Fenomena Cahaya Misterius Ini Muncul saat Detik-detik Maroko Diguncang Gempa
loading...
A
A
A
MARRAKESH - Sebuah rekaman video yang direkam sebelum gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Maroko pada Jumat lalu ramai dibicarakan pengguna media sosial.
Melalui rekaman tersebut, penampakan cahaya tak dikenal di langit terlihat jelas hingga memicu berbagai teori.
Profesor Karen Daniels, seorang ahli fisika di North Carolina State University muncul untuk menjawab pertanyaan tentang fenomena misterius tersebut.
“Orang sering bertanya-tanya tentang situasinya. Bisa disebut gempa ringan dan terjadi di lokasi bertekanan seismik,” ujarnya.
Menurutnya, cahaya tersebut sulit dipelajari karena tidak mungkin memprediksi terjadinya gempa.
Pada tahun 2014, peneliti menemukan laporan fenomena 'airlight' yang melibatkan 65 gempa bumi di Eropa dan Amerika selama abad ke-18, 19, dan 20.
“Ada cahaya yang berlangsung selama beberapa menit dan tampak seperti kilat dan muncul dalam berbagai warna,” kata seismolog di Boston College, Profesor John Ebel.
Salah satu hipotesis populer mengenai fenomena ini adalah gesekan antara lempeng tektonik telah menghasilkan listrik, namun para ahli mempertanyakan kebenaran gagasan tersebut.
Dalam perkembangan terkait, Masyarakat Palang Merah Internasional meminta dana sebesar USD112 juta untuk mendistribusikan bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak gempa bumi di Maroko.
Saat ini operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) masih aktif dilakukan setelah jumlah korban tewas kini mencapai hampir 2.900 orang.
Berdasarkan Survei Geologi AS (USGS), gempa yang terjadi pada pukul 23.11 waktu setempat (3.41 pagi IST) itu berkekuatan 6,8. Gempa susulan berkekuatan 4,9 mengguncang wilayah tersebut hanya 19 menit kemudian.
Pusat gempa berada di kota Ighil, sekitar 70 km barat daya Marrakesh. USGS melaporkan bahwa pusat gempa berada sekitar 18,5 km di bawah permukaan bumi, meskipun badan seismik Maroko sendiri memperkirakan kedalamannya berada pada 11 km. Bagaimanapun, gempa yang terjadi cukup dangkal.
Sehubungan dengan gempa kemarin, USGS mengaitkannya dengan “sesar miring terbalik pada kedalaman dangkal di pegunungan Atlas Tinggi Maroko”.
USGS Sebut Kekuatan Guncangan Gempa Maroko Dirasakan hingga Puncak Gunung Atlas
Sesar adalah rekahan atau zona rekahan antara dua blok batuan. Sesar memungkinkan balok-balok tersebut bergerak relatif satu sama lain, menyebabkan gempa bumi jika pergerakannya terjadi dengan cepat. Saat terjadi gempa, batu di satu sisi patahan tiba-tiba tergelincir terhadap sisi lainnya.’
Para ilmuwan menggunakan sudut sesar terhadap permukaan (dikenal sebagai kemiringan) dan arah slip di sepanjang sesar untuk mengklasifikasikan sesar.
Sesar yang bergerak searah dengan bidang kemiringan disebut sesar dip-slip, sedangkan sesar yang bergerak secara horizontal disebut sesar mendatar.
Melalui rekaman tersebut, penampakan cahaya tak dikenal di langit terlihat jelas hingga memicu berbagai teori.
Profesor Karen Daniels, seorang ahli fisika di North Carolina State University muncul untuk menjawab pertanyaan tentang fenomena misterius tersebut.
“Orang sering bertanya-tanya tentang situasinya. Bisa disebut gempa ringan dan terjadi di lokasi bertekanan seismik,” ujarnya.
Menurutnya, cahaya tersebut sulit dipelajari karena tidak mungkin memprediksi terjadinya gempa.
Pada tahun 2014, peneliti menemukan laporan fenomena 'airlight' yang melibatkan 65 gempa bumi di Eropa dan Amerika selama abad ke-18, 19, dan 20.
“Ada cahaya yang berlangsung selama beberapa menit dan tampak seperti kilat dan muncul dalam berbagai warna,” kata seismolog di Boston College, Profesor John Ebel.
Salah satu hipotesis populer mengenai fenomena ini adalah gesekan antara lempeng tektonik telah menghasilkan listrik, namun para ahli mempertanyakan kebenaran gagasan tersebut.
Dalam perkembangan terkait, Masyarakat Palang Merah Internasional meminta dana sebesar USD112 juta untuk mendistribusikan bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak gempa bumi di Maroko.
Saat ini operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) masih aktif dilakukan setelah jumlah korban tewas kini mencapai hampir 2.900 orang.
Berdasarkan Survei Geologi AS (USGS), gempa yang terjadi pada pukul 23.11 waktu setempat (3.41 pagi IST) itu berkekuatan 6,8. Gempa susulan berkekuatan 4,9 mengguncang wilayah tersebut hanya 19 menit kemudian.
Pusat gempa berada di kota Ighil, sekitar 70 km barat daya Marrakesh. USGS melaporkan bahwa pusat gempa berada sekitar 18,5 km di bawah permukaan bumi, meskipun badan seismik Maroko sendiri memperkirakan kedalamannya berada pada 11 km. Bagaimanapun, gempa yang terjadi cukup dangkal.
Sehubungan dengan gempa kemarin, USGS mengaitkannya dengan “sesar miring terbalik pada kedalaman dangkal di pegunungan Atlas Tinggi Maroko”.
USGS Sebut Kekuatan Guncangan Gempa Maroko Dirasakan hingga Puncak Gunung Atlas
Sesar adalah rekahan atau zona rekahan antara dua blok batuan. Sesar memungkinkan balok-balok tersebut bergerak relatif satu sama lain, menyebabkan gempa bumi jika pergerakannya terjadi dengan cepat. Saat terjadi gempa, batu di satu sisi patahan tiba-tiba tergelincir terhadap sisi lainnya.’
Para ilmuwan menggunakan sudut sesar terhadap permukaan (dikenal sebagai kemiringan) dan arah slip di sepanjang sesar untuk mengklasifikasikan sesar.
Sesar yang bergerak searah dengan bidang kemiringan disebut sesar dip-slip, sedangkan sesar yang bergerak secara horizontal disebut sesar mendatar.
(wbs)