Bambu Jepang Mulai Berbunga, Bakal Memicu Bencana

Kamis, 07 September 2023 - 07:33 WIB
loading...
Bambu Jepang Mulai Berbunga, Bakal Memicu Bencana
Bambu henon sangat mudah ditemukan di Jepang. Foto/Hiroshima University
A A A
JAKARTA - Fenomena baru terjadi di negeri Sakura. Bambu Jepang kini mulai berbunga, memicu kekhawatiran bakal terjadinya bencana.

Pasalnya, bambu Jepang alias bambu Henon memiliki siklus kematian setelah bunga muncul secara sempurna, sehingga mengancam kelestarian hutan bambu seluas 1.700 kilometer per segi.

Dikutip dari Cosmos Magazine, para peneliti dari Hiroshima University menemukan tanda-tanda bambu henon mulai berbunga dan diperkirakan akan berbunga sempurna pada 2028.

Bambu henon sejatinya bambu khas negeri China. Namun, pada abad ke-9, Jepang berhasil membudidayakan bambu unik itu

Bambu henon butuh waktu lama untuk kembali berkembang lagi yakni mencapai 120 tahun. Terakhir kali bambu henon berbunga, menurut IFL Science, pada 1908. Hanya saja saat itu para peneliti tidak berhasil menemukan jawaban untuk mencegah terjadinya bencana karena panjangnya waktu regenerasi bambu henon.



Kini dalam temuan terbaru, para peneliti langsung bertindak lebih cepat. Mereka melakukan penelitian dan mengamati bambu henon saat berkecambah. Sayangnya hingga kini belum ditemukan jawaban dari masalah yang sama.

“Bambu tersebut tidak menghasilkan benih yang dapat berkecambah. Tidak ada tanda-tanda regenerasi bambu ini setelah berbunga selama tiga tahun pertama,” kata Toshihiro Yamada, peneliti dari Hiroshima University.

Hal itu menyiratkan tanda bahwa bambu henon memang sulit regenerasi. Para peneliti kemudian menganalisa bagaimana bambu beregenerasi. Salah satunya adalah keberadaan organ bawah tanah yang memungkinkan tanaman tumbuh kembali.



Jika jawaban tidak ditemukan, maka kehilangan bambu henon akan jadi mimpi buruk buat Jepang. “Bambu henon memainkan peran penting dalam masyarakat manusia di Jepang, matinya seluruh tanaman setelah berbunga akan mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar," katanya.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3946 seconds (0.1#10.140)