Perusahaan Start-Up China Sukses Luncurkan Roket Berbahan Bakar Metana
loading...
A
A
A
BEIJING - Perusahaan start-up antariksa, China Landspace, sukses meluncurkan roket berbahan bakar metana ke orbit yang pertama di dunia. Roket yang diberi nama Zhuque-2 diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi, Rabu 12 Juli 2022 pagi waktu setempat.
Peluncuran ini merupakan tonggak bersejarah untuk roket Zhuque-2, yang mengalami kegagalan pada debutnya pada 14 Desember 2022. Pelacakan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi laporan China bahwa roket berbahan bakar metana berhasil mencapai orbit.
Bahan bakar metana, menghasilkan warna biru yang cantik saat diluncurkan dan lebih ramah lingkungan. Meskipun metana adalah gas rumah kaca, namun lebih bersih daripada standar bahan bakar RP-1 (minyak tanah/kerosin) yang digunakan di banyak roket.
Banyak perusahaan AS juga sedang mengerjakan roket berbahan bakar metana, termasuk SpaceX dengan sistem Starship-nya, Blue Origin dengan New Glenn, Rocket Lab dengan Neutron, United Launch Alliance dengan Vulcan Centaur, dan Relativity Space dengan lini Terran-nya. Namun, beberapa roket ini mengalami masalah dalam beberapa bulan terakhir.
Roket Terran 1 gagal mencapai orbit pada peluncuran debutnya pada bulan Maret dan SpaceX ketika meluncurkan Starship pada bulan April. SpaceX sedang mengembangkan Starship untuk membantu menyelesaikan misi ke Mars menggunakan bahan bakar metana yang banyak terdapat di Planet Merah.
Roket Vulcan Centaur yang seharusnya terbang untuk pertama kalinya pada awal Mei, tetapi peluncuran ditunda setelah terjadi anomali selama pengujian tahap atas roket. Pengembangan New Glenn Blue Origin juga tidak pasti menyusul laporan bahwa salah satu mesin roket BE-4 meledak selama pengujian pada akhir Juni.
Peluncuran ini merupakan tonggak bersejarah untuk roket Zhuque-2, yang mengalami kegagalan pada debutnya pada 14 Desember 2022. Pelacakan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi laporan China bahwa roket berbahan bakar metana berhasil mencapai orbit.
Bahan bakar metana, menghasilkan warna biru yang cantik saat diluncurkan dan lebih ramah lingkungan. Meskipun metana adalah gas rumah kaca, namun lebih bersih daripada standar bahan bakar RP-1 (minyak tanah/kerosin) yang digunakan di banyak roket.
Banyak perusahaan AS juga sedang mengerjakan roket berbahan bakar metana, termasuk SpaceX dengan sistem Starship-nya, Blue Origin dengan New Glenn, Rocket Lab dengan Neutron, United Launch Alliance dengan Vulcan Centaur, dan Relativity Space dengan lini Terran-nya. Namun, beberapa roket ini mengalami masalah dalam beberapa bulan terakhir.
Roket Terran 1 gagal mencapai orbit pada peluncuran debutnya pada bulan Maret dan SpaceX ketika meluncurkan Starship pada bulan April. SpaceX sedang mengembangkan Starship untuk membantu menyelesaikan misi ke Mars menggunakan bahan bakar metana yang banyak terdapat di Planet Merah.
Roket Vulcan Centaur yang seharusnya terbang untuk pertama kalinya pada awal Mei, tetapi peluncuran ditunda setelah terjadi anomali selama pengujian tahap atas roket. Pengembangan New Glenn Blue Origin juga tidak pasti menyusul laporan bahwa salah satu mesin roket BE-4 meledak selama pengujian pada akhir Juni.
(wib)