Profesor Harvard Janji Ungkap Bukti Keberadaan Alien di Dekat Papua Bulan Depan

Selasa, 08 Agustus 2023 - 14:26 WIB
loading...
Profesor Harvard Janji Ungkap Bukti Keberadaan Alien di Dekat Papua Bulan Depan
Fragmen bola-bola besi yang ditemukan di dalam meteor ini di duga berasal dari luar tata surya. Foto: NASA
A A A
PAPUA NUGINI - Isu terkait alien belakangan memang memanas, seiring sejumlah pihak bersaksi bahwa mereka telah berinteraksi dengan mahluk luar angkasa . Tapi, belum ada yang memberikan fakta-fakta ilmiah terkait keberadaan alien.

Bulan depan, hal tersebut akan berubah. Ini setelah Profesor Harvard Avi Loeb berjanji akan mengungkap keberadaan alien ini September mendatang. Dan ini tidak hanya berupa kesaksian. Tapi, dituangkan dalam sebuah makalah penelitian.

Fokus penelitiannya sendiri ada pada meteor IM1 yang jatuh ke Bumi pada Januari 2014 di atas Samudera Pasifik.

Klaim Loeb, ia sedang menjalankan tes pada tetesan zat cair yang jatuh ke dasar laut. Analisis fragmen itu ditemukan pada meteor IM1 yang hancur pada Januari 2014 di Pasifik lepas Pulau Manus, sekitar 418 km dari Papua Nugini.

Lintasan dan kecepatan meteor IM1 dipercaya bahwa meteor tersebut bukan berasal dari tata surya kita. Lalu, Loeb berusaha membuktikan apakah objek itu direkayasa, menggunakan analisis fragmen kecil yang ditemukan dari dasar laut.

“Apa yang kami lakukan sekarang adalah menganalisis komposisi tetesan cair yang jatuh dari objek ini ketika terkena bola api yang diciptakannya saat bergerak di udara," kata Loeb kepada Fox News.

“Dan kami mendapatkan beberapa hasil yang menarik, tetapi saya tidak dapat merincinya sampai kami menyusunnya dalam sebuah makalah. Makalah ilmiah ini kami harap dapat tersedia untuk umum bagi semua orang dalam waktu satu bulan atau lebih," tambahnya.

Batu atau Pesawat?
Profesor Harvard Janji Ungkap Bukti Keberadaan Alien di Dekat Papua Bulan Depan

Profesor Avi Loeb (kiri) memimpin analisis fragmen yang ditemukan dari meteor IM1 yang jatuh ke Bumi pada Januari 2014 di Pasifik lepas Pulau Manus. Foto: ist

Para ilmuwan cukup yakin bahwa IM1 berasal dari luar tata surya. Selanjutnya, analisis Loeb berharap dapat menjelaskan apakah objek tersebut batuan luar angkasa biasa, atau perangkat rekayasa seperti pesawat atau wahana.

“Objek ini bergerak sangat cepat, lebih cepat dari 95 persen bintang di dekat matahari, dan juga memiliki kekuatan material yang lebih keras daripada semua batuan yang pernah kita lihat selama dekade terakhir di katalog NASA," kata Loeb.

“Jadi ada kemungkinan, saya tidak akan menghitungnya, bahwa itu berbeda dari batu biasa,” tambah ilmuwan itu. “Ini jelas bukan jenis batu yang kita kenal,” tambahnya.

Loeb mengatakan bahwa jika analisis menunjukkan tanda-tanda bahwa IM1 direkayasa, itu bisa menjadi bukti adanya kehidupan di luar bumi.

“Itu berarti kita punya tetangga, bahwa kita tidak sendirian. Sama seperti menyadari bahwa ketika Anda pergi ke halaman belakang dan menemukan bola tenis yang dilempar oleh tetangga, Anda menyadari, 'ya, saya punya tetangga,'' katanya.

Kita Punya Tetangga
Profesor Harvard Janji Ungkap Bukti Keberadaan Alien di Dekat Papua Bulan Depan

Jika hasilnya memang benar-benar ada mahluk lain selain di bumi, Loeb menyebut bahwa, “kita harus menyambutnya.”

“Ini akan jadi informasi yang dapat kita pelajari. Ini akan menginspirasi kita untuk menjelajahi ruang angkasa. Bahkan mungkin membuat kita lebih baik daripada berkelahi satu sama lain. Mungkin itu juga jadi peringatan bagi kita untuk menyadari bahwa ada hal yang lebih penting dalam hidup daripada berkelahi dengan orang lain,' katanya.

Analisis baru lab Berkeley terhadap bola IM1 saat ini menunjukkan bahwa objek tersebut kemungkinan besar hampir seluruhnya terdiri dari besi, yang dicatat oleh astrofisikawan Harvard dan pendiri Proyek Galileo, Avi Loeb, tidak seperti meteor atau asteroid yang diketahui manusia.

Loeb sebelumnya mengatakan kepada Daily Star bahwa tidak kurang dari empat lembaga penelitian saat ini sedang melatih peralatan dan personel ilmiah mereka tentang sampel dari pecahan logam yang ditemukan.

Fragmen tersebut, sebagian besar berupa bola besi berdiameter sekitar 0,1 hingga 0,7 mm, kemungkinan besar berasal dari objek yang berasal dari luar tata surya kita – berdasarkan analisis oleh Loeb dan mantan mahasiswa serta ilmuwan Komando Luar Angkasa AS.

Rekan-rekan Loeb di Jerman, Papua Nugini, dan di dua universitas terkemuka di Amerika Serikat sekarang sibuk meneliti bola untuk menentukan apakah isotop atom, komposisi kimia, dan detail lainnya dapat membuktikan asal dunia lain.

"Kami sedang dalam proses mencari tahu, dalam waktu satu bulan atau lebih, terbuat dari apa meteor ini dan apakah itu berasal dari teknologi atau bukan," kata Loeb.



Loeb dan rekan-rekannya telah menamai objek IM1, untuk “Meteor Antarbintang 1”. Adapun nama teknisnya di katalog meteor adalah Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) NASA: CNEOS 20140108.

IM1 saat ini menduduki peringkat pertama dalam hal kekuatan material dari semua 273 bola api di katalog meteorNASACNEOS.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2610 seconds (0.1#10.140)