9 Fakta Ilmiah dalam Al Quran, Asal Mula Besi hingga Kiamat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Al Quran merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Kandungan Al Quran tidak hanya memuat tentang hukum-hukum islam, tapi juga sejarah dan fakta-fakta ilmiah.
Meski diturunkan pada masa sains belum begitu berkembang, belakangan kandungan dalam Al Quran yang diturunkan sekitar 609 M, terbukti benar menurut ilmu pengetahuan. Terbukti jauh sebelum peradaban modern berhasil mengungkap rahasia alam, Al Quran sudah terlebih dahulu memberikan petunjuk.
Al Quran yang berlaku sepanjang zaman memberikan informasi tentang Teori Relativitas, Teori Big Bang, Genetika, Lubang Hitam, dan masih banyak lagi. Sederhananya, Al Quran dan ilmu pengetahuan tidak terpisahkan satu sama lain.
Dikutip dari Zamzam.com, Jumat (8/3/2023), berikut sembilan fakta ilmiah dalam Al Quran.
1. Teori Big Bang
Teori asal usul alam semesta adalah salah satu hal ilmiah paling penting yang disebutkan dalam Al Quran. Hingga 100 tahun lalu, alam semesta diyakini tidak memiliki pencipta. Namun Albert Einstein, dalam studi persamaan medannya, menantang keyakinan ini dengan memaparkan teori bahwa alam semesta adalah sebuah gaya yang mengembang dan tumbuh seperti balon. Belakangan, seorang ahli matematika Belgia mengusulkan bahwa perluasan ini pasti dimulai dari titik awal dan padat.
Kitab suci Al Quran yang muncul berabad-abad sebelum terungkapnya teori Big Bang merinci gagasan ini. Ayat tersebut berbunyi “Tidakkah orang-orang kafir melihat bahwa langit dan bumi merupakan suatu kesatuan yang tertutup (Ratqan), lalu Kami bukakan?” (Quran 21:31). Kata Ratqan yang digunakan dalam teks tersebut mengisyaratkan kegelapan dan massa yang tertutup. Seperti inilah keadaan alam semesta sebelum big bang terjadi.
2. Teori Big Crunch
Teori Big Crunch yang memprediksi bagaimana alam semesta akan berakhir adalah salah satu hal ilmiah yang dirinci dalam Al Quran. Ide yang didasarkan pada teori relativitas umum Einstein berbicara tentang bagaimana alam semesta yang dimulai dengan big bang pada akhirnya akan hancur sebagai akibatnya. Ini adalah skenario hipotetis yang merinci nasib alam semesta dan menjelaskan bahwa perluasan pada suatu saat akan berbalik arah dan kosmos akan runtuh.
Al Quran menyebutkan kejadian ini dalam ayat 21:105 yang berbunyi, “Ingatlah hari ketika kita menggulung langit seperti gulungan kitab yang ditulis oleh seorang ahli Taurat.” Deskripsi yang diberikan dalam Al Quran menyerupai skenario yang dikonfirmasi oleh beberapa fisikawan di seluruh dunia.
3. Pertemua Dua Laut
Pertemuan dua samudra disebut konfluks. Ketika dua lautan bertemu, perairannya mempertahankan sifat masing-masing seperti suhu, warna, dan kepadatan. Pada titik pertemuan, kita dapat melihat dua perairan berbeda mengalir berdampingan. Meskipun penemuan ini baru terjadi, Al Quran memberi tahu tentang fenomena ini dalam ayat 55:19-20. Fakta ilmiah dalam Al-Quran dinyatakan sebagai “Dia melepaskan dua lautan, bertemu [berdampingan] di antara keduanya, ada sebuah penghalang [sehingga] tidak ada yang melampauinya.”
4. Embriologi dalam Alquran
Embriologi adalah cabang biologi yang mempelajari tentang fertilisasi dan perkembangan embrio. Al Quran telah membahas tentang embriologi dan menyatakan fakta ilmiah yang signifikan.
Dikatakan, “Kami menciptakan manusia dari ekstrak tanah liat. Kemudian Kami jadikan dia sebagai setetes air di tempat pemukiman, yang kokoh. Lalu Kami jadikan tetesan itu menjadi Alaqah (segumpal darah), lalu Kami jadikan Alaqah itu menjadi Mudghah…” (Quran 23:12-14).
