Saingi Starlink, Amazon Luncurkan Roket ke Luar Angkasa
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sepasang satelit pertama Amazon diluncurkan ke orbit pada hari Jumat, memperluas rencananya untuk membangun jaringan satelit di orbit Bumi. Roket Atlas V United Launch Alliance (ULA) yang membawa Protoflight untuk jaringan satelit
Amazon Project Kuiper lepas landas pada pukul 14.06 pada hari Jumat dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida.
Namun, informasi mengenai ukuran dan desain pasangan satelit Amazon tidak diungkapkan.
Peluncuran Protoflight adalah misi pertama dalam kemitraan komersial yang lebih luas antara ULA dan Amazon, lapor Xinhua.
“Peluncuran awal ini adalah langkah pertama dalam mendukung penerapan inisiatif Amazon untuk menyediakan layanan broadband yang cepat dan terjangkau bagi komunitas yang kurang terlayani dan kurang terlayani di seluruh dunia,” kata Gary Wentz, wakil presiden Program Pemerintah dan Komersial ULA.
Proyek ini diharapkan dapat membantu menutup kesenjangan digital dengan menghadirkan broadband yang cepat dan terjangkau bagi berbagai pelanggan, termasuk konsumen, dunia usaha, lembaga pemerintah, dan organisasi lain yang beroperasi di tempat-tempat yang tidak memiliki konektivitas yang dapat diandalkan.
Amazon berusaha bersaing dengan SpaceX, yang telah memperluas layanan internet satelit Starlink ke lebih dari 2 juta pelanggan. Satelit produksi pertama Amazon akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2024, dan diperkirakan akan berada dalam pengujian beta dengan pelanggan komersial awal padaakhir2025.
Baca Juga
Amazon Project Kuiper lepas landas pada pukul 14.06 pada hari Jumat dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida.
Namun, informasi mengenai ukuran dan desain pasangan satelit Amazon tidak diungkapkan.
Peluncuran Protoflight adalah misi pertama dalam kemitraan komersial yang lebih luas antara ULA dan Amazon, lapor Xinhua.
“Peluncuran awal ini adalah langkah pertama dalam mendukung penerapan inisiatif Amazon untuk menyediakan layanan broadband yang cepat dan terjangkau bagi komunitas yang kurang terlayani dan kurang terlayani di seluruh dunia,” kata Gary Wentz, wakil presiden Program Pemerintah dan Komersial ULA.
Proyek ini diharapkan dapat membantu menutup kesenjangan digital dengan menghadirkan broadband yang cepat dan terjangkau bagi berbagai pelanggan, termasuk konsumen, dunia usaha, lembaga pemerintah, dan organisasi lain yang beroperasi di tempat-tempat yang tidak memiliki konektivitas yang dapat diandalkan.
Amazon berusaha bersaing dengan SpaceX, yang telah memperluas layanan internet satelit Starlink ke lebih dari 2 juta pelanggan. Satelit produksi pertama Amazon akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2024, dan diperkirakan akan berada dalam pengujian beta dengan pelanggan komersial awal padaakhir2025.
(wbs)