Ini Jawaban Kenapa Matahari Berwarna Orange

Selasa, 22 Agustus 2023 - 14:42 WIB
loading...
Ini Jawaban Kenapa Matahari Berwarna Orange
Ini Jawaban Kenapa Matahari Berwarna Orange. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
JAKARTA - Matahari berwarna orange padahal ada bintang yang lebih panas namun justru berwarna biru.



Berikut ini, kami akan menjabarkan penjelasan ilmiah singkat dari warna-warna bintang untuk membantu Anda lebih menghargai apa yang Anda lihat saat melihat bintang di langit malam.

Bintang-bintang yang paling panas sebenarnya bercahaya biru. Kita menyebutnya bintang raksasa biru.

Bintang-bintang raksasa biru ini 80 kali lebih besar daripada Matahari. Bintang-bintang ini sangat besar.

Dia hidup dan mati dengan sangat cepat. Karena dia sangat panas dan besar, bahan bakarnya cepat sekali habis dan hanya bertahan beberapa juta tahun saja.

Mungkin beberapa juta tahun terdengar lama, tetapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan umur Matahari.

Ketika Matahari berusia satu juta tahun, ia sesungguhnya masih sangat muda. Sekarang usianya sudah 5 milyar tahun dan akan hidup sampai 10 milyar tahun lagi. Jadi, bisa dibilang Matahari sekarang sudah separuh baya. Dia sudah mencapai setengah perjalanan hidupnya.

Jadi, bintang-bintang raksasa biru merupakan bintang yang paling panas. Bintang-bintang putih sangat panas dan bintang-bintang jingga tidak terlalu panas.

Bahkan ada juga bintang merah yang lebih dingin lagi. Bintang-bintang ini berukuran setengah atau bahkan seperempat ukuran Matahari. Meskipun masih panas, bintang-bintang ini tidak sepanas Matahari.

Banyak foto Matahari yang kita ambil terlihat jingga karena filter khusus yang kita gunakan untuk memotretnya.

Matahari memancarkan begitu banyak cahaya sehingga kita tidak akan bisa memotret detail permukaannya kecuali kita mengurangi kecerahannya. Itulah yang dilakukan oleh filter.

NASA menggunakan filter untuk mengambil foto Matahari dan hasilnya berwarna oranye. NASA

Saat Matahari terbit dan terbenam, dia bisa terlihat sangat jingga di mata kita.

Hal ini karena, pada waktu-waktu tersebut, cahayanya harus melewati sebagian besar atmosfer Bumi (lapisan udara yang berputar-putar di sekeliling planet kita).

Dari situ, semua debu dan benda-benda di atmosfer membuat cahaya tersebar dan berubah sehingga terlihat tidak terlalu biru dan lebih jingga-kemerahan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1219 seconds (0.1#10.140)