Artifak di Ukraina Mengubah Sejarah Bahasa Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Temuan artifak situs arkeologi Bogazkoy Hattusha di Ukraina bakal mengubah sejarah bahasa dunia. Disinyalir ada bahasa baru yang dipakai oleh bangsa Eropa.
Penggalian yang telah dilakukan selama seabad terakhir menuai hasil. Sekira 30.000 tablet ditemukan. Di dalamnya merinci sejarah, tradisi, dan masyarakat Anatolia zaman perunggu.
Situs ini sangat kaya akan sejarah zaman perunggu sehingga menjadi situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1986.
Tablet tersebut ditulis dalam bahasa Het, salah satu bahasa rumpun Indo Eropa. Tulisan yang ditemukan di antara karus berbentuk paku ini pun sementara dikelompokkan sepadan bersama bahasa sejenis Luwian, Palaic, dan Hattic.
Menurut para arkeolog dilansir dari beberapa sumber, teks Het ini mengacu kepada idiom dari bahasa Kalasma, yang merupakan sebuah wilayah yang terletak sepanjang tepi barat laut perbatasan Kerajaan Het.
Meskipun para ahli tidak tahu apa yang dituliskan dalam aksara paku ini, mereka dapat memastikan bahwa bahasa tersebut merupakan anggota rumpun bahasa Anatolia Indo Eropa, yang juga mencakup bahasa Luwian, Palaic, dan Het.
Seperti namanya, yaitu bahasa- bahasa Indo Eropa mencakup banyak negara modern di Eropa dan benua India. Sebagian besar bahasa wilayah ini dapat ditelusuri akarnya kembali ke bahasa aslinya. Para ahli percaya bahwa bahasa Proto Indo Eropa kemungkinan besar berasal dari sekitar laut hitam, di wilayah selatan Ukraina sekarang.
MG/Athaya Ramadhan
Penggalian yang telah dilakukan selama seabad terakhir menuai hasil. Sekira 30.000 tablet ditemukan. Di dalamnya merinci sejarah, tradisi, dan masyarakat Anatolia zaman perunggu.
Situs ini sangat kaya akan sejarah zaman perunggu sehingga menjadi situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1986.
Tablet tersebut ditulis dalam bahasa Het, salah satu bahasa rumpun Indo Eropa. Tulisan yang ditemukan di antara karus berbentuk paku ini pun sementara dikelompokkan sepadan bersama bahasa sejenis Luwian, Palaic, dan Hattic.
Menurut para arkeolog dilansir dari beberapa sumber, teks Het ini mengacu kepada idiom dari bahasa Kalasma, yang merupakan sebuah wilayah yang terletak sepanjang tepi barat laut perbatasan Kerajaan Het.
Meskipun para ahli tidak tahu apa yang dituliskan dalam aksara paku ini, mereka dapat memastikan bahwa bahasa tersebut merupakan anggota rumpun bahasa Anatolia Indo Eropa, yang juga mencakup bahasa Luwian, Palaic, dan Het.
Seperti namanya, yaitu bahasa- bahasa Indo Eropa mencakup banyak negara modern di Eropa dan benua India. Sebagian besar bahasa wilayah ini dapat ditelusuri akarnya kembali ke bahasa aslinya. Para ahli percaya bahwa bahasa Proto Indo Eropa kemungkinan besar berasal dari sekitar laut hitam, di wilayah selatan Ukraina sekarang.
MG/Athaya Ramadhan
(msf)