China Tambah Armada Satelit Observasi Bumi, Gaofen 12 Dilengkapi Radar Canggih

JAKARTA - China menambah armada satelit observasi Bumi dengan meluncurkan Gaofen 12 untuk penginderaan luar angkasa. Satelit Gaofen 12 diluncurkan dengan roket Long March 4C dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut pada 21 Agustus 2023.

Detail satelit Gaofen 12 belum banyak diketahui, dan hanya digambarkan sebagai satelit penginderaan jarak jauh menggunakan gelombang mikro. Ini berarti satelit tersebut membawa muatan radar aperture sintetis yang canggih.

Menurut data pelacakan Angkatan Luar Angkasa AS,satelit Gaofen 12 saat ini berada di orbit dekat kutub dengan ketinggian rata-rata sekitar 373 mil atau 600 kilometer. Satelit tersebut kemungkinan akan menaikkan orbitnya untuk menyamai tiga satelit Gaofen 12 lainnya yang diluncurkan pada 2019, 2021, dan 2022.



Menurut China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), Gaofen dalam bahasa China berarti resolusi tinggi. Satelit Gaofen 12 akan digunakan dalam berbagai bidang, termasuk survei tanah, perencanaan kota, desain jaringan jalan, estimasi hasil panen dan bantuan bencana.

Satelit baru ini bergabung dengan serangkaian satelit penginderaan jauh Gaofen yang membentuk Sistem Pengamatan Bumi beresolusi tinggi China (CHEOS). Termasuk di dalamnya satelit optik dan radar beresolusi tinggi dan sedang dalam rentang orbit rendah Bumi dan geostasioner.

Peluncuran ini merupakan yang ke-37 bagi China pada tahun ini. CASC mengatakan rencananya untuk meluncurkan lebih dari 200 pesawat ruang angkasa melalui sekitar 60 peluncuran terpisah sepanjang tahun 2023.



Satelit itu dibangun oleh China Academy of Space Technology (CAST), pembuat pesawat ruang angkasa utama di bawah kontraktor ruang angkasa utama milik negara China, CASC. Roket Long March 4C diproduksi oleh Shanghai Academy of Spaceflight Technology (SAST) CASC.