesta mengembang dengan kecepatan yang dipercepat.

“Percepatan perluasan alam semesta tidak masuk akal jika Anda mengira hanya ada gravitasi di sana. Jadi fakta ini menunjukkan pasti ada sesuatu yang lain dan kami menyebutnya energi gelap karena sama sekali tidak tahu apa itu,” kata Isobel Hook, profesor astrofisika di Lancaster University di Inggris dan seorang ilmuwan Euclid, kepada Space.com.



Namun, ada juga kemungkinan bahwa energi gelap sama sekali tidak ada, dan bahwa model kosmologis yang mensyaratkan keberadaannya salah. Model-model ini didasarkan pada teori relativitas umum Albert Einstein yang menggambarkan 'aturan' fisik alam semesta.

Euclid akan mencari bukti energi gelap dengan memetakan distribusi galaksi 10 miliar tahun yang lalu dan membandingkan bagaimana distribusi ini berubah sepanjang evolusi alam semesta. Jika pengamatan masa depan oleh teleskop Euclid menunjukkan bahwa energi gelap bukanlah kekuatan yang konstan dan ada di mana-mana, itu berarti teori terkenal ini tidak sepenuhnya benar.

“Kita tahu bahwa relativitas umum bekerja dengan sangat baik pada level sistem. Tapi ada kemungkinan bahwa itu tidak bekerja dengan baik pada skala kosmik dan oleh karena itu energi gelap tidak diperlukan,” kata Giuseppe Racca, Manajer Proyek Euclid di European Space Agency (ESA).
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1162 seconds (0.1#10.140)