Berusia 7.000 Tahun, Situs Pemujaan di Arab Saudi Dipenuhi Sisa Tulang Hewan dan Manusia

Sabtu, 18 Maret 2023 - 11:17 WIB
loading...
Berusia 7.000 Tahun, Situs Pemujaan di Arab Saudi Dipenuhi Sisa Tulang Hewan dan Manusia
Arkeolog menemukan situs pemujaan ritual yang digunakan pada masa prasejarah di gurun pasir Arab Saudi. Foto/AAKSA/Royal Commission for AlUla/Antiquity/Live Science
A A A
RIYADH - Arkeolog menemukan situs pemujaan ritual yang digunakan pada masa prasejarah di gurun pasir Arab Saudi . Dalam struktur monumen kuno yang disebut Mustatil ditemukan ratusan sisa-sisa tulang manusia dan hewan.

Arkeolog menemukan sisa-sisa manusia purba yang terkubur di dekat ratusan tulang hewan yang tersebar di dalam mustatil, sebuah struktur yang diambil dari bahasa Arab untuk persegi panjang. Dalam mustatil, ditemukan sisa-sisa tulang laki-laki dewasa kira-kira berusia 30-an.

Struktur mustatil itu terletak di AlUla dan Khaybar di barat laut Arab Saudia, sekitar 600 mil (965,5 Km) dari Riyadh. Reruntuhan itu adalah salah satu dari lebih dari 1.600 mustatil yang ditemukan di Arab Saudi sejak tahun 1970-an.



Sebagian besar terendam di bawah pasir, struktur dibangun ketika Gurun Arab adalah padang rumput subur tempat gajah berkeliaran dan kuda nil mandi di danau. Sisa-sisa tulang hewan dan manusia diyakini telah digunakan untuk praktik ritual di Arab Saudi.

Sekarang, penggalian mustatil baru, yang dirinci dalam sebuah penelitian diterbitkan 15 Maret 2023 di jurnal PLOS One. Terungkap lebih banyak rincian tentang struktur mistis dan pemuja yang telah hilang ditelan waktu.

“Hampir tidak ada yang ditulis tentang mustatil dan kepercayaan yang mengelilinginya. Hanya 10 mustatil yang berhasil digali, dan penelitian ini termasuk yang pertama dipublikasikan.,” kata Melissa Kennedy, arkeolog di University of Western Australia, kepada Live Science, Sabtu (18/3/2023).

Bentuk mustatil sangat bervariasi, tetapi biasanya berbentuk persegi panjang panjang yang terbentuk dari dinding batu rendah setinggi sekitar 4 kaki atau 1,2 meter. Penggalian telah mengungkap struktur kompleks di dalam beberapa reruntuhan, termasuk dinding interior dan pilar yang mengarah ke ruang tengah yang mungkin disediakan untuk pesta dan ritual pengorbanan.



Para penyembah memasuki mustatil dari satu ujung dan berjalan sejauh 20 hingga 600 meter atau lebih ke ujung lainnya, tiba di platform yang disebut kepala. Sebuah ruang di dalam kepala menampung beytl, batu suci, terkadang berasal dari meteorit yang digunakan anggota kultus untuk berkomunikasi dengan dewa mereka.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3898 seconds (0.1#10.140)