Rusia Aktifkan Kembali Pesawat Pengintai M-55 Geophysica yang Langka
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengaktifkan kembali pesawat pengintai M-55 Geophysica yang langka setelah melakukan penerbangan dari lapangan terbang Ramenskoe dekat Moskow pada 4 November 2023. Pesawat intai yang dikembangkan pada era Uni Soviet ini mampu terbang setinggi 20 km di atas permukaan bumi.
Pesawat intai M-55 Geophysica ini diciptakan pada awal tahun 1960-an sebagai pesawat pengintai ketinggian untuk serangan rudal. Uni Soviet mulai merancang pesawat ini dengan kode M-17 Stratosphere untuk mencegat pesawat pengintai U-2 milik AS.
Laman Defense Express menyebutkan, pesawat ini baru bisa mengudara pertama kali pada tahun 1982, ketika isu balon ketinggian kehilangan relevansinya. Proyek baru ini menerima indeks M-55 Geophysica ketika pada penerbangan tahun 1988.
Diketahui total ada 5 pesawat tersebut yang diproduksi dan sejak tahun 1996 telah diubah untuk melakukan eksperimen ilmiah yang bersifat sipil, khususnya untuk mempelajari stratosfer. Pada tahun 2017, Rusia melaporkan pesawat M-55 Geophysica diduga dimasukkan ke dalam konservasi dan hilang hingga muncul kembali pada 4 November 2023.
Dengan latar belakang ini, para pejabat Soviet memutuskan untuk menggunakan kembali pesawat pengintai ketinggian tinggi untuk panduan rudal. Rusia akan menggunakan rudal balistik OTR-23 (kode NATO SS-23 Spider) dari sistem rudal balistik jarak pendek 9K720 Iskander (kode NATO SS-26 Stone).
Fakta dimulainya kembali penerbangan pesawat M M-55 Geophysica mungkin terkait dengan pekerjaan pengembangan peralatan di dalam pesawat untuk penerbangan taktis Angkatan Udara Rusia. Ini mungkin juga menunjukkan upaya untuk mengetahui penggunaan pesawat ini untuk tujuan aslinya - pengintaian untuk serangan rudal.
Sebuah foto muncul di domain publik, yang menimbulkan dugaan Rusia telah mendekonservasi dan melanjutkan penerbangan pesawat pengintai M-55 Geophysica yang langka. Sebuah kontainer khusus, mungkin UKR-RT (singkatan dari Universal Reconnaissance Container - Electronic Intelligence) dengan peralatan ELINT, terlihat di bawah sayap pesawat ini.
Untuk pertama kalinya, kontainer semacam itu terlihat di bawah pesawat pengebom tempur Su-34 Rusia selama manuver “Zapad-2021” yang dilakukan tentara Rusia dua tahun lalu. Dimulainya kembali penerbangan M-55 Geophysica dapat memiliki dua arti.
Pertama menjadi bagian dari untuk merekayasa peralatan di dalam pesawat untuk penerbangan taktis. Kedua langkah untuk melanjutkan peran pengintaian sesuai tujuan awal pesawat tersebut dibuat dalam serangan rudal.
Pesawat pengintai M-55 Geophysica memliki spesifikasi panjang badan pesawat 22,67 meter, lebar sayap 37,4 meter, dan berat lepas landas maksimum sedikit di atas 23 ton. Dirancang untuk pilot tunggal, pesawat mencapai kecepatan tertinggi sekitar 743 km/jam pada ketinggian optimal 20 km.
“Ketinggian penerbangan maksimum pesawat adalah 21,5 km, dan jangkauan praktisnya mencapai 1.220 km,” tulis Bulgarian Military dikutip SINDOnews, Senin (6/11/2023).
Pesawat intai M-55 Geophysica ini diciptakan pada awal tahun 1960-an sebagai pesawat pengintai ketinggian untuk serangan rudal. Uni Soviet mulai merancang pesawat ini dengan kode M-17 Stratosphere untuk mencegat pesawat pengintai U-2 milik AS.
Laman Defense Express menyebutkan, pesawat ini baru bisa mengudara pertama kali pada tahun 1982, ketika isu balon ketinggian kehilangan relevansinya. Proyek baru ini menerima indeks M-55 Geophysica ketika pada penerbangan tahun 1988.
Diketahui total ada 5 pesawat tersebut yang diproduksi dan sejak tahun 1996 telah diubah untuk melakukan eksperimen ilmiah yang bersifat sipil, khususnya untuk mempelajari stratosfer. Pada tahun 2017, Rusia melaporkan pesawat M-55 Geophysica diduga dimasukkan ke dalam konservasi dan hilang hingga muncul kembali pada 4 November 2023.
Dengan latar belakang ini, para pejabat Soviet memutuskan untuk menggunakan kembali pesawat pengintai ketinggian tinggi untuk panduan rudal. Rusia akan menggunakan rudal balistik OTR-23 (kode NATO SS-23 Spider) dari sistem rudal balistik jarak pendek 9K720 Iskander (kode NATO SS-26 Stone).
Fakta dimulainya kembali penerbangan pesawat M M-55 Geophysica mungkin terkait dengan pekerjaan pengembangan peralatan di dalam pesawat untuk penerbangan taktis Angkatan Udara Rusia. Ini mungkin juga menunjukkan upaya untuk mengetahui penggunaan pesawat ini untuk tujuan aslinya - pengintaian untuk serangan rudal.
Sebuah foto muncul di domain publik, yang menimbulkan dugaan Rusia telah mendekonservasi dan melanjutkan penerbangan pesawat pengintai M-55 Geophysica yang langka. Sebuah kontainer khusus, mungkin UKR-RT (singkatan dari Universal Reconnaissance Container - Electronic Intelligence) dengan peralatan ELINT, terlihat di bawah sayap pesawat ini.
Baca Juga
Untuk pertama kalinya, kontainer semacam itu terlihat di bawah pesawat pengebom tempur Su-34 Rusia selama manuver “Zapad-2021” yang dilakukan tentara Rusia dua tahun lalu. Dimulainya kembali penerbangan M-55 Geophysica dapat memiliki dua arti.
Pertama menjadi bagian dari untuk merekayasa peralatan di dalam pesawat untuk penerbangan taktis. Kedua langkah untuk melanjutkan peran pengintaian sesuai tujuan awal pesawat tersebut dibuat dalam serangan rudal.
Pesawat pengintai M-55 Geophysica memliki spesifikasi panjang badan pesawat 22,67 meter, lebar sayap 37,4 meter, dan berat lepas landas maksimum sedikit di atas 23 ton. Dirancang untuk pilot tunggal, pesawat mencapai kecepatan tertinggi sekitar 743 km/jam pada ketinggian optimal 20 km.
“Ketinggian penerbangan maksimum pesawat adalah 21,5 km, dan jangkauan praktisnya mencapai 1.220 km,” tulis Bulgarian Military dikutip SINDOnews, Senin (6/11/2023).
(wib)