Sejarah Madain Saleh, Daerah Terkutuk Arab Saudi yang Menjadi Warisan UNESCO
loading...
A
A
A
JEDDAH - Madain Saleh merupakan sebuah situs arkeologi yang terletak di dekat Al-Ula, Provinsi Madinah di wilayah Hijaz, Arab Saudi. Di situ ini terdapat banyak peninggalan Kerajaan Nabatea dari abad ke-1 Masehi.
Madain Saleh juga memiliki kaitan dengan sejarah Islam, karena di situs ini pernah dihuni oleh Kaum Tsamud yang diceritakan dalam Al-Quran. Dalam sejarahnya, kaum tersebut telah ditimpa bencana sebagai hukuman dari Allah SWT karena telah menyekutukan-NYA. Berikut sejarahnya.
Dilansir dari laman thearabweekly, kehadiran kaum Tsamud di tempat ini diketahui sudah ada sejak 715 SM. Semasa hidupnya, mereka sangat sombong dan terkenal korup dalam menguasai harta.
Mereka memiliki umur yang panjang, tetapi Kaum Tsamud lebih memilih menyebang berhala yang diukir dari batu. Mereka juga selalu menolak untuk mendengarkan pesan Nabi Saleh yang menyerukan bahwa Tuhan itu hanya satu, Allah SWT.
Pada suatu hari, mereka pun menuntut keajaiban untuk membuktikan bahwa tuhan yang tak terlihat itu ada. Nabi Saleh pun menurutinya dan Allah SWT menciptakan seekor unta betina yang sedang hamil keluar dari batu besar dan melahirkan seekor anak sapi.
Orang-orang pun terkagum dengan keajaiban itu, sebuah batu besar pun dibangun dan diisi dengan susu dari unta betina. Nabi Saleh pun mengizinkan penduduk untuk berbagi air dari sumur dengan unta dan meminumnya secara bergantian.
Akan tetapi penduduk desa menolak untuk membiarkan unta dan anaknya itu minum dari sumur atau sekedar merumput saja. Lebih dari itu, Kaum Tsamud pun dengan tega membunuh unta dan anaknya.
Allah SWT kemudian memerintahkan Saleh untuk meninggalkan wilayah itu dan kemudian mengguncangkan tanah penduduk desa dengan gempa bumi dan petir yang terus menyambar. Penduduk yang tidak patuh pun tewas dalam bencana besar tersebut.
Saat ini Madain Saleh telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2008, yang pertama di Arab Saudi. Situs ini menarik perhatian para wisatawan dan peneliti yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan budaya Nabataean dan Tsamud.
Selama dekade terakhir, para arkeolog AS, Prancis, dan Jerman telah menjelajahi wilayah tersebut untuk mengungkap sejarah dari peristiwa yang dialami oleh kaum Tsamud. Mereka terus berusaha mencari kebenaran dari sejarah berdirinya Madain Saleh itu.
Komisi Pariwisata dan Purbakala Saudi juga telah mendesak warga Saudi untuk mengunjungi situs tersebut sebagai sarana bagi orang miskin untuk mencari nafkah dari pariwisata dan untuk menanamkan kebanggaan dalam sejarah Arab Saudi.
Madain Saleh juga memiliki kaitan dengan sejarah Islam, karena di situs ini pernah dihuni oleh Kaum Tsamud yang diceritakan dalam Al-Quran. Dalam sejarahnya, kaum tersebut telah ditimpa bencana sebagai hukuman dari Allah SWT karena telah menyekutukan-NYA. Berikut sejarahnya.
Sejarah Situs Madain Saleh
Madain Saleh juga disebut sebagai kota terkutuk karena menurut Al-Quran, situs ini pernah dihuni oleh kaum Tsamud yang mendapat azab dari Allah karena menyembah berhala dan tidak mengikuti seruan Nabi Saleh.Dilansir dari laman thearabweekly, kehadiran kaum Tsamud di tempat ini diketahui sudah ada sejak 715 SM. Semasa hidupnya, mereka sangat sombong dan terkenal korup dalam menguasai harta.
Mereka memiliki umur yang panjang, tetapi Kaum Tsamud lebih memilih menyebang berhala yang diukir dari batu. Mereka juga selalu menolak untuk mendengarkan pesan Nabi Saleh yang menyerukan bahwa Tuhan itu hanya satu, Allah SWT.
Pada suatu hari, mereka pun menuntut keajaiban untuk membuktikan bahwa tuhan yang tak terlihat itu ada. Nabi Saleh pun menurutinya dan Allah SWT menciptakan seekor unta betina yang sedang hamil keluar dari batu besar dan melahirkan seekor anak sapi.
Orang-orang pun terkagum dengan keajaiban itu, sebuah batu besar pun dibangun dan diisi dengan susu dari unta betina. Nabi Saleh pun mengizinkan penduduk untuk berbagi air dari sumur dengan unta dan meminumnya secara bergantian.
Akan tetapi penduduk desa menolak untuk membiarkan unta dan anaknya itu minum dari sumur atau sekedar merumput saja. Lebih dari itu, Kaum Tsamud pun dengan tega membunuh unta dan anaknya.
Allah SWT kemudian memerintahkan Saleh untuk meninggalkan wilayah itu dan kemudian mengguncangkan tanah penduduk desa dengan gempa bumi dan petir yang terus menyambar. Penduduk yang tidak patuh pun tewas dalam bencana besar tersebut.
Saat ini Madain Saleh telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2008, yang pertama di Arab Saudi. Situs ini menarik perhatian para wisatawan dan peneliti yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan budaya Nabataean dan Tsamud.
Selama dekade terakhir, para arkeolog AS, Prancis, dan Jerman telah menjelajahi wilayah tersebut untuk mengungkap sejarah dari peristiwa yang dialami oleh kaum Tsamud. Mereka terus berusaha mencari kebenaran dari sejarah berdirinya Madain Saleh itu.
Komisi Pariwisata dan Purbakala Saudi juga telah mendesak warga Saudi untuk mengunjungi situs tersebut sebagai sarana bagi orang miskin untuk mencari nafkah dari pariwisata dan untuk menanamkan kebanggaan dalam sejarah Arab Saudi.
(wib)