Ilmuwan AS Yakin Kelelawar Berpotensi Menjadi Obat Kanker

Minggu, 24 September 2023 - 11:43 WIB
loading...
Ilmuwan AS Yakin Kelelawar Berpotensi Menjadi Obat Kanker
Kelelawar Berpotensi Menjadi Obat Kanker. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
NEW YORK - Kelelawar kerap dikaitkan dengan pembawa berbagai penyakit berbahaya bagi manusia, termasuk Covid-19.



Namun, pandangan dunia terhadap hewan tersebut bisa saja berubah ketika dikatakan memiliki 'rahasia menyembuhkan kanker'.

Berdasarkan penelitian, tim peneliti menemukan sejumlah spesies kelelawar yang memiliki lebih dari 50 gen unik yang mungkin membuat hewan tersebut kebal terhadap tumor.

Kelelawar kerap menarik perhatian para ilmuwan karena keunikannya yang mampu hidup dengan berbagai virus mematikan, selain menyebabkan hewan lain dan manusia juga bisa terserang penyakit.

Para peneliti berharap penelitian ini akan membantu mereka memahami lebih banyak tentang sistem kekebalan kelelawar, sehingga menemukan obat untuk kanker.

Juru bicara peneliti di Cold Spring Harbor Laboratory di New York, Armin Scheben, mengatakan tes asam deoksiribonukleat (DNA) kelelawar menunjukkan bahwa hewan tersebut memiliki gen antikanker, sehingga memberikan jawaban mengapa kelelawar mampu melawan sebagian besar virus mematikan.

“Studi kami mengidentifikasi beberapa gen yang mampu menekan pertumbuhan tumor yang mengalami perubahan genetik pada kelelawar,'' tutur Armin Scheben.

“Kemampuan itu meningkatkan ketahanan kelelawar terhadap kanker lebih baik dibandingkan mamalia lain, termasuk manusia,''

“Penemuan kami adalah langkah pertama menuju pengembangan terapi antikanker yang terinspirasi dari kelelawar untuk mencegah dan mengobati kanker pada manusia,” katanya seperti dilansir dari Mirror, Minggu (24/9/2023).

Kebanyakan hewan dapat terkena kanker dan mati dalam waktu singkat, namun bagi kelelawar, mereka dapat hidup lama dan jarang menderita kanker.

Dalam studi tersebut, para ilmuwan menganalisis kumpulan gen lengkap dari dua jenis kelelawar, kelelawar buah Jamaika dan kelelawar Mesoamerika.

Mereka menemukan perubahan genetik pada 46 protein terkait kanker, selain perubahan genetik terkait perbaikan DNA.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.140)