Sukses Meluncur ke Bulan, Intip Spesifikasi Moon Sniper Jepang

Senin, 11 September 2023 - 12:53 WIB
loading...
Sukses Meluncur ke Bulan,...
Moon sniper Jepang meluncur ke Bulan pada 7 September 2023. (Foto: Reuters)
A A A
JAKARTA - Jepang akhirnya berhasil menyusul sukses India dan negara-negara lain untuk meluncur ke Bulan dengan pesawat luar angkasa kecil dan ringan, moon sniper.

Spesifikasi moon sniper Jepang belakangan jadi perbincangan lantaran menjanjikan pendaratan secara presisi di target lokasi. Tujuan misi ini untuk menguji kendaraan ringan guna memfasilitasi misi yang lebih sering ke bulan dan planet.

Setelah diluncurkan pada 7 September 2023, moon sniper Jepang akan mencapai orbit bulan sekitar tiga hingga empat bulan ke depan, tetap berada di orbit Bulan selama sebulan, dan kemudian mulai turun untuk mendarat di permukaan Bulan sekitar enam bulan setelah peluncuran.

Nama lain dari moon sniper Jepang adalah Smart Lander for Investigating Moon alias SLIM. Pesawat ini dijuluki penembak jitu karena ketepatannya. Moon sniper Jepang memiliki berat 200 kilogram (440 pon) dan berbentuk seperti kotak serta dimensi 2,4 meter kali 1,7 meter kali 2,7 meter.

Sukses Meluncur ke Bulan, Intip Spesifikasi Moon Sniper Jepang




Moon sniper Jepang memiliki radar dan pencari jarak laser untuk mengukur ketinggian di atas permukaan Bulan sebelum mendarat serta kamera navigasi. Moon sniper Jepang menggunakan teknologi navigasi berbasis visi untuk mengukur dan mengoreksi posisinya agar pendaratan tepat.

Di permukaan Bulan, kamera spektral multiband akan menyelidiki komposisi batuan. Untuk menyelidiki lebih lanjut daratan tersebut, sebuah wahana yang disebut Lunar Exploration Vehicle dapat dipisahkan, termasuk Transformable Lunar Robot yang dijuluki SORA-Q, berbentuk telur besar dan pas di telapak tangan.

Dilansir dari DW.com, Senin (11/9/2023), para ilmuwan Jepang mengatakan ide pengiriman moon sniper adalah beralih dari era mendarat di tempat yang kita bisa menjadi mendarat di tempat yang kita inginkan di benda angkasa yang memiliki gravitasi, seperti Bulan.

Gravitasi bulan sekitar seperenam gravitasi bumi sehingga tarikannya lebih lemah. Hal inilah yang menyebabkan manusia bisa melompat enam kali lebih tinggi di Bulan dibandingkan di Bumi. Kondisi ini berdampak pada cara pesawat ruang angkasa mendarat di permukaan Bulan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)