NASA Kirim Misi Asteroid Psyche, Aksi Pertama Roket Terkuat SpaceX Antar Planet
loading...
A
A
A
TEXAS - Pesawat luar angkasa NASA untuk misi ke asteroid Psyche diluncurkan dari Pad 39A di Kennedy Space Center (KSC), Texas, Amerika Serikat (AS) pada 13 Oktober 2023 waktu setempat. Peluncuran misi ke asteroid Psyche menggunakan roket terkuat SpaceX Falcon Heavy dan tercatat sebagai misi pertama antar planet.
Falcon Heavy juga tercatat sebagai roket terkuat kedua yang saat ini beroperasi, setelah Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA (NASA Space Launch System/SLS). Roket SLS NASA digunakan untuk peluncuran pesawat luar angkasa Artemis untuk misi ke Bulan.
Peluncuran pesawat luar angkasa ke asteroid Psyche adalah misi antarplanet resmi pertama dari roket Falcon Heavy dan juga misi NASA pertama yang diluncurkan dengan Falcon Heavy. Falcon Heavy terdiri dari roket triple-booster dengan 27 mesin Merlin pada bagian tahap pertama.
Dorongan roket Falcon Heavy menghasilkan hingga 5 juta pon saat lepas landas untuk mengangkat pesawat Psyche ke angkasa untuk memulai perjalanan sejauh 2,2 3,5 miliar kilometer. Pesawat luar angkasa Psyche menuju asteroid yang berbentuk batuan luar angkasa metalik aneh di sabuk utama antara Mars dan Jupiter.
Kurang dari 2,5 menit setelah peluncuran, dua roket booster samping Falcon Heavy mematikan mesinnya dan melepaskan diri dari roket inti tahap pertama. Kedua roket booster kembali ke Space Coast Florida untuk melakukan pendaratan simultan secara vertikal.
Sekitar empat menit setelah lepas landas, pendorong inti Falcon Heavy mematikan mesin tahap pertama dan berpisah dari tahap kedua roket. Giliran roket tahap kedua, bertugas membawa Psyche hingga mencapai orbital.
Perjalanan pesawat luar angkasa Psyche masih panjang. Misi pesawat luar angkasa tersebut dijadwalkan tiba di asteroid Psyche, objek logam selebar 280 kilometer di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter, pada tahun 2029.
Wahana tersebut akan mempelajari asteroid Psyche dari dekat selama sekitar dua tahun. Para ilmuwan berpendapat batuan luar angkasa tersebut mungkin merupakan inti dari blok planet kuno, sehingga observasi misi tersebut memberikan banyak informasi tentang masa-masa awal tata surya.
“Ini adalah awal dari serangkaian misi sains luar biasa yang kami lakukan di Falcon Heavy,” kata Julianna Scheiman, direktur misi satelit sipil di SpaceX dikutip SINDOnews dari laman Space, Minggu (15/10/2023).
Falcon Heavy juga tercatat sebagai roket terkuat kedua yang saat ini beroperasi, setelah Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA (NASA Space Launch System/SLS). Roket SLS NASA digunakan untuk peluncuran pesawat luar angkasa Artemis untuk misi ke Bulan.
Peluncuran pesawat luar angkasa ke asteroid Psyche adalah misi antarplanet resmi pertama dari roket Falcon Heavy dan juga misi NASA pertama yang diluncurkan dengan Falcon Heavy. Falcon Heavy terdiri dari roket triple-booster dengan 27 mesin Merlin pada bagian tahap pertama.
Dorongan roket Falcon Heavy menghasilkan hingga 5 juta pon saat lepas landas untuk mengangkat pesawat Psyche ke angkasa untuk memulai perjalanan sejauh 2,2 3,5 miliar kilometer. Pesawat luar angkasa Psyche menuju asteroid yang berbentuk batuan luar angkasa metalik aneh di sabuk utama antara Mars dan Jupiter.
Kurang dari 2,5 menit setelah peluncuran, dua roket booster samping Falcon Heavy mematikan mesinnya dan melepaskan diri dari roket inti tahap pertama. Kedua roket booster kembali ke Space Coast Florida untuk melakukan pendaratan simultan secara vertikal.
Sekitar empat menit setelah lepas landas, pendorong inti Falcon Heavy mematikan mesin tahap pertama dan berpisah dari tahap kedua roket. Giliran roket tahap kedua, bertugas membawa Psyche hingga mencapai orbital.
Perjalanan pesawat luar angkasa Psyche masih panjang. Misi pesawat luar angkasa tersebut dijadwalkan tiba di asteroid Psyche, objek logam selebar 280 kilometer di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter, pada tahun 2029.
Wahana tersebut akan mempelajari asteroid Psyche dari dekat selama sekitar dua tahun. Para ilmuwan berpendapat batuan luar angkasa tersebut mungkin merupakan inti dari blok planet kuno, sehingga observasi misi tersebut memberikan banyak informasi tentang masa-masa awal tata surya.
“Ini adalah awal dari serangkaian misi sains luar biasa yang kami lakukan di Falcon Heavy,” kata Julianna Scheiman, direktur misi satelit sipil di SpaceX dikutip SINDOnews dari laman Space, Minggu (15/10/2023).
(wib)