Fokus Eksplorasi Luar Angkasa, China Ingin Tanam Sayuran Skala Besar di Tiangong

Selasa, 31 Oktober 2023 - 14:16 WIB
loading...
Fokus Eksplorasi Luar...
Astronot misi Shenzhou 16 membuktikan berhasil menanam berbagai sayuran, seperti selada, tomat, dan ceri, di Stasiun Luar Angkasa Tiangong. Foto/CCTV
A A A
BEIJING - Astronot misi Shenzhou 16 membuktikan berhasil menanam berbagai sayuran, seperti selada, tomat, dan ceri, di Stasiun Luar Angkasa Tiangong. China menargetkan budidaya dalam skala besar untuk mendukung eksplorasi luar angkasa di masa depan.

Tiga astronot misi Zhenzhou 16, terdiri dari Komandan misi Jing Haipeng dan astronot pemula Zhu Yangzhu dan Gui Haichao. Mereka bertugas di Tiangong selama 5 bulan sejak akhir Mei dan baru tiba kembali ke Bumi 31 Oktober 2023.

Misi mereka dilanjutkan kru misi Shenzhou 17 yang baru tiba di Tiangong dan memegang kendali penuh stasiun luar angkasa milik China. Astronot Shenzhou 16 China telah menanam sayuran di stasiun luar angkasa Tiangong, sebagai bagian dari rencana eksplorasi luar angkasa di masa depan.



Jing dan kawan-kawan telah menghabiskan waktu menanam sayuran menggunakan dua set peralatan khusus. Pertama mulai beroperasi pada bulan Juni dan telah menuai empat batch selada. Kedua dioperasikan pada bulan Agustus untuk menanam tomat ceri dan daun bawang.

Pusat Penelitian dan Pelatihan Astronot China juga telah menyiapkan replikanya di Bumi, sehingga para peneliti dapat membandingkan hasil dan menganalisis secara lebih akurat perbedaan dalam cara tanaman tumbuh di luar angkasa dan di darat. Hal ini, kata para peneliti, adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk membantu eksplorasi luar angkasa.
Fokus Eksplorasi Luar Angkasa, China Ingin Tanam Sayuran Skala Besar di Tiangong


"Peralatan budidaya sayuran ini merupakan bagian penting dari keseluruhan Sistem Pengendalian Lingkungan dan Pendukung Kehidupan (ECLSS), dan digunakan di luar angkasa untuk memverifikasi teknologi yang relevan. Di masa depan, kami akan fokus pada budidaya yang cepat dan berskala besar," Yang Renze, peneliti dari Pusat Penelitian dan Pelatihan Astronot China, mengatakan kepada CCTV.

Yang menambahkan, sistem ini dapat diterapkan pada bidang eksplorasi ruang angkasa, termasuk misi pendaratan di bulan dan Mars. Sebagai bagian penting dari ECLSS, tanaman yang ditanam dari peralatan budidaya dapat menyerap karbon dioksida di udara untuk menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, dan kemudian meregenerasi dan memurnikan air melalui transpirasi.



China sedang berupaya untuk mengirim sepasang astronot ke bulan sebelum tahun 2030 dan berencana membangun pangkalan di bulan, yang disebut Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS), pada dekade berikutnya. Pendaratan berawak di Mars masih jauh lagi, namun Planet Merah telah dicatat sebagai tujuan masa depan penerbangan luar angkasa China.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)