Di sini kata ‘Alaqah’ dapat diartikan sebagai lintah, gumpalan darah, atau sesuatu yang melayang di udara. Menurut ilmu pengetahuan, janin mendapat nutrisi dan oksigen dari ibunya. Dalam hal ini, tidak ubahnya lintah yang menghisap darah. Selain itu, pada tahap awal, janin tetap diam dan darah tidak mengalir, sehingga mirip dengan bekuan darah. Terakhir, di dalam rahim, bayi digantung di dinding rahim oleh plasenta dan terbaring tersuspensi.
5. Kandungan Besi Meteorit
Menurut M.E. Walrath, besi bukanlah unsur yang secara alami ada di bumi. Penelitian menunjukkan bahwa satu miliar tahun lalu, meteorit menghantam bumi. Meteorit ini mengandung besi, dan ketika meledak setelah bersentuhan, Bumi mendapat besi. Fakta ilmiah dalam Alquran ini dinyatakan dalam ayat 57:25 “Kami menurunkan besi dengan kekuatan bawaannya yang besar dan manfaatnya yang banyak bagi umat manusia”.
6. Pembentukan Awan
Al Quran secara presisi menggambarkan proses terbentuknya awan. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah menggerakkan awan dengan lembut, lalu menyatukannya, lalu menyusunnya menjadi satu tumpukan, lalu kamu melihat keluarnya hujan?”
Ini adalah gambaran akurat tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kenyataannya, awan-awan kecil didorong oleh angin (digerakkan dengan lembut), dan awan-awan yang berdekatan saling menyatu. Pada titik ini, terjadi aliran udara ke atas vertikal dan bagian atas awan mengembang di langit. Akibatnya, bagian-bagian awan yang berbeda terangkat ke titik-titik yang berbeda dan tampak seolah-olah banyak awan yang bertumpuk (bertumpuk). Penyebutan fakta ilmiah ini dalam Al Quran merupakan hal yang jauh sebelumnya karena penelitian ini baru terjadi dua abad terakhir.
7. Reseptor Nyeri
Sejak lama, diyakini bahwa sensasi rasa dan sakit disebabkan oleh otak. Namun, sebuah penelitian ilmiah baru-baru ini menemukan bahwa kulit kita memiliki reseptor rasa sakit yang menyebabkan kita merasakan sakit dan kesakitan. Uniknya, Al Quran telah mengisyaratkan hal ini sejak lama.
“Kami akan memasukkan orang-orang yang mengingkari wahyu kami ke api (neraka). Kalau kulit mereka sudah habis terbakar, kami akan menggantinya dengan yang baru agar mereka terus merasakan sakitnya.” Bagian ini dengan jelas menunjukkan bahwa kita merasakan sakit karena kulit kita.
8. Gelombang di Laut
Para ahli kelautan saat mempelajari air menemukan fakta bahwa gelombang hanya terjadi di permukaan laut adalah salah. Pada kenyataannya, gelombang hadir secara internal di bawah permukaan air dan tercipta ketika bagian bawah badan samudera menghadapi suatu hambatan. Penghalang ini menimbulkan gangguan pada badan air dan menyebabkan osilasi.
Al Quran yang merinci beberapa rahasia dan fakta tentang kedalaman lautan juga membicarakan fenomena ini. Al Quran berbicara tentang gelombang internal lautan dan mengatakan bahwa “lautan tertutup oleh gelombang, di atasnya ada gelombang, di atasnya ada awan.”
9. Lobus Frontal
Dalam Alquran, disebutkan kisah Abu Jahal. Untuk memperingatkannya, Allah berfirman, “Tidak! jika dia tidak berhenti, kami akan mencengkeram keningnya, keningnya yang penuh kebohongan dan dosa.” Menurut umat Islam, ada makna yang lebih dalam di balik pernyataan tersebut.
Penelitian modern mengenai anatomi menunjukkan bahwa area prefrontal otak manusia berhubungan dengan perencanaan, agresi, dan motivasi. Jadi, bagian otak yang bertanggung jawab untuk berbohong. Para ulama meyakini penyebutan dahi adalah sesuatu yang spesifik dan disengaja dan itu adalah fakta ilmiah lain yang dinyatakan dalam Al Quran.
