Iran Rangkul Rusia Kembangkan Satelit Mata-mata Baru Khayyam
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran merangkul Rusia untuk mengembangkan satelit penginderaan jauh atau satelit mata-mata yang baru, Khayyam. Kedua negara juga akan perluasan kerja sama di bidang teknologi luar angkasa.
Sebelumnya, Rusia meluncurkan satelit Khayyam untuk Iran dengan roket Soyuz pada Agustus tahun 2022. Pesawat luar angkasa tersebut adalah satelit observasi Bumi Kanopus-V buatan Rusia dengan resolusi 1,2 meter.
Untuk itu, Iran kembali merangkul Rusia mengembangkan spesifikasi teknis satelit Khayyam baru, bersama dengan satelit geostasioner kecil dan satelit telekomunikasi. “Nama satelit Khayyam diambil dari nama penyair dan matematikawan Persia terkenal Omar Khayyam,” tulis kantor berita Rusia TASS, mengutip Kantor Berita Mehr Iran.
Rencana ruang angkasa Iran selanjutnya melibatkan pengembangan dan peluncuran satelit baru, termasuk konstelasi 10 satelit kecil yang disebut Sistem Satelit Umum Soleimani. Pengiriman manusia ke luar angkasa juga menjadi perbincangan Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran.
Laman Space, Rabu (11/10/2023) melaporkan bahwa industri luar angkasa Rusia mengalami kerugian bisnis yang besar akibat perang Ukraina pada Februari 2022. Rusia telah kehilangan kontrak peluncuran komersial dan mitra luar angkasa.
Sejak saat itu, Rusia sedang mencari pelanggan dan mitra baru. Hal ini datang dari negara-negara Asia, termasuk Iran dan Korea Utara. Ketiga negara itu telah mendapat sanksi dari AS dan sekutunya.
Sebelumnya, Rusia meluncurkan satelit Khayyam untuk Iran dengan roket Soyuz pada Agustus tahun 2022. Pesawat luar angkasa tersebut adalah satelit observasi Bumi Kanopus-V buatan Rusia dengan resolusi 1,2 meter.
Untuk itu, Iran kembali merangkul Rusia mengembangkan spesifikasi teknis satelit Khayyam baru, bersama dengan satelit geostasioner kecil dan satelit telekomunikasi. “Nama satelit Khayyam diambil dari nama penyair dan matematikawan Persia terkenal Omar Khayyam,” tulis kantor berita Rusia TASS, mengutip Kantor Berita Mehr Iran.
Rencana ruang angkasa Iran selanjutnya melibatkan pengembangan dan peluncuran satelit baru, termasuk konstelasi 10 satelit kecil yang disebut Sistem Satelit Umum Soleimani. Pengiriman manusia ke luar angkasa juga menjadi perbincangan Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran.
Laman Space, Rabu (11/10/2023) melaporkan bahwa industri luar angkasa Rusia mengalami kerugian bisnis yang besar akibat perang Ukraina pada Februari 2022. Rusia telah kehilangan kontrak peluncuran komersial dan mitra luar angkasa.
Sejak saat itu, Rusia sedang mencari pelanggan dan mitra baru. Hal ini datang dari negara-negara Asia, termasuk Iran dan Korea Utara. Ketiga negara itu telah mendapat sanksi dari AS dan sekutunya.
(wib)