Ini 4 Bangunan Inti di Kota Terkutuk Madain Saleh

Sabtu, 29 Juli 2023 - 20:12 WIB
loading...
Ini 4 Bangunan Inti...
Madain Saleh, dikenal juga sebagai Al-Hijr, adalah situs arkeologi pra-Islam yang terletak di barat laut Arab Saudi. Foto/wikipedia
A A A
JEDDAH - Madain Saleh, dikenal juga sebagai Al-Hijr, adalah situs arkeologi pra-Islam yang terletak di barat laut Arab Saudi. Madain Saleh adalah tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang besar Jazirah Arab.

Madain Saleh menjadi salah satu situs arkeologi terpenting di Timur Tengah dan ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2008. Situs arkeologi Madain Saleh meliputi area seluas kurang lebih 13 kilometer persegi yang terletak di daerah gurun terpencil, yang dikelilingi oleh pegunungan dan lembah berbatu.

Dikutip dari laman penguintravel, Sabtu (29/7/2023), situs Madain Saleh berisi sekitar 130 makam, yang diukir dari tebing batu pasir. Makam tersebut dihiasi dengan ukiran dan prasasti rumit, yang memberikan wawasan tentang budaya dan agama suku Nabataean.



Makam paling terkenal di Madain Saleh adalah Qasr Al-Farid, yang berarti "kastil yang sepi". Makam ini terletak di puncak bukit dan dikelilingi halaman yang luas.

Ini adalah makam terbesar di situs tersebut, dan dianggap sebagai salah satu contoh terbaik arsitektur Nabataean. Makam itu tidak pernah selesai, dan diyakini telah ditinggalkan setelah kematian raja Nabataean.
Ini 4 Bangunan Inti di Kota Terkutuk Madain Saleh


Makam penting lainnya di Madain Saleh adalah Makam Lihyan putra Kuza. Makam ini terletak di bagian selatan situs dan diukir di tebing batu. Ini fitur aula masuk yang besar, ruang tengah, dan serangkaian kamar yang lebih kecil.

Makam itu dihiasi dengan ukiran dan prasasti yang rumit, yang memberikan wawasan tentang kepercayaan agama suku Nabataean. Madain Saleh bukan hanya situs makam; itu juga berisi sejumlah struktur penting lainnya.



Ini termasuk kuil Al-Khuraymat dan Al-Sabika, yang digunakan untuk upacara dan ritual keagamaan. Situs ini juga berisi sejumlah rumah, sumur, dan waduk, yang memberikan wawasan tentang kehidupan sehari-hari suku Nabataean.

Madain Saleh ditinggalkan pada abad ke-3 M, setelah kemunduran kerajaan Nabataean. Situs ini ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt.

Sejak itu, situs Madain Saleh telah dipelajari oleh para arkeolog dari seluruh dunia. Situs ini sekarang dikelola oleh Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi, yang telah melakukan pekerjaan restorasi dan pelestarian ekstensif.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3629 seconds (0.1#10.140)