NASA Ungkap Sampel Pertama Asteroid Bennu, Ditemukan Unsur Penyusun Kehidupan
loading...
A
A
A
FLORIDA - NASA mengungkapkan cuplikan pertama sampel yang dikumpulkan oleh OSIRIS-REx, misi pertama badan antariksa yang berhasil mengumpulkan bongkahan batu dari asteroid Bennu. Dari temuan awal ini, NASA mengungkap ada petunjuk tentang asal usul kehidupan di Bumi.
Sampel berupa puing-puing dari permukaan asteroid Bennu berjumlah sekitar 100 hingga 250 gram, mengandung air dan karbon. Fakta ini disampaikan para ilmuwan saat konferensi pers di Johnson Space Center NASA di Houston pada Rabu 11 Oktober 2023.
“Ini adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah kembali ke Bumi. Molekul karbon dan air adalah unsur-unsur yang ingin kami temukan,” kata administrator NASA Bill Nelson pada konferensi pers dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (12/10/2023).
Bennu adalah asteroid yang berpotensi berbahaya dan memiliki peluang 1 dari 2.700 untuk menabrak Bumi pada tahun 2182, ini peluang tertinggi dibandingkan objek luar angkasa yang diketahui. Namun para ilmuwan lebih tertarik pada apa yang terperangkap di dalam batuan luar angkasa karena kemungkinan ada kehidupan di luar bumi di Bumi.
Air di bumi lebih tua dari planet itu sendiri dan mungkin dibawa ke sini oleh tumbukan asteroid dan komet. Namun air bukanlah satu-satunya material yang dibawa asteroid ke Bumi. “Mereka adalah unsur penting dalam pembentukan Bumi, dan mereka akan membantu kita menentukan asal usul unsur-unsur yang dapat menyebabkan kehidupan,” ujar Nelson.
Bahan penyusun kehidupan kemungkinan besar juga menumpang pada batuan luar angkasa. Bennu adalah asteroid tipe B, yang berarti ia mengandung karbon dalam jumlah tinggi dan, mungkin, banyak molekul primordial yang ada ketika kehidupan muncul di Bumi.
Beberapa bahan penyusun ini, termasuk urasil, salah satu nukleobase untuk RNA, baru-baru ini ditemukan di asteroid Ryugu oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa2 milik Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, yang kembali ke Bumi pada tahun 2020. Para ilmuwan misi OSIRIS-REx berharap untuk menemukan potensi prekursor biologi bumi lainnya di dalam sampel Bennu.
Sampel berupa puing-puing dari permukaan asteroid Bennu berjumlah sekitar 100 hingga 250 gram, mengandung air dan karbon. Fakta ini disampaikan para ilmuwan saat konferensi pers di Johnson Space Center NASA di Houston pada Rabu 11 Oktober 2023.
“Ini adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah kembali ke Bumi. Molekul karbon dan air adalah unsur-unsur yang ingin kami temukan,” kata administrator NASA Bill Nelson pada konferensi pers dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (12/10/2023).
Bennu adalah asteroid yang berpotensi berbahaya dan memiliki peluang 1 dari 2.700 untuk menabrak Bumi pada tahun 2182, ini peluang tertinggi dibandingkan objek luar angkasa yang diketahui. Namun para ilmuwan lebih tertarik pada apa yang terperangkap di dalam batuan luar angkasa karena kemungkinan ada kehidupan di luar bumi di Bumi.
Air di bumi lebih tua dari planet itu sendiri dan mungkin dibawa ke sini oleh tumbukan asteroid dan komet. Namun air bukanlah satu-satunya material yang dibawa asteroid ke Bumi. “Mereka adalah unsur penting dalam pembentukan Bumi, dan mereka akan membantu kita menentukan asal usul unsur-unsur yang dapat menyebabkan kehidupan,” ujar Nelson.
Bahan penyusun kehidupan kemungkinan besar juga menumpang pada batuan luar angkasa. Bennu adalah asteroid tipe B, yang berarti ia mengandung karbon dalam jumlah tinggi dan, mungkin, banyak molekul primordial yang ada ketika kehidupan muncul di Bumi.
Beberapa bahan penyusun ini, termasuk urasil, salah satu nukleobase untuk RNA, baru-baru ini ditemukan di asteroid Ryugu oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa2 milik Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, yang kembali ke Bumi pada tahun 2020. Para ilmuwan misi OSIRIS-REx berharap untuk menemukan potensi prekursor biologi bumi lainnya di dalam sampel Bennu.
(wib)