Ilmuwan Rusia Berhasil Menanam Semangka di Tempat Terdingin di Bumi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Para ilmuwan Rusia berhasil menanam semangka di tempat terdingin di dunia, Antartika. Padahal semangka pertama kali dikenal di Sudan 4.300 tahun lalu sebagai tanaman yang berkembang di tempat yang panas.
Ilmuwan Rusia membudidayakan semangka di Stasiun Vostok, stasiun penelitian Rusia di Kutub Dingin Antartika, yang dikenal sebagai tempat terdingin di Bumi. Suhu di sana tercatat pernah mencapai suhu beku minus 89,2 derajat Celcius (minus 128,6 derajat Fahrenheit).
Di sana para ilmuwan Rusia membuat rumah kaca untuk meningkatkan suhu dan kelembapan udara agar cocok untuk menanam semangka. Para peneliti dari Ekspedisi Antartika Rusia dari Institut Penelitian Arktik dan Antartika (AARI) serta Institut Penelitian Agrofisik dan Institut Masalah Biomedis dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, juga membuat oasis sebagai sumber air.
Tim peneliti memilih dua varietas semangka yang matang lebih awal dan memiliki rasa yang enak. Semangka ini juga memiliki kemampuan beradaptasi dengan tekanan atmosfer yang rendah dan kekurangan oksigen di dalam rumah kaca.
Mereka menanam benih di lapisan tipis pengganti tanah dan menggunakan pencahayaan khusus yang meniru sinar matahari. Karena tidak ada serangga yang menyerbuki tanaman, para peneliti ditugaskan untuk menyerbuki semuanya sendiri dengan tangan..
Tepat 103 hari setelah benih ditanam, para peneliti mendapatkan delapan buah semangka yang matang dan manis tumbuh di enam tanaman berbeda. “Melon tumbuh hingga sekitar 1 kilogram dengan diameter hingga 13 sentimeter,” keterangan Russian Geographical Society dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (2/8/2023).
Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa di bawah kondisi yang tepat, semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Keberhasilan ini juga memberikan makanan ringan yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi keras Antartika.
"Tentu saja, semua penjelajah kutub senang mengingat cita rasa musim panas. Bahkan pengamatan bibit hingga pertumbuhan buah memberikan emosi positif,” kata Andrei Teplyakov, kepala ahli geofisika AARI, kepada Russian Geographical Society.
Ini bukan pertama kalinya peneliti Rusia berhasil membudidayakan tanaman di Stasiun Vostok. Pada tahun 2020, para peneliti berhasil membudidayakan tanaman dill, basil, peterseli, arugula, dan kubis.
Pada tahun 2021, ilmuwan Korea menanam semangka di Stasiun King Sejong di Antartika Barat, yang memiliki suhu terendah tercatat minus 25,6 derajat Celcius. Menurut The Korean Bizwire, para ilmuwan berencana menanam berbagai buah, termasuk blackberry, blueberry, dan stroberi.
Diketahui semangka pertama kali dikenal di Sudan lebih dari 4.300 tahun yang lalu. Semangka muncul dalam karya seni kuno di kawasan itu, termasuk di sebuah makam Mesir di Saqqara.
Ilmuwan Rusia membudidayakan semangka di Stasiun Vostok, stasiun penelitian Rusia di Kutub Dingin Antartika, yang dikenal sebagai tempat terdingin di Bumi. Suhu di sana tercatat pernah mencapai suhu beku minus 89,2 derajat Celcius (minus 128,6 derajat Fahrenheit).
Di sana para ilmuwan Rusia membuat rumah kaca untuk meningkatkan suhu dan kelembapan udara agar cocok untuk menanam semangka. Para peneliti dari Ekspedisi Antartika Rusia dari Institut Penelitian Arktik dan Antartika (AARI) serta Institut Penelitian Agrofisik dan Institut Masalah Biomedis dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, juga membuat oasis sebagai sumber air.
Tim peneliti memilih dua varietas semangka yang matang lebih awal dan memiliki rasa yang enak. Semangka ini juga memiliki kemampuan beradaptasi dengan tekanan atmosfer yang rendah dan kekurangan oksigen di dalam rumah kaca.
Mereka menanam benih di lapisan tipis pengganti tanah dan menggunakan pencahayaan khusus yang meniru sinar matahari. Karena tidak ada serangga yang menyerbuki tanaman, para peneliti ditugaskan untuk menyerbuki semuanya sendiri dengan tangan..
Tepat 103 hari setelah benih ditanam, para peneliti mendapatkan delapan buah semangka yang matang dan manis tumbuh di enam tanaman berbeda. “Melon tumbuh hingga sekitar 1 kilogram dengan diameter hingga 13 sentimeter,” keterangan Russian Geographical Society dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (2/8/2023).
Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa di bawah kondisi yang tepat, semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Keberhasilan ini juga memberikan makanan ringan yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi keras Antartika.
"Tentu saja, semua penjelajah kutub senang mengingat cita rasa musim panas. Bahkan pengamatan bibit hingga pertumbuhan buah memberikan emosi positif,” kata Andrei Teplyakov, kepala ahli geofisika AARI, kepada Russian Geographical Society.
Ini bukan pertama kalinya peneliti Rusia berhasil membudidayakan tanaman di Stasiun Vostok. Pada tahun 2020, para peneliti berhasil membudidayakan tanaman dill, basil, peterseli, arugula, dan kubis.
Pada tahun 2021, ilmuwan Korea menanam semangka di Stasiun King Sejong di Antartika Barat, yang memiliki suhu terendah tercatat minus 25,6 derajat Celcius. Menurut The Korean Bizwire, para ilmuwan berencana menanam berbagai buah, termasuk blackberry, blueberry, dan stroberi.
Diketahui semangka pertama kali dikenal di Sudan lebih dari 4.300 tahun yang lalu. Semangka muncul dalam karya seni kuno di kawasan itu, termasuk di sebuah makam Mesir di Saqqara.
(wib)