Ingin Kembali Muda, Jutawan Kontroversia Lakukan Peremajaan Alat Vital
loading...
A
A
A
Bryan Johnson ternyata tidak sama seperti orang-orang terkaya di dunia lain seperti Jeff Bezos, Sergei Brin, Mark Zuckerberg, dan Sam Altman. Di kala yang lain menolak tua dengan mempertahankan usia yang ada, Bryan Johnson justru ingin kembali muda.
Tepatnya jadi seperti remaja. Bryan Johnson yang juga pendiri Blueprint itu tidak main-main dalam mewujudkan keinginannya. Dia bahkan sudah menggelontorkan uang sebesar USD2 juta atau setara Rp30 miliar per tahun hanya agar tubuhnya kembali muda.
Disebutkan Bloomberg, Bryan Johson ingin agar otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan organ-organ penting lainnya seperti anak remaja berusia 18 tahun.
Kini dilaporkan IFL Science, Selasa (5/9/2023) ini Bryan Johnson tengan melakukan terapi lain yang cukup bikin dahi berkernyit yakni peremajaan penis. Hal itu diungkapl oleh Bryan Johnson melalui akun X, yang dulunya Twitter, miliknya.
Lewat akun itu, Bryan Johnson mengaku sudah menjalani metoda peremajaan penis. Kini setiap hari dia melakukan pengukuran penis. Bryan Johnson mengatakan metoda peremajaan penis yang dia lakukan adalah terapi gelombang kejut.
Terapi itu mengirimkan gelombang suara melalui jaringan penis dalam upaya untuk mendorong aliran darah. Saatini memang terdapat beberapa bukti bahwa terapi gelombang kejut intensitas rendah dapat meningkatkan fungsi ereksi pada orang dengan disfungsi ereksi vaskulogenik atau orang yang mengalami penyempitan aliran darah ke penis.
Dari situ Bryan Johnson berupaya melakukan improvasi dengan mendorong aliran darah lebih baik lagi ke penis. Dari situ diharapkan penis akan lebih sering ereksi layaknya remaja.
“Kami sedang menguji apakah ini meningkatkan total waktu ereksi malam hari, kinerja seksual subjektif, kepuasan seksual, dan penanda penis berbasis pencitraan medis,” jelasnya.
Hanya saja IFL Science mengatakan terapi tersebut perlu dilakukan dengan catatan. Pasalnya memaksakan aliran darah ke penis dengan rekayasa jusrtru akan berpengaruh pada kondisi orang yang melakukan terapi tersebut. Terutama orang-orang yang sudah berusia seperti Bryan Johnson.
“Efek buruknya mungkin termasuk memar pada kulit penis, hematoma, hematuria, infeksi pada kulit penis, nyeri ereksi,” tulis IFL Science.
Tepatnya jadi seperti remaja. Bryan Johnson yang juga pendiri Blueprint itu tidak main-main dalam mewujudkan keinginannya. Dia bahkan sudah menggelontorkan uang sebesar USD2 juta atau setara Rp30 miliar per tahun hanya agar tubuhnya kembali muda.
Disebutkan Bloomberg, Bryan Johson ingin agar otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan organ-organ penting lainnya seperti anak remaja berusia 18 tahun.
Kini dilaporkan IFL Science, Selasa (5/9/2023) ini Bryan Johnson tengan melakukan terapi lain yang cukup bikin dahi berkernyit yakni peremajaan penis. Hal itu diungkapl oleh Bryan Johnson melalui akun X, yang dulunya Twitter, miliknya.
Lewat akun itu, Bryan Johnson mengaku sudah menjalani metoda peremajaan penis. Kini setiap hari dia melakukan pengukuran penis. Bryan Johnson mengatakan metoda peremajaan penis yang dia lakukan adalah terapi gelombang kejut.
Terapi itu mengirimkan gelombang suara melalui jaringan penis dalam upaya untuk mendorong aliran darah. Saatini memang terdapat beberapa bukti bahwa terapi gelombang kejut intensitas rendah dapat meningkatkan fungsi ereksi pada orang dengan disfungsi ereksi vaskulogenik atau orang yang mengalami penyempitan aliran darah ke penis.
Dari situ Bryan Johnson berupaya melakukan improvasi dengan mendorong aliran darah lebih baik lagi ke penis. Dari situ diharapkan penis akan lebih sering ereksi layaknya remaja.
“Kami sedang menguji apakah ini meningkatkan total waktu ereksi malam hari, kinerja seksual subjektif, kepuasan seksual, dan penanda penis berbasis pencitraan medis,” jelasnya.
Hanya saja IFL Science mengatakan terapi tersebut perlu dilakukan dengan catatan. Pasalnya memaksakan aliran darah ke penis dengan rekayasa jusrtru akan berpengaruh pada kondisi orang yang melakukan terapi tersebut. Terutama orang-orang yang sudah berusia seperti Bryan Johnson.
“Efek buruknya mungkin termasuk memar pada kulit penis, hematoma, hematuria, infeksi pada kulit penis, nyeri ereksi,” tulis IFL Science.
(wbs)