Pertama Kali, Ilmuwan Berhasil Mengukur Cincin yang Berputar di Sekitar Lubang Hitam
loading...
A
A
A
FLORIDA - Para peneliti secara tidak sengaja menemukan cara untuk mengukur piringan atau cincin akresi debu, gas, dan plasma yang mengelilingi lubang hitam . Para peneliti yakin penemuan ini bisa memainkan peran penting dalam membantu mengungkap misteri lubang hitam supermasif.
Massa yang berputar tersebut memancarkan apa yang oleh para peneliti disebut sebagai puncak ganda (double-peak). Ini merupakan sepasang lonjakan energi dari gas hidrogen tereksitasi yang dipancarkan oleh kedua bagian piringan akresi.
Cakram akresi paling jelas terlihat pada spektrum inframerah. Bagian yang berputar menjauhi pengamat dan bagian lainnya yang berputar ke arah pengamat.
Dalam studi baru yang diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters, pada 8 Agustus 2023, para peneliti mendeteksi puncak ganda kedua yang datang dari tepi luar piringan akresi yang mengelilingi lubang hitam supermasif III Zw 002. Piringan akresi ini terletak lebih dari 22 juta tahun cahaya dari Bumi dan setidaknya 400 juta kali massa matahari.
Berdasarkan sepasang puncak ganda ini, para peneliti menghitung bahwa radius piringan akresi di sekitar III Zw 002 adalah sekitar 52,4 hari cahaya. Ini berarti lebih dari 9.000 kali jarak Bumi ke Matahari.
Para peneliti menggunakan Gemini Near-Infrared Spectrograph (GNIRS) dari teleskop Gemini North di Hawaii untuk menangkap data baru. GNIRS mengukur rentang panjang gelombang yang sedikit lebih luas daripada cahaya inframerah biasa dan dapat mendeteksi emisi dalam panjang gelombang berbeda secara bersamaan.
“Deteksi profil puncak ganda seperti itu memberikan batasan yang tegas pada geometri suatu wilayah yang tidak mungkin diselesaikan,” kata Rodríguez-Ardila, astronom di Canary Islands Astrophysics Institute, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Minggu (10/9/2023).
Ini bukan satu-satunya terobosan besar yang dilakukan para ilmuwan dalam memahami piringan akresi pada tahun ini. Pada bulan Mei, para peneliti mengungkapkan bahwa mereka telah menciptakan piringan akresi buatan dari plasma di laboratorium untuk pertama kalinya.
Cincin palsu itu hanya bertahan sepersekian detik, tetapi memberi petunjuk bagaimana piringan akresi terbentuk. Tim akan terus memantau piringan akresi di sekitar III Zw 002 untuk melihat pertumbuhannya seiring berjalannya waktu.
Massa yang berputar tersebut memancarkan apa yang oleh para peneliti disebut sebagai puncak ganda (double-peak). Ini merupakan sepasang lonjakan energi dari gas hidrogen tereksitasi yang dipancarkan oleh kedua bagian piringan akresi.
Cakram akresi paling jelas terlihat pada spektrum inframerah. Bagian yang berputar menjauhi pengamat dan bagian lainnya yang berputar ke arah pengamat.
Dalam studi baru yang diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters, pada 8 Agustus 2023, para peneliti mendeteksi puncak ganda kedua yang datang dari tepi luar piringan akresi yang mengelilingi lubang hitam supermasif III Zw 002. Piringan akresi ini terletak lebih dari 22 juta tahun cahaya dari Bumi dan setidaknya 400 juta kali massa matahari.
Berdasarkan sepasang puncak ganda ini, para peneliti menghitung bahwa radius piringan akresi di sekitar III Zw 002 adalah sekitar 52,4 hari cahaya. Ini berarti lebih dari 9.000 kali jarak Bumi ke Matahari.
Para peneliti menggunakan Gemini Near-Infrared Spectrograph (GNIRS) dari teleskop Gemini North di Hawaii untuk menangkap data baru. GNIRS mengukur rentang panjang gelombang yang sedikit lebih luas daripada cahaya inframerah biasa dan dapat mendeteksi emisi dalam panjang gelombang berbeda secara bersamaan.
“Deteksi profil puncak ganda seperti itu memberikan batasan yang tegas pada geometri suatu wilayah yang tidak mungkin diselesaikan,” kata Rodríguez-Ardila, astronom di Canary Islands Astrophysics Institute, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Minggu (10/9/2023).
Ini bukan satu-satunya terobosan besar yang dilakukan para ilmuwan dalam memahami piringan akresi pada tahun ini. Pada bulan Mei, para peneliti mengungkapkan bahwa mereka telah menciptakan piringan akresi buatan dari plasma di laboratorium untuk pertama kalinya.
Cincin palsu itu hanya bertahan sepersekian detik, tetapi memberi petunjuk bagaimana piringan akresi terbentuk. Tim akan terus memantau piringan akresi di sekitar III Zw 002 untuk melihat pertumbuhannya seiring berjalannya waktu.
(wib)