Meski diturunkan pada masa sains belum begitu berkembang, belakangan kandungan dalam Al Quran yang diturunkan sekitar 609 M, terbukti benar menurut ilmu pengetahuan. Terbukti jauh sebelum peradaban modern berhasil mengungkap rahasia alam, Al Quran sudah terlebih dahulu memberikan petunjuk.
Al Quran yang berlaku sepanjang zaman memberikan informasi tentang Teori Relativitas, Teori Big Bang, Genetika, Lubang Hitam, dan masih banyak lagi. Sederhananya, Al Quran dan ilmu pengetahuan tidak terpisahkan satu sama lain.
Dikutip dari Zamzam.com, Jumat (8/3/2023), berikut sembilan fakta ilmiah dalam Al Quran.
1. Teori Big Bang
Teori asal usul alam semesta adalah salah satu hal ilmiah paling penting yang disebutkan dalam Al Quran. Hingga 100 tahun lalu, alam semesta diyakini tidak memiliki pencipta. Namun Albert Einstein, dalam studi persamaan medannya, menantang keyakinan ini dengan memaparkan teori bahwa alam semesta adalah sebuah gaya yang mengembang dan tumbuh seperti balon. Belakangan, seorang ahli matematika Belgia mengusulkan bahwa perluasan ini pasti dimulai dari titik awal dan padat.
Kitab suci Al Quran yang muncul berabad-abad sebelum terungkapnya teori Big Bang merinci gagasan ini. Ayat tersebut berbunyi “Tidakkah orang-orang kafir melihat bahwa langit dan bumi merupakan suatu kesatuan yang tertutup (Ratqan), lalu Kami bukakan?” (Quran 21:31). Kata Ratqan yang digunakan dalam teks tersebut mengisyaratkan kegelapan dan massa yang tertutup. Seperti inilah keadaan alam semesta sebelum big bang terjadi.
2. Teori Big Crunch
Teori Big Crunch yang memprediksi bagaimana alam semesta akan berakhir adalah salah satu hal ilmiah yang dirinci dalam Al Quran. Ide yang didasarkan pada teori relativitas umum Einstein berbicara tentang bagaimana alam semesta yang dimulai dengan big bang pada akhirnya akan hancur sebagai akibatnya. Ini adalah skenario hipotetis yang merinci nasib alam semesta dan menjelaskan bahwa perluasan pada suatu saat akan berbalik arah dan kosmos akan runtuh.
Al Quran menyebutkan kejadian ini dalam ayat 21:105 yang berbunyi, “Ingatlah hari ketika kita menggulung langit seperti gulungan kitab yang ditulis oleh seorang ahli Taurat.” Deskripsi yang diberikan dalam Al Quran menyerupai skenario yang dikonfirmasi oleh beberapa fisikawan di seluruh dunia.
3. Pertemua Dua Laut
Pertemuan dua samudra disebut konfluks. Ketika dua lautan bertemu, perairannya mempertahankan sifat masing-masing seperti suhu, warna, dan kepadatan. Pada titik pertemuan, kita dapat melihat dua perairan berbeda mengalir berdampingan. Meskipun penemuan ini baru terjadi, Al Quran memberi tahu tentang fenomena ini dalam ayat 55:19-20. Fakta ilmiah dalam Al-Quran dinyatakan sebagai “Dia melepaskan dua lautan, bertemu [berdampingan] di antara keduanya, ada sebuah penghalang [sehingga] tidak ada yang melampauinya.”
4. Embriologi dalam Alquran
Embriologi adalah cabang biologi yang mempelajari tentang fertilisasi dan perkembangan embrio. Al Quran telah membahas tentang embriologi dan menyatakan fakta ilmiah yang signifikan.
Dikatakan, “Kami menciptakan manusia dari ekstrak tanah liat. Kemudian Kami jadikan dia sebagai setetes air di tempat pemukiman, yang kokoh. Lalu Kami jadikan tetesan itu menjadi Alaqah (segumpal darah), lalu Kami jadikan Alaqah itu menjadi Mudghah…” (Quran 23:12-14).
