Selain di Sumenep, Suara Dentuman Misterius juga Pernah Muncul di Tempat-Tempat Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Warga Madura khususnya di Sumenep belakangan dibuat heboh dengan suara dentuman misterius. Belum ada jawaban pasti atas fenomena ini.
Suara dentuman misterius yang diduga berasal dari dalam Bumi itu terjadi cukup lama dari jam 09.00 WIB hingga 11.00 WIB, Sabtu 12 Agustus 2023. Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga menjauh dari titik suara dentuman tersebut.
Para ahli Geologi hingga BMKG telah mengunjungi Desa Moncek, Sumenep, untuk menyelidiki asal suara misterius itu. Bahkan, Tim BMKG Stasiun Geofisika Tretes, Pasuruan, telah memasang seismograf di desa tersebut. Pemasangan alat ini untuk merekam getaran yang ada di lokasi terutama untuk mengetahui lokasi sumber suara misterius tersebut.
Beberapa peneliti dan analis menduga suara tersebut berasal dari keberadaan gua atau rongga di bawah tanah. Pasalnya, karakteristik tanah di desa Moncek banyak ditemukan batuan kapur.
Selain itu, penyebabnya juga diduga akibat adanya material yang saling berbenturan di dalam rongga. Sehingga menimbulkan bunyi seperti ketukan yang saat ini membuat geger warga.
Selain di Desa Moncek, Sumenep, ternyata suara dentuman misterius juga terjadi di berbagai tempat di tanah air di waktu yang berbeda. Berikut beberapa fenomena yang nyaris sama yang pernah terjadi di Indonesia, dikutip dari berbagai sumber, Senin (14/8/2023).
1. Dentuman di Sukabumi
Suara dentuman disertai gemuruh didengar warga penyintas bencana alam pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (30/1/2021) sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka berlarian ke Posko Bencana di SDN Ciherang karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
BMKG mencatat anomali gelombang seismik saat warga melaporkan kejadian itu. Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Minggu (31/1/2021) mengatakan bahwa durasi rekaman seismik hanya berlangsung selama tujuh detik di atas pukul 19.00 WIB. Diduga peristiwa ini akibat pergerakan tanah
2. Dentuman di Cimahi
Suara dentuman juga didengar sejumlah orang di Cibeber dan Citeureup, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Rabu (20/1/2021) siang. Kejadian itu bikin geger.
Segelintir warga mengakui mendengar dentuman itu beberapa kali, namun tak mengetahui sumber atau penyebab suaranya. Warga lainnya berspekulasi suara dentuman itu berkaitan proyek pengerjaan tunnel 11 Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di kawasan Gunung Bohong, perbatasan Kecamatan Cimahi Selatan dengan Kecamatan Padalarang, Bandung Barat.
3. Dentuman di Majene
Warga Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pernah digegerkan dengan adanya suara dentuman yang diduga dari dasar laut pada Selasa (26/1/2021). Waktu itu Kepala Desa Maliaya, Masri, mengungkapkan suara dentuman tersebut terdengar oleh warga sebanyak dua kali, yakni pada pukul 09.00 WITA dan pukul 18.00 WITA.
Hal itu membuat warga di desa tersebut panik dan saat ini memilih mengungsi ke dataran tinggi.
"Iya, memang betul itu ada suara dentuman kayak suara ban pecah dan suara gemuruh dari dalam tanah. Jadi warga pada panik dan lari ke atas gunung mengungsi," kata Masri.
Suara dentuman misterius yang diduga berasal dari dalam Bumi itu terjadi cukup lama dari jam 09.00 WIB hingga 11.00 WIB, Sabtu 12 Agustus 2023. Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga menjauh dari titik suara dentuman tersebut.
Para ahli Geologi hingga BMKG telah mengunjungi Desa Moncek, Sumenep, untuk menyelidiki asal suara misterius itu. Bahkan, Tim BMKG Stasiun Geofisika Tretes, Pasuruan, telah memasang seismograf di desa tersebut. Pemasangan alat ini untuk merekam getaran yang ada di lokasi terutama untuk mengetahui lokasi sumber suara misterius tersebut.
Beberapa peneliti dan analis menduga suara tersebut berasal dari keberadaan gua atau rongga di bawah tanah. Pasalnya, karakteristik tanah di desa Moncek banyak ditemukan batuan kapur.
Selain itu, penyebabnya juga diduga akibat adanya material yang saling berbenturan di dalam rongga. Sehingga menimbulkan bunyi seperti ketukan yang saat ini membuat geger warga.
Selain di Desa Moncek, Sumenep, ternyata suara dentuman misterius juga terjadi di berbagai tempat di tanah air di waktu yang berbeda. Berikut beberapa fenomena yang nyaris sama yang pernah terjadi di Indonesia, dikutip dari berbagai sumber, Senin (14/8/2023).
1. Dentuman di Sukabumi
Suara dentuman disertai gemuruh didengar warga penyintas bencana alam pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (30/1/2021) sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka berlarian ke Posko Bencana di SDN Ciherang karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
BMKG mencatat anomali gelombang seismik saat warga melaporkan kejadian itu. Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Minggu (31/1/2021) mengatakan bahwa durasi rekaman seismik hanya berlangsung selama tujuh detik di atas pukul 19.00 WIB. Diduga peristiwa ini akibat pergerakan tanah
2. Dentuman di Cimahi
Suara dentuman juga didengar sejumlah orang di Cibeber dan Citeureup, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Rabu (20/1/2021) siang. Kejadian itu bikin geger.
Segelintir warga mengakui mendengar dentuman itu beberapa kali, namun tak mengetahui sumber atau penyebab suaranya. Warga lainnya berspekulasi suara dentuman itu berkaitan proyek pengerjaan tunnel 11 Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di kawasan Gunung Bohong, perbatasan Kecamatan Cimahi Selatan dengan Kecamatan Padalarang, Bandung Barat.
3. Dentuman di Majene
Warga Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pernah digegerkan dengan adanya suara dentuman yang diduga dari dasar laut pada Selasa (26/1/2021). Waktu itu Kepala Desa Maliaya, Masri, mengungkapkan suara dentuman tersebut terdengar oleh warga sebanyak dua kali, yakni pada pukul 09.00 WITA dan pukul 18.00 WITA.
Hal itu membuat warga di desa tersebut panik dan saat ini memilih mengungsi ke dataran tinggi.
"Iya, memang betul itu ada suara dentuman kayak suara ban pecah dan suara gemuruh dari dalam tanah. Jadi warga pada panik dan lari ke atas gunung mengungsi," kata Masri.
(msf)