7 Fakta Unik Lionfish, Ikan Cantik Beracun yang Justru Jadi Hama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lionfish (ikan singa) sangat populer lewat keindahan bentuk dan warnanya. Tapi, siapa sangka ikan ini menyimpan banyak sekali rahasia.
Lionfish banyak ditemukan di berbagai wilayah di dunia. Termasuk perairan Indonesia. Masyarakat lokal menyebut Lionfish sebagai ikan lepu ayam karena siripnya menyerupai bulu ayam. Masyarakat dunia mengenalnya dengan sebutan Firefish, Ornate butterfly, hingga Scorpion Fi. Nah, berikut adalah sejumlah fakta unik tentang Lionfish:
1. Sirip Beracun
Lionfish memiliki 18 buah dorsal fin (sirip perut) yang terhubung dengan dua kelenjar bisa di tulang belakangnya. Ternyata dibalik keindahan siripnya, justru mengandung racun. Sirip berbisanya ini digunakan sebagai mekanisme pertahanan diri ketimbang untuk mencari mangsa. Sirip-sirip ini menyuntikkan racun ke korban.
2. Bisa Berakibat Fatal
Racun sirip Lionfish terhadap manusia bisa berakibat fatal. Karena menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat. Mulai dari mual hingga kesulitan untuk bernapas. Dampak pada kesehatan manusia adalah racun yang terdapat pada duri Lionfish menimbulkan efek pada kardiovaskuler, neuromuskular, dan cytolytic dengan berbagai reaksi seperti pembengkakan dengan rasa sakit yang hebat dan bahkan kelumpuhan. Toksin dalam lionfish mengandung racun acetylcholine dan neurotoksin yang mempengaruhi transmisi neuromuskular.
3. Sangat Produktif
Lionfish mencapai usia dewasa untuk dapat bereproduksi hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Jadi, ikan ini sangat cepat berkembang biak. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Lionfish betina dewasa mampu menelurkan 10.000 – 50.000 telur setiap tiga atau empat hari sepanjang tahun. Artinya, seekor Lionfish bisa mengeluarkan telur 2 juta per tahun.
4. Tidak Punya Musuh
Di perairan atlantik, Lionfish tak memiliki predator alami. Banyak ikan karnivora yang tidak tahu bahwa Lionfish bisa dimakan. Maka, ikan tersebut bisa berenang bebas tanpa takut diburu. Hanya sedikit dari jenis ikan kerapu, belut, hingga hiu yang memangsa Lion Fish.
5. Jadi Hama
Karena tidak memiliki predator alami dan bisa berkembang biak dengan sangat cepat, keberadaan Lionfish bisa mengacaukan keseimbangan ekosistem. Apalagi, jika mereka sedang menginvasi tempat baru. Lionfish ini memiliki karakter tidak pandang bulu terhadap siapa makanan mereka. Dampaknya, populasi Lionfish yang berlebihan di suatu tempat, bisa merusak ekosistem tempat tersebut. Lionfish bisa menyebabkan penurunan populasi suatu spesies ikan dengan cara predasi. Sehingga menurunkan keanekaragaman hayati pada suatu habitat dan bahkan menyebabkan kepunahan suatu spesies. Maka Lionfish pun acap dianggap hama dan justru perlu ditangkap.
6. Didorong untuk Bisa Dimakan
Para peneliti mendorong perburuan Lionfish di sejumlah wilayah. Termasuk, mengajak masyarakat untuk mengosumsi Lionfish. Memang banyak yang enggan lantaran ikan tersebut beracun. Padahal, jika siripnya dibersihkan, Lionfish sudah aman dimakan. Apalagi, kandungan Omega 3-nya sangat tinggi. Juga, sangat lezat dijadikan sushi atau sashimi.
lajengking
7. Dipelihara di Akuarium
Para pehobi ikan sudah memelihara Lionfish sejak lama karena kecantikannya. Ini juga dianggap membantu mengontrol laju perkembangbiakan Lionfish yang sangat cepat.
Lionfish banyak ditemukan di berbagai wilayah di dunia. Termasuk perairan Indonesia. Masyarakat lokal menyebut Lionfish sebagai ikan lepu ayam karena siripnya menyerupai bulu ayam. Masyarakat dunia mengenalnya dengan sebutan Firefish, Ornate butterfly, hingga Scorpion Fi. Nah, berikut adalah sejumlah fakta unik tentang Lionfish:
1. Sirip Beracun
Lionfish memiliki 18 buah dorsal fin (sirip perut) yang terhubung dengan dua kelenjar bisa di tulang belakangnya. Ternyata dibalik keindahan siripnya, justru mengandung racun. Sirip berbisanya ini digunakan sebagai mekanisme pertahanan diri ketimbang untuk mencari mangsa. Sirip-sirip ini menyuntikkan racun ke korban.
2. Bisa Berakibat Fatal
Racun sirip Lionfish terhadap manusia bisa berakibat fatal. Karena menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat. Mulai dari mual hingga kesulitan untuk bernapas. Dampak pada kesehatan manusia adalah racun yang terdapat pada duri Lionfish menimbulkan efek pada kardiovaskuler, neuromuskular, dan cytolytic dengan berbagai reaksi seperti pembengkakan dengan rasa sakit yang hebat dan bahkan kelumpuhan. Toksin dalam lionfish mengandung racun acetylcholine dan neurotoksin yang mempengaruhi transmisi neuromuskular.
3. Sangat Produktif
Lionfish mencapai usia dewasa untuk dapat bereproduksi hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Jadi, ikan ini sangat cepat berkembang biak. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Lionfish betina dewasa mampu menelurkan 10.000 – 50.000 telur setiap tiga atau empat hari sepanjang tahun. Artinya, seekor Lionfish bisa mengeluarkan telur 2 juta per tahun.
4. Tidak Punya Musuh
Di perairan atlantik, Lionfish tak memiliki predator alami. Banyak ikan karnivora yang tidak tahu bahwa Lionfish bisa dimakan. Maka, ikan tersebut bisa berenang bebas tanpa takut diburu. Hanya sedikit dari jenis ikan kerapu, belut, hingga hiu yang memangsa Lion Fish.
5. Jadi Hama
Karena tidak memiliki predator alami dan bisa berkembang biak dengan sangat cepat, keberadaan Lionfish bisa mengacaukan keseimbangan ekosistem. Apalagi, jika mereka sedang menginvasi tempat baru. Lionfish ini memiliki karakter tidak pandang bulu terhadap siapa makanan mereka. Dampaknya, populasi Lionfish yang berlebihan di suatu tempat, bisa merusak ekosistem tempat tersebut. Lionfish bisa menyebabkan penurunan populasi suatu spesies ikan dengan cara predasi. Sehingga menurunkan keanekaragaman hayati pada suatu habitat dan bahkan menyebabkan kepunahan suatu spesies. Maka Lionfish pun acap dianggap hama dan justru perlu ditangkap.
6. Didorong untuk Bisa Dimakan
Para peneliti mendorong perburuan Lionfish di sejumlah wilayah. Termasuk, mengajak masyarakat untuk mengosumsi Lionfish. Memang banyak yang enggan lantaran ikan tersebut beracun. Padahal, jika siripnya dibersihkan, Lionfish sudah aman dimakan. Apalagi, kandungan Omega 3-nya sangat tinggi. Juga, sangat lezat dijadikan sushi atau sashimi.
lajengking
7. Dipelihara di Akuarium
Para pehobi ikan sudah memelihara Lionfish sejak lama karena kecantikannya. Ini juga dianggap membantu mengontrol laju perkembangbiakan Lionfish yang sangat cepat.
(dan)