Cetak Sejarah, Ilmuwan China Raih Penghargaan Fisika Paling Bergengsi di AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fisikawan Xue Qikun berhasil meraih prestasi membanggakan. Dia menjadi ilmuwan Tiongkok pertama yang menerima penghargaan fisika paling bergengsi di AS sejak didirikan 70 tahun lalu.
Penghargaan Oliver E Buckley Condensed Matter Physics Prize 2024 tersebut diberikan American Physical Society kepada Xue dan Ashvin Vishwanath dari Universitas Harvard. Penghargaan ini adalah anugerah tertinggi dalam fisika materi padat, cabang dari disiplin ilmu yang mengeksplorasi sifat makroskopis dan mikroskopis materi.
Xue telah bekerja dengan tim di Universitas Tsinghua untuk mensintesis isolator topologis, jenis material yang ada dalam keadaan materi kuantum yang baru-baru ini ditemukan, untuk pengembangan elektronik hemat energi.
Berbeda dengan material konvensional, isolator topologis mengisolasi bagian dalamnya sementara permukaannya menghantarkan listrik tanpa kehilangan panas, menjadikannya kandidat ideal untuk elektronik efisien di masa depan.
Xue dan Vishwanath diakui atas studi teoretis dan eksperimental terobosan tentang sifat elektronik kolektif dari material yang mencerminkan aspek topologis dari struktur pita.
Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (26/10/2023), selain penghargaan, Xue dan Vishwanath juga berhak atas hadiah senilai USD20.000. Xue telah menjadi peneliti terkemuka dunia dalam isolator topologis selama lebih dari satu dekade, memenangkan banyak penghargaan untuk karyanya, termasuk Future Science Prize untuk Ilmu Fisika pada tahun 2016 dan Fritz London Memorial Prize pada tahun 2020.
Dia terpilih sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok pada 2005, pada tahun yang sama ketika dia bergabung dengan Universitas Tsinghua. Pada 2013 timnya pertama kali melaporkan pengamatan eksperimental tentang isolasi topologis, mengalahkan pesaing di Jepang, Jerman, dan AS.
Terobosan ini dianggap sebagai eksperimen fisika tingkat Nobel pertama yang dilakukan di lab Tiongkok oleh Chen-Ning Yang, yang berbagi Nobel Fisika dengan Tsung-Dao Lee pada 1957.
Xue dan timnya melakukan studi berdasarkan lebih dari 1.000 sampel film tipis utama bismut, stibium, dan telurium, yang disintesis selama empat tahun. Temuan mereka menunjukkan bahwa isolator topologis dapat berfungsi tanpa medan magnet eksternal apa pun, menjadikannya lebih menjanjikan untuk aplikasi di masa depan.
Penghargaan Oliver E Buckley Condensed Matter Physics Prize 2024 tersebut diberikan American Physical Society kepada Xue dan Ashvin Vishwanath dari Universitas Harvard. Penghargaan ini adalah anugerah tertinggi dalam fisika materi padat, cabang dari disiplin ilmu yang mengeksplorasi sifat makroskopis dan mikroskopis materi.
Xue telah bekerja dengan tim di Universitas Tsinghua untuk mensintesis isolator topologis, jenis material yang ada dalam keadaan materi kuantum yang baru-baru ini ditemukan, untuk pengembangan elektronik hemat energi.
Berbeda dengan material konvensional, isolator topologis mengisolasi bagian dalamnya sementara permukaannya menghantarkan listrik tanpa kehilangan panas, menjadikannya kandidat ideal untuk elektronik efisien di masa depan.
Xue dan Vishwanath diakui atas studi teoretis dan eksperimental terobosan tentang sifat elektronik kolektif dari material yang mencerminkan aspek topologis dari struktur pita.
Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (26/10/2023), selain penghargaan, Xue dan Vishwanath juga berhak atas hadiah senilai USD20.000. Xue telah menjadi peneliti terkemuka dunia dalam isolator topologis selama lebih dari satu dekade, memenangkan banyak penghargaan untuk karyanya, termasuk Future Science Prize untuk Ilmu Fisika pada tahun 2016 dan Fritz London Memorial Prize pada tahun 2020.
Dia terpilih sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok pada 2005, pada tahun yang sama ketika dia bergabung dengan Universitas Tsinghua. Pada 2013 timnya pertama kali melaporkan pengamatan eksperimental tentang isolasi topologis, mengalahkan pesaing di Jepang, Jerman, dan AS.
Terobosan ini dianggap sebagai eksperimen fisika tingkat Nobel pertama yang dilakukan di lab Tiongkok oleh Chen-Ning Yang, yang berbagi Nobel Fisika dengan Tsung-Dao Lee pada 1957.
Xue dan timnya melakukan studi berdasarkan lebih dari 1.000 sampel film tipis utama bismut, stibium, dan telurium, yang disintesis selama empat tahun. Temuan mereka menunjukkan bahwa isolator topologis dapat berfungsi tanpa medan magnet eksternal apa pun, menjadikannya lebih menjanjikan untuk aplikasi di masa depan.