Ilmuwan Jerman Sebut NASA Menemukan Alien di Mars Lalu Membunuhnya

Rabu, 30 Agustus 2023 - 13:58 WIB
loading...
Ilmuwan Jerman Sebut...
Mars, planet merah yang menyimpan segudang misteri hingga saat ini. Foto: ist
A A A
JERMAN - NASA telah menemukan alien di planet Mars , tapi kemudian membunuhnya. Pernyataan kontroversial itu diungkap oleh seorang ilmuwan bernama Dirk Schulze-Makuch dari Universitas Teknik Berlin, Jerman.

Dilansir dari Metro, Rabu (30/8), Dirk mengungkap hal ini telah terjadi sejak 50 tahun lalu. Menurut teorinya, eksperimen yang dilakukan NASA pada 1970 dengan menambahkan air ke Mars telah menenggelamkan kehidupan di sana.

Dirk menjelaskan, eksperimen tersebut, yang dikenal sebagai eksperimen Pelepasan Berlabel Viking, adalah salah satu dari tiga eksperimen biologi yang dilakukan oleh pendarat Viking di Mars pada 1976 silam.

Eksperimen tersebut dirancang untuk mendeteksi keberadaan mikroorganisme hidup di tanah Mars dengan mengukur pelepasan karbon dioksida radioaktif dari sampel tanah yang telah dicampur dengan larutan nutrisi.

Teorinya adalah, jika ada kehidupan di Mars, mikroorganisme akan mengonsumsi nutrisi dan melepaskan karbon radioaktif dalam bentuk gas. Dirk percaya bahwa air yang mengandung larutan nutrisi di dalam tanah mungkin membunuh kehidupan di sana dalam sekejap.

Untuk diketahui, investigasi ini dilakukan di lokasi pendaratan Viking 1 dan Viking 2. Di kedua lokasi, percobaan memberikan hasil positif yang menunjukkan bahwa 14CO2 dilepaskan dari sampel tanah.

Namun interpretasi ini masih menimbulkan kontroversial. Beberapa ilmuwan percaya bahwa hasil positif ini disebabkan oleh adanya mikroorganisme hidup di tanah Mars, sementara yang lain percaya bahwa hasil tersebut disebabkan oleh proses non-biologis, seperti oksidasi senyawa organik oleh tanah Mars.

Dalam sebuah opini untuk BigThink, Dirk mengatakan bahwa para ilmuwan era Viking hanya memiliki sedikit pemahaman tentang lingkungan Mars.

"Karena Bumi adalah planet air, masuk akal jika penambahan air dapat menyebabkan kehidupan muncul di lingkungan Mars yang sangat kering,” tulisnya.

Dia menjelaskan bagaimana di tempat yang sangat kering di Bumi, seperti Gurun Atacama di Chile, terdapat perkembangan bertahap dalam bentuk kehidupan seiring dengan semakin keringnya habitat.



Ilmuwan tersebut meminta misi baru ke Mars yang didedikasikan terutama untuk mendeteksi kehidupan untuk menguji hipotesis ini. Ia penasaran apakah teorinya benar-benar bisa dibuktikan atau justru malah meleset.

“Ini artinya harus mengeksplorasi habitat potensial di Mars seperti Dataran Tinggi Selatan, di mana kehidupan dapat bertahan di batuan garam yang dekat dengan permukaan. Saya tidak sabar menunggu misi seperti itu dimulai," ungkapnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5234 seconds (0.1#10.140)