4 Alasan Pesawat Tidak Terbang di Antartika
loading...
A
A
A
ADA banyak alasan pesawat tidak terbang dan melintasi Antartika , benua yang meliputi seluruh Kutub Selatan Bumi. Benua Antarktika yang diselimuti es terletak di Lingkar Antarktika dan dikelilingi Samudra Pasifik, Atlantik dan Hindia.
Dengan luas 14.0 juta km persegi, antarktika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Namun, Antartika bukanlah tempat yang ramah untuk terbang karena beberapa masalah navigasi serta kurangnya infrastruktur.
Berikut 4 alasan mengapa pesawat tidak terbang di atas Antartika dikutip SINDOnews dari laman aerocorner;
1. Kondisi Cuaca
Antartika tidak memiliki iklim yang ramah untuk aktivitas manusia dalam bentuk apa pun. Suhu rata-rata di Antartika sekitar -40 derajat Celcius, jadi dibutuhkan pelatihan khusus yang lama untuk orang-orang melakukan pekerjaan di sana.
Satu-satunya pekerjaan orang di sana adalah melakukan penelitian. Sebagian besar pemukiman manusia di Antartika adalah pusat penelitian. Jadi bukan tempat orang berlibur, maka pesawat tidak melakukan kunjungan ke sana untuk kegiatan bersenang-senang.
Jadi suhu dingin yang ekstrem di Antartika bukan lingkungan yang ramah untuk pesawat. Mendarat dan lepas landas di lapisan es bisa menjadi masalah besar. Untuk menghilangkan lapisan es yang menutupi mesin dan badan pesawat juga membutuhkan biaya yang mahal.
2. Visibilitas Rendah
Visibilitas atau jarak pandang sangat penting bagi pilot untuk menjaga kontak dan posisi aman saat terbang. Faktanya, Antartika bukan tempat dengan visibilitas yang baik di dunia. Apalagi Antartika diliputi Tundra putih padat.
Selain itu, selalu ada kemungkinan pilot mengalami badai di Antartika. Dengan suhu yang ekstrem dan setiap badai yang timbul berpotensi mematikan. (Baca juga; Lubang Ozon di Atas Antartika Semakin Membesar, NASA Sebut Luasnya 24,8 Juta Km Persegi )
3. Kurangnya Infrastruktur
Wajar tidak ada banyak infrastruktur di Antartika, apalagi menara dan bandara yang dapat membantu pesawat lepas landas, mendarat, dan bernavigasi. Minimnya infrastruktur penerbangan bisa membuat pesawat terbang tanpa arah.
Bila terjadi gangguan, sangat riskan bagi pesawat melakukan pendaratan darurat. Apalagi tidak ada jalur penerbangan yang resmi dan tidak tersedia landasan pesawat. (Baca juga; Cara Bertahan Hidup di Kutub Selatan versi Warga yang Tinggal di Antartika )
4. Masalah Navigasi
Daerah kutub menjadi perhatian khusus dalam soal navigasi karena adanya medan magnet. Kondisi ini dapat mempersulit navigasi pesawat karena daerah medan magnet di kutub yang kuat.
Selain itu, daerah yang terisolasi menyulitkan pesawat untuk berkomunikasi dengan pengendali penerbangan. Padahal komunikasi penting bagi pilot untuk memastikan terbang di jalur yang benar dan menghindari badai atau bahaya lain.
Untuk pesawat yang terbang ke Antartika, FAA telah membuat daftar persyaratan yang ketat. Sebab, terbang dalam kondisi cuaca dingin dan infrastruktur terbatas, selain sulit juga jauh lebih mahal.
Dengan luas 14.0 juta km persegi, antarktika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Namun, Antartika bukanlah tempat yang ramah untuk terbang karena beberapa masalah navigasi serta kurangnya infrastruktur.
Berikut 4 alasan mengapa pesawat tidak terbang di atas Antartika dikutip SINDOnews dari laman aerocorner;
1. Kondisi Cuaca
Antartika tidak memiliki iklim yang ramah untuk aktivitas manusia dalam bentuk apa pun. Suhu rata-rata di Antartika sekitar -40 derajat Celcius, jadi dibutuhkan pelatihan khusus yang lama untuk orang-orang melakukan pekerjaan di sana.
Satu-satunya pekerjaan orang di sana adalah melakukan penelitian. Sebagian besar pemukiman manusia di Antartika adalah pusat penelitian. Jadi bukan tempat orang berlibur, maka pesawat tidak melakukan kunjungan ke sana untuk kegiatan bersenang-senang.
Jadi suhu dingin yang ekstrem di Antartika bukan lingkungan yang ramah untuk pesawat. Mendarat dan lepas landas di lapisan es bisa menjadi masalah besar. Untuk menghilangkan lapisan es yang menutupi mesin dan badan pesawat juga membutuhkan biaya yang mahal.
2. Visibilitas Rendah
Visibilitas atau jarak pandang sangat penting bagi pilot untuk menjaga kontak dan posisi aman saat terbang. Faktanya, Antartika bukan tempat dengan visibilitas yang baik di dunia. Apalagi Antartika diliputi Tundra putih padat.
Selain itu, selalu ada kemungkinan pilot mengalami badai di Antartika. Dengan suhu yang ekstrem dan setiap badai yang timbul berpotensi mematikan. (Baca juga; Lubang Ozon di Atas Antartika Semakin Membesar, NASA Sebut Luasnya 24,8 Juta Km Persegi )
3. Kurangnya Infrastruktur
Wajar tidak ada banyak infrastruktur di Antartika, apalagi menara dan bandara yang dapat membantu pesawat lepas landas, mendarat, dan bernavigasi. Minimnya infrastruktur penerbangan bisa membuat pesawat terbang tanpa arah.
Bila terjadi gangguan, sangat riskan bagi pesawat melakukan pendaratan darurat. Apalagi tidak ada jalur penerbangan yang resmi dan tidak tersedia landasan pesawat. (Baca juga; Cara Bertahan Hidup di Kutub Selatan versi Warga yang Tinggal di Antartika )
4. Masalah Navigasi
Daerah kutub menjadi perhatian khusus dalam soal navigasi karena adanya medan magnet. Kondisi ini dapat mempersulit navigasi pesawat karena daerah medan magnet di kutub yang kuat.
Selain itu, daerah yang terisolasi menyulitkan pesawat untuk berkomunikasi dengan pengendali penerbangan. Padahal komunikasi penting bagi pilot untuk memastikan terbang di jalur yang benar dan menghindari badai atau bahaya lain.
Untuk pesawat yang terbang ke Antartika, FAA telah membuat daftar persyaratan yang ketat. Sebab, terbang dalam kondisi cuaca dingin dan infrastruktur terbatas, selain sulit juga jauh lebih mahal.
(wib)