Manfaat ASI Tertulis dalam Al Quran, Terbukti Mencerdaskan Anak dan Cegah Kanker Payudara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jauh sebelum ilmu pengetahuan mengungkap manfaat air susu ibu (ASI), Al Quran telah menyebutkanya dengan gamblang. Di antara segudang manfaat ASI adalah mencerdaskan anak dan mencegah kanker payudara.
Dalam Al Quran Surah Al-Balad Ayat 10 Juz ke-30, Allah SWT berfirman:
[وَهَدَيۡنٰهُ النَّجۡدَيۡنِۚ]
Wa hadaynaahun najdayn
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)
Tafsir ayat ini dikutip dari Kemenag.go.id adalah:
Dan bukankah Kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan, yaitu kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, melalui fitrah, akal, dan petunjuk lain? Kami sudah memberinya petunjuk, lalu manusia itu sendiri yang akan memutuskan jalan hidupnya; apakah memilih jalan kesesatan atau kebenaran.
Allah selanjutnya bertanya mengenai orang itu, "Tidakkah Kami beri ia dua mata?" Artinya, untuk dapat mencari kekayaan, ia perlu dua mata, lalu siapakah yang memberinya dua mata itu bila bukan Allah? Untuk mencari rezeki ia perlu berbicara, lalu siapakah yang telah memberinya lidah dan dua bibir untuk mampu bicara? Dalam membesarkannya, ia telah menyusu pada kedua susu ibunya, siapakah yang telah menyediakan air susu ibunya itu bila bukan Allah? Dengan demikian, keberhasilannya adalah karena bantuan dan kasih sayang Allah. Oleh karena itu, ia tidak perlu menyombongkan dirinya karena hartanya.
Di samping itu, mata, lidah, dan nafsu adalah nikmat Allah kepadanya yang tiada taranya. Ia akan bertemu dengan dua jalan yang disediakan Allah, yaitu jalan yang benar dan jalan yang salah. Ia perlu menggunakan mata, lidah, dan nafsu itu untuk jalan yang diridai oleh Allah.
Dalam Al Quran Surah Al-Balad Ayat 10 Juz ke-30, Allah SWT berfirman:
[وَهَدَيۡنٰهُ النَّجۡدَيۡنِۚ]
Wa hadaynaahun najdayn
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)
Tafsir ayat ini dikutip dari Kemenag.go.id adalah:
Dan bukankah Kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan, yaitu kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, melalui fitrah, akal, dan petunjuk lain? Kami sudah memberinya petunjuk, lalu manusia itu sendiri yang akan memutuskan jalan hidupnya; apakah memilih jalan kesesatan atau kebenaran.
Allah selanjutnya bertanya mengenai orang itu, "Tidakkah Kami beri ia dua mata?" Artinya, untuk dapat mencari kekayaan, ia perlu dua mata, lalu siapakah yang memberinya dua mata itu bila bukan Allah? Untuk mencari rezeki ia perlu berbicara, lalu siapakah yang telah memberinya lidah dan dua bibir untuk mampu bicara? Dalam membesarkannya, ia telah menyusu pada kedua susu ibunya, siapakah yang telah menyediakan air susu ibunya itu bila bukan Allah? Dengan demikian, keberhasilannya adalah karena bantuan dan kasih sayang Allah. Oleh karena itu, ia tidak perlu menyombongkan dirinya karena hartanya.
Di samping itu, mata, lidah, dan nafsu adalah nikmat Allah kepadanya yang tiada taranya. Ia akan bertemu dengan dua jalan yang disediakan Allah, yaitu jalan yang benar dan jalan yang salah. Ia perlu menggunakan mata, lidah, dan nafsu itu untuk jalan yang diridai oleh Allah.