Ramalan Jayabaya Akeh Udan Salamongso Punya Kemiripan dengan El Nino 2023

Senin, 10 Juli 2023 - 17:32 WIB
loading...
Ramalan Jayabaya Akeh Udan Salamongso Punya Kemiripan dengan El Nino 2023
Ramalan Jayabaya Akeh Udan Salamongso dikaitkan dengan cuaca ekstrem El Nino 2023. FOTO/ BRIN
A A A
JAKARTA - Ramalan Jayabaya 2023 dalam bukunya sendikit tersirat tentang kondisi cuaca dan Bumi di Indonesia. Hal ini dirasa cukup pas karena tahun ini seluruh dunia akan terjang badai El Nino.

Secara sains, ramalan ini juga disebutkan oleh para ilmuwan Indonesia berkaitan dengan potensi cuaca atau prediksi gelombang tinggi dan wilayah-wilayah kategori rawan.



Beberapa ramalan turut menyebut soal terjadinya erupsi pada gunung-gunung berapi tertentu akibat perubahan iklim dan cuaca.

Ramalan Jayabaya ini berbunyi "Bumi soyo mengkeret dan juga banjir bandang ono Ning ngendi ngendi gunung njebluk tan anjarwani tan angin Peni".

Artinya : Kondisi bumi akan semakin menyusut dan akan banyak banjir maupun gunung meletus yang menandakan fenomena alam tak biasa.

Ramalan Jayabaya 2023 kondisi alam juga tertulis "Akeh Udan salamongso". Maksudnya adalah banyak hujan di musim yang salah, menandakan keseimbangan alam semesta sudah terganggu.

Sebelumnya, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengkonfirmasi fenomena iklim El Nino yang menyebabkan cuaca ektrem telah dimulai.

Seperti dilansir dari Conversations, meskipun suhu tropis Atlantik dan Samudra Pasifik sering kali menjadi dasar prakiraan badai musiman yang tepat, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan dan dipantau.

Pantai Atlantik seharusnya mendukung El Nino untuk berkembang sesuai perkiraan karena peristiwa semacam itu sering kali mengurangi dampak badai di sana.

Jika tahun ini Samudra Atlantik yang diperkirakan menghangat malah berpasangan dengan La Nina kebalikan dari El Nino( dinginnya perairan tropis Pasifik)–maka hal itu dapat menyebabkan terjadinya musim aktif yang memecahkan rekor.

Dua faktor lain juga penting. Osilasi Madden-Julian (Madden-Julian Oscillation), sebuah pola awan dan curah hujan yang bergerak ke arah timur melalui daerah tropis dalam skala waktu 30 hingga 90 hari, dapat mendorong atau menekan pembentukan badai tropis.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2764 seconds (0.1#10.140)