Di sini kata ‘Alaqah’ dapat diartikan sebagai lintah, gumpalan darah, atau sesuatu yang melayang di udara. Menurut ilmu pengetahuan, janin mendapat nutrisi dan oksigen dari ibunya. Dalam hal ini, tidak ubahnya lintah yang menghisap darah. Selain itu, pada tahap awal, janin tetap diam dan darah tidak mengalir, sehingga mirip dengan bekuan darah. Terakhir, di dalam rahim, bayi digantung di dinding rahim oleh plasenta dan terbaring tersuspensi.
5. Kandungan Besi Meteorit
Menurut M.E. Walrath, besi bukanlah unsur yang secara alami ada di bumi. Penelitian menunjukkan bahwa satu miliar tahun lalu, meteorit menghantam bumi. Meteorit ini mengandung besi, dan ketika meledak setelah bersentuhan, Bumi mendapat besi. Fakta ilmiah dalam Alquran ini dinyatakan dalam ayat 57:25 “Kami menurunkan besi dengan kekuatan bawaannya yang besar dan manfaatnya yang banyak bagi umat manusia”.
6. Pembentukan Awan
Al Quran secara presisi menggambarkan proses terbentuknya awan. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah menggerakkan awan dengan lembut, lalu menyatukannya, lalu menyusunnya menjadi satu tumpukan, lalu kamu melihat keluarnya hujan?”
Ini adalah gambaran akurat tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kenyataannya, awan-awan kecil didorong oleh angin (digerakkan dengan lembut), dan awan-awan yang berdekatan saling menyatu. Pada titik ini, terjadi aliran udara ke atas vertikal dan bagian atas awan mengembang di langit. Akibatnya, bagian-bagian awan yang berbeda terangkat ke titik-titik yang berbeda dan tampak seolah-olah banyak awan yang bertumpuk (bertumpuk). Penyebutan fakta ilmiah ini dalam Al Quran merupakan hal yang jauh sebelumnya karena penelitian ini baru terjadi dua abad terakhir.
7. Reseptor Nyeri
Sejak lama, diyakini bahwa sensasi rasa dan sakit disebabkan oleh otak. Namun, sebuah penelitian ilmiah baru-baru ini menemukan bahwa kulit kita memiliki reseptor rasa sakit yang menyebabkan kita merasakan sakit dan kesakitan. Uniknya, Al Quran telah mengisyaratkan hal ini sejak lama.
“Kami akan memasukkan orang-orang yang mengingkari wahyu kami ke api (neraka). Kalau kulit mereka sudah habis terbakar, kami akan menggantinya dengan yang baru agar mereka terus merasakan sakitnya.” Bagian ini dengan jelas menunjukkan bahwa kita merasakan sakit karena kulit kita.
8. Gelombang di Laut
Para ahli kelautan saat mempelajari air menemukan fakta bahwa gelombang hanya terjadi di permukaan laut adalah salah. Pada kenyataannya, gelombang hadir secara internal di bawah permukaan air dan tercipta ketika bagian bawah badan samudera menghadapi suatu hambatan. Penghalang ini menimbulkan gangguan pada badan air dan menyebabkan osilasi.
Al Quran yang merinci beberapa rahasia dan fakta tentang kedalaman lautan juga membicarakan fenomena ini. Al Quran berbicara tentang gelombang internal lautan dan mengatakan bahwa “lautan tertutup oleh gelombang, di atasnya ada gelombang, di atasnya ada awan.”
9. Lobus Frontal
Dalam Alquran, disebutkan kisah Abu Jahal. Untuk memperingatkannya, Allah berfirman, “Tidak! jika dia tidak berhenti, kami akan mencengkeram keningnya, keningnya yang penuh kebohongan dan dosa.” Menurut umat Islam, ada makna yang lebih dalam di balik pernyataan tersebut.
Penelitian modern mengenai anatomi menunjukkan bahwa area prefrontal otak manusia berhubungan dengan perencanaan, agresi, dan motivasi. Jadi, bagian otak yang bertanggung jawab untuk berbohong. Para ulama meyakini penyebutan dahi adalah sesuatu yang spesifik dan disengaja dan itu adalah fakta ilmiah lain yang dinyatakan dalam Al Quran.
(msf)