Penemuan Besar, Pertama Kali Para Astronom Mendeteksi Oksigen di Planet Venus

Kamis, 09 November 2023 - 18:02 WIB
loading...
Penemuan Besar, Pertama...
Untuk pertama kalinya, astronom Jerman mendeteksi tingkat oksigen atom yang terukur di atmosfer planet Venus. Foto/Study Finds
A A A
COLOGNE - Misteri besar yang menyelimuti planet Venus akhirnya terpecahkan. Untuk pertama kalinya, astronom Jerman mendeteksi tingkat oksigen atom yang terukur di atmosfer planet Venus.

Planet Venus yang memiliki ukuran dan usia sama dengan Bumi, sudah sejak lama membuat para ilmuwan penasaran untuk mengungkap misteri yang menyelimutinya. Sebab, planet Venus menyajikan gambaran berbeda dengan Bumi yang memiliki langit biru cerah, lautan penopang kehidupan, dan atmosfer kaya oksigen.

Sebaliknya, planet Venus diselimuti oleh awan tebal, dan atmosfernya terdiri dari karbon dioksida, nitrogen, dan berbagai gas, sehingga tidak ramah terhadap kehidupan. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa atmosfer di planet Venus terdeteksi oksigen.



Tonggak sejarah penemuan ini terungkap melalui penggunaan spektrometer upGREAT (upgraded German Receiver for Astronomy at Terahertz Frequencies atau Penerima Astronomi Jerman pada Frekuensi Terahertz) yang dipasang pada pesawat SOFIA.

Pesawat SOFIA atau Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy merupakan Observatorium Stratosfer untuk Astronomi Inframerah. Para peneliti mengukur emisi dari Venus dalam rentang frekuensi sempit sekitar 4,74 terahertz (THz), setara dengan panjang gelombang 63,2 mikrometer.

Oksigen atom di atmosfer Venus menyerap radiasi ini, mirip dengan garis Fraunhofer di spektrum matahari yang menunjukkan atom di atmosfer matahari. Dalam spektrum terahertz Venus, garis serapan muncul, yang mencirikan keberadaan atom oksigen.

Kekuatan dan bentuk sinyal serapan ini memberikan wawasan tentang kuantitas dan suhu atom oksigen. “Berkat sensitivitas pengukuran upGREAT yang luar biasa dan kemampuan unik SOFIA, peta distribusi oksigen di Venus dapat dibuat,” kata Heinz-Wilhelm Hubers, direktur DLR Institute of Optical Sensor Systems dikutip SINDOnews dari laman Study Finds, Kamis (9/11/2023).



Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa oksigen atom diproduksi di sisi siang hari Venus, dan konsentrasinya menurun seiring dengan berkurangnya radiasi matahari. Di sisi malam, peningkatan konsentrasi lokal menunjukkan adanya pengayaan oksigen atom akibat arus angin.

Oksigen atom ini terutama terdapat pada lapisan ketinggian sekitar 100 kilometer dan memiliki suhu sekitar minus 120 derajat Celsius di siang hari hingga minus 160 derajat Celsius di malam hari. Konsentrasinya kira-kira sepuluh kali lebih rendah dibandingkan di atmosfer bumi.
Penemuan Besar, Pertama Kali Para Astronom Mendeteksi Oksigen di Planet Venus


“Pengukuran ini sangat menantang karena Venus hanya dapat diamati dengan SOFIA selama kurang lebih 20 menit dalam tiga hari dan hanya berada sedikit di atas cakrawala,” tambah Heinz-Wilhelm Hubers.

Hingga saat ini, pengukuran atom oksigen di atmosfer Venus bergantung pada metode tidak langsung dan model fotokimia. Penelitian ini dilakukan pada November 2021, yang melibatkan para peneliti dari DLR Institute of Optical Sensor Systems, Max Planck Institute for Radio Astronomy, dan University of Cologne.



Lapisan atom oksigen ini terbentuk melalui proses yang diawali oleh radiasi ultraviolet dari Matahari. Radiasi ini memecah karbon dioksida dan karbon monoksida di atmosfer Venus, sehingga menghasilkan atom oksigen dan produk kimia lainnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3568 seconds (0.1#10.140)