Arkeolog Temukan Harta Karun di Makam Ksatria Griffin di Yunani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para arkeolog menemukan makam ksatria Griffin dan seribu lebih harta karun setelah melakukan penggalian di kota kuno Pylos di dekat situs Istana Nestor Yunani.
Griffin merupakan makhluk mitologi berwujud tubuh singa bersayap atau kepala burung elang. Nama sang ksatria diambil dari temuan dua benda dalam makam yang menggambarkan seekor griffin.
Dari hasil rekonstruksi wajah yang dilakukan baru-baru ini oleh Lynne Schepartz dan Tobias Houlton dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg, sang ksatria kemungkinan besar adalah seseorang penguasa dengan rambut hitam panjang, rahang kotak, dan leher yang kuat. Diperkirakan ksatria Griffin meninggal di usia 30 hingga 35 tahun di zaman Perunggu.
Dilansir dari Greekcitytimes, Selasa (24/10/2023), para peneliti menemukan lebih dari 1.400 benda di area makam sang ksatria. Di antaranya dalam bentuk perhiasan, senjata dan baju besi, serta bejana dari perunggu, perak, dan emas.
Kementerian Kebudayaan Yunani menggambarkan penemuan ini sebagai kekayaan prasejarah paling luar biasa dalam setengah abad terakhir. Baik dari segi kekayaan temuannya maupun potensinya untuk membuka sejarah yang belum terungkap. Yaitu perluasan budaya Minoa dari Kreta ke selatan Yunani, yang membentuk dasar dari peradaban Mykenai.
Studi genetik terbaru menunjukkan bahwa populasi Yunani selatan pada Zaman Perunggu berasal dari campuran orang lokal dan orang-orang yang berimigrasi ke wilayah ini dari Eropa Timur sekitar 5.000 tahun yang lalu. Ksatria Griffin terbukti merupakan anggota dari populasi lokal ini. Beberapa arkeolog menduga dia adalah anggota pasukan penyerbu.
Griffin merupakan makhluk mitologi berwujud tubuh singa bersayap atau kepala burung elang. Nama sang ksatria diambil dari temuan dua benda dalam makam yang menggambarkan seekor griffin.
Dari hasil rekonstruksi wajah yang dilakukan baru-baru ini oleh Lynne Schepartz dan Tobias Houlton dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg, sang ksatria kemungkinan besar adalah seseorang penguasa dengan rambut hitam panjang, rahang kotak, dan leher yang kuat. Diperkirakan ksatria Griffin meninggal di usia 30 hingga 35 tahun di zaman Perunggu.
Dilansir dari Greekcitytimes, Selasa (24/10/2023), para peneliti menemukan lebih dari 1.400 benda di area makam sang ksatria. Di antaranya dalam bentuk perhiasan, senjata dan baju besi, serta bejana dari perunggu, perak, dan emas.
Kementerian Kebudayaan Yunani menggambarkan penemuan ini sebagai kekayaan prasejarah paling luar biasa dalam setengah abad terakhir. Baik dari segi kekayaan temuannya maupun potensinya untuk membuka sejarah yang belum terungkap. Yaitu perluasan budaya Minoa dari Kreta ke selatan Yunani, yang membentuk dasar dari peradaban Mykenai.
Studi genetik terbaru menunjukkan bahwa populasi Yunani selatan pada Zaman Perunggu berasal dari campuran orang lokal dan orang-orang yang berimigrasi ke wilayah ini dari Eropa Timur sekitar 5.000 tahun yang lalu. Ksatria Griffin terbukti merupakan anggota dari populasi lokal ini. Beberapa arkeolog menduga dia adalah anggota pasukan penyerbu.
(msf)