Ilmuwan Muda Ini Wariskan Antibiotik yang Bisa Selamatkan Jutaan Orang

Rabu, 11 Oktober 2023 - 18:36 WIB
loading...
Ilmuwan Muda Ini Wariskan...
Ilmuwan muda berusia 29 tahun asal Inggris, Kirsty Smitten meninggal dunia di tengah perjuangannya menciptakan antibiotik kelas IV yang bisa menyelamatkan nyawa puluhan juta orang di dunia. Foto/Sheffield University
A A A
LONDON - Ilmuwan muda berusia 29 tahun asal Inggris, Kirsty Smitten meninggal dunia di tengah perjuangannya menciptakan antibiotik kelas IV yang bisa menyelamatkan nyawa puluhan juta orang di dunia.

Kristy dikabarkan meninggal karena angiosarcoma atau kanker jantung yang sangat langka, yang hanya diderita oleh dua orang setiap tahun, yang membuat dokter kewalahan menanganinya.

Dia meninggal di rumah sakit didampingi keluarganya Rabu (11/10/2023) setelah menghabiskan tujuh minggu dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham.



Dinobatkan sebagai ilmuwan Forbes 30 under 30, Kirsty sebenarnya siap menyelamatkan jutaan nyawa setelah mengembangkan dua antibiotik baru yang dapat melawan ancaman resistensi obat.

Diketahui bahwa Kristy mendirikan perusahaan, MetalloBio, untuk mengembangkan obat untuk penggunaan komersial, dan melanjutkan pekerjaan pentingnya sambil menjalani kemoterapi.

Upayanya menciptakan antibiotik IV ini untuk mengantisipasi terbunuhnya puluhan juta orang karena resistensi mikroba yang diyakini akan mulai terjadi pada tahun 2050.

Dengan kematiannya, saat ini upaya yang dilakukan Kristy harus diteruskan oleh ilmuwan lain. Keluarga berharap ada ilmuwan yang tertarik untuk melanjutkan upayanya menyelamatkan umat manusia.



“Kirsty berjuang sampai akhir tetapi kanker ini sangat agresif sehingga dia tidak dapat mengalahkannya,” kata kakak iparnya, Sukhi Smitten, yang menikah dengan kakak laki-laki Kirsty, Matt.

Kirsty, dari Solihull, West Midlands, pertama kali dirawat di rumah sakit pada bulan November lalu. Dokter mengira dia hanya menderita cedera otot karena sedikitnya informasi tentang kanker tersebut.

Namun, dia meyakini bahwa ada sesuatu yang aneh hingga akhirnya dilakukan CT scan dan terungkap bahwa ada tumor kanker di atrium kanannya, salah satu dari dua ruang jantung yang lebih kecil dan atas.

Sebelum meninggal, Kristy sempat mengatakan bahwa apa yang sedang dia kerjakan sebenarnya masih berhubungan dengan apa yang sedang dia derita saat ini. Dia mengatakan bahwa jika antibiotik-nya berhasil diciptakan, maka masih memiliki kesempatan untuk hidup karena hanya butuh satu jam bagi obat untuk bereaksi melawan penyakit.



"Dengan kemo, saya tidak memiliki sistem kekebalan. Tapi jika mendapatkan obat baru ini di pasaran, hal ini berpotensi menyelamatkan puluhan juta nyawa. Kami bisa mencegahnya," ujar Kristy.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1878 seconds (0.1#10.140)