NASA Kembangkan Sistem Jaringan Laser untuk Singkirkan Sampah Ruang Angkasa

Jum'at, 20 Oktober 2023 - 20:17 WIB
loading...
NASA Kembangkan Sistem...
NASA mengembangkan jaringan laser berbasis ruang angkasa untuk menyingkirkan puing-puing luar angkasa agar tidak menabrak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Foto/NASA
A A A
FLORIDA - NASA mengembangkan jaringan laser berbasis ruang angkasa untuk menyingkirkan puing-puing luar angkasa agar tidak menabrak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Secara teori laser bertenaga AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan) dapat mendorong sampah ruang angkasa ke orbit yang aman.

Ide ini merupakan tahap awal untuk memasang laser bertenaga kecerdasan buatan pada satelit atau platform khusus lainnya yag dapat memantau objek puing-puing ruang angkasa. Ketika suatu objek diduga bertabrakan dengan aset luar angkasa yang berharga seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) atau satelit, maka akan didorong menjauh.

“Tujuan kami adalah mengembangkan jaringan laser berbasis ruang angkasa yang dapat dikonfigurasi ulang, bersama dengan serangkaian algoritma,” kata Hang Woon Lee, direktur Laboratorium Penelitian Operasi Sistem Luar Angkasa di West Virginia University yang memimpin proyek baru tersebut dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (20/10/2023).



NASA mendanai ide Lee sebesar USD200.000 (Rp3,2 miliar) selama tiga tahun. Meskipun rencana ini masih dalam tahap awal, tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan sistem yang mampu membuat keputusan secara real-time mengenai objek luar angkasa mana yang akan ditargetkan dan untuk memastikan orbit baru benar-benar aman dari tabrakan.

Lee menjelaskan, penggunaan laser sangat penting untuk mengubah lintasan objek secara efisien dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan satu laser. Jadi tidak seperti ide penghilangan sampah luar angkasa lainnya, jaringan laser luar angkasa bisa sangat berguna menangani objek lain dengan ukuran berapa pun.
NASA Kembangkan Sistem Jaringan Laser untuk Singkirkan Sampah Ruang Angkasa


Pada bulan Maret, laporan NASA menemukan bahwa laser berbasis ruang angkasa lebih menguntungkan dibandingkan dengan laser berbasis darat karena tidak perlu melewati atmosfer bumi, yang dapat merusak bentuk sinarnya. Berada di luar angkasa, sinar laser tersebut dapat lebih mudah mengarahkan objek target ke orbit yang diinginkan.

Sistem yang didukung AI juga bermanfaat dari segi biaya dan pada akhirnya dapat digunakan untuk melacak objek luar angkasa sebelum peluncuran. Pekan lalu, Amazon menunda peluncuran dua prototipe satelit internet pertamanya selama enam menit untuk menghindari tabrakan dengan benda luar angkasa.



Jaringan laser ini penting karena risiko sampah antariksa cukup sulit dilacak karena jumlahnya yang besar. Manusia telah menerbangkan lebih dari 15.000 satelit sejak tahun 1950-an, dan hanya sekitar 4.000 yang merupakan satelit yang beroperasi.

Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), sekitar 34.600 pecahan puing luar angkasa saat ini terlacak oleh sistem radar di Bumi. Namun, 130 juta keping lainnya mungkin berada di orbit yang terlalu kecil untuk dideteksi atau dilacak secara akurat.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1826 seconds (0.1#10.140)