5 Fakta Coelacanth, Ikan Purba Indonesia yang Hamil selama 5 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Coelacanth adalah salah satu ikan bersirip lobus yang masih hidup dari genus Latimeria. Coelacanth dianggap sebagai anggota sub ordo Rhipidistia yang disebut sebagai nenek moyang vertebrata darat.
Coelacanth merupakan salah satu predator terkuat yang memiliki tubuh berlendir. Coelacanth juga memiliki tubuh yang cukup berat, yaitu sekitar 45 kilogram dengan panjang 1,5 meter.
Hewan ini memiliki cincin pertumbuhan pada sisiknya, yang menunjukkan bahwa coelacanth menjadi dewasa secara seksual ketika berusia 40 dan 69 tahun. Coelacanth juga dianggap memiliki umur yang panjang, yang bisa mencapai 100 tahun.
Coelacanth baru matang secara seksual ketika berusia 40 dan 69 tahun. Sebuah penelitian melaporkan coelacanth betina bisa mengandung anak mereka selama lima tahun, sebelum dilahirkan.
Coelacanth merupakan ikan predator yang aktif di malam hari. Mereka akan menghabiskan waktunya di siang hari untuk bersembunyi di gua-gua atau ruang gelap lainnya. Saat malam hari, mereka akan mencari makanan seperti ikan bertulang kecil, cumi-cumi, dan invertebrata lainnya.
Coelacanth sering disebut sebagai fosil hidup. Coelacanth merupakan hewan purba yang sudah ada sejak 400 juta tahun lalu pada Periode Devonian. Sebelumnya, coelacanth dianggap sebagai hewan yang sudah punah sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Namun, pada 1938, coelacanth ditemukan di pantai selatan Afrika. Lalu pada 1998, coelacanth kembali ditemukan di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia. Hingga saat ini, hanya terdapat dua spesies yang tersisa.
Saat ini hanya ada dua spesies coelacanth yang masih hidup, yaitu coelacanth Afrika dan coelacanth Sulawesi. Coelacanth Afrika bisa dijumpai di Samudera Hindia dekat pantai tenggara Afrika, Madagaskar, dan Komoro. Sedangkan coelacanth Sulawesi dapat ditemukan di perairan dengkat Sulawesi bagian utara di Indonesia.
IUCN mencatat coelacanth Afrika sebagai spesies yang sangat terancam punah dan coelacanth Sulawesi sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Habitat yang semakin sedikit, aktivitas manusia yang merugikan, dan adanya predator-predator baru di laut dalam menjadi salah satu penyebab coelacanth sangat terancam punah.
MG/Vina Karlameta Suhandi
Coelacanth merupakan salah satu predator terkuat yang memiliki tubuh berlendir. Coelacanth juga memiliki tubuh yang cukup berat, yaitu sekitar 45 kilogram dengan panjang 1,5 meter.
Hewan ini memiliki cincin pertumbuhan pada sisiknya, yang menunjukkan bahwa coelacanth menjadi dewasa secara seksual ketika berusia 40 dan 69 tahun. Coelacanth juga dianggap memiliki umur yang panjang, yang bisa mencapai 100 tahun.
Berikut fakta lain dari coelacanth dikutip dari berbagai sumber :
1. Mengandung Selama 5 Tahun
Coelacanth baru matang secara seksual ketika berusia 40 dan 69 tahun. Sebuah penelitian melaporkan coelacanth betina bisa mengandung anak mereka selama lima tahun, sebelum dilahirkan.
2. Predator Malam Hari
Coelacanth merupakan ikan predator yang aktif di malam hari. Mereka akan menghabiskan waktunya di siang hari untuk bersembunyi di gua-gua atau ruang gelap lainnya. Saat malam hari, mereka akan mencari makanan seperti ikan bertulang kecil, cumi-cumi, dan invertebrata lainnya.
3. Hewan Purba
Coelacanth sering disebut sebagai fosil hidup. Coelacanth merupakan hewan purba yang sudah ada sejak 400 juta tahun lalu pada Periode Devonian. Sebelumnya, coelacanth dianggap sebagai hewan yang sudah punah sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Namun, pada 1938, coelacanth ditemukan di pantai selatan Afrika. Lalu pada 1998, coelacanth kembali ditemukan di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia. Hingga saat ini, hanya terdapat dua spesies yang tersisa.
4. Hanya 2 Spesies Tersisa
Saat ini hanya ada dua spesies coelacanth yang masih hidup, yaitu coelacanth Afrika dan coelacanth Sulawesi. Coelacanth Afrika bisa dijumpai di Samudera Hindia dekat pantai tenggara Afrika, Madagaskar, dan Komoro. Sedangkan coelacanth Sulawesi dapat ditemukan di perairan dengkat Sulawesi bagian utara di Indonesia.
5. Hewan Terancam Punah
IUCN mencatat coelacanth Afrika sebagai spesies yang sangat terancam punah dan coelacanth Sulawesi sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Habitat yang semakin sedikit, aktivitas manusia yang merugikan, dan adanya predator-predator baru di laut dalam menjadi salah satu penyebab coelacanth sangat terancam punah.
MG/Vina Karlameta Suhandi
(